Neighbor

299 15 0
                                    

Exile

FIKSI FIKSI FIKSI!!

Jangan dibawa ke real life. Kisah cinta RL lu aja gatau mau lu bawa kemana kan? awokawok

Start.....

Shanika baru saja beristirahat setelah selesai memindahkan semua barang-barang ke apartemen barunya.

"Akhirnya beres juga." Helanya sesaat setelah mendaratkan pantatnya keatas sofa ruang tengah. Selama tiga tahun bekerja, akhirnya ia bisa membeli sebuah apartemen untuk dirinya sendiri.

"Beberes udah, hmm laper juga nih." gumamnya setelah lima menit merebahkan diri.

Tiga puluh menit berikutnya, makanan cepat saji yang ia pesan secara online akhirnya tiba di atas mangkok yang kini ada di meja ruang televisinya. Sambil bersantai setelah mandi ia menyantap makanan yang baru saja sampai itu. Masih cukup hangat dan ia nikmati sambil menonton diruang televisi tersebut. Tak butuh waktu lama, Shanika sudah menghabiskan semua makanan cepat saji dari restoran korea yang ia pesan itu.

Waktu menunjukan hampir pukul delapan malam. Acara di televisi sudah tak menarik perhatiannya lagi. Jadinya ia mematikan televisi tersebut. Teringat masih ada sampah-sampah sisa tadi ia beberes belum dibuang, Shanika pun beranjak menuju dapur dan mengambil semua sampah untuk di letakan di tempat sampah apartment agar besok diambil oleh mobil bak sampah harian. Sedikit bersusah payah membawa sampah itu keluar apartment, tapi Shanika berhasil melakukannya. Saat akan kembali ke apartmentnya lagi, didalam lift ia bertemu tetangga yang berada satu lantai dengannya. Wanita itu menyapanya lebih dulu setelah sama-sama menyadari bahwa mereka menuju lantai yang sama.

"Loh? kamu penghuni baru unit apartment sebelahku ya?" Ucapnya begitu terdengar lembut di telinga Shanika.

"Iya, hai salam kenal. Aku Shanika." Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Aku Gresya, panggil Gre aja. btw sini hp kamu aku tulisin nomerku, kalau ada apa-apa kamu bisa menghubungiku." Ucapnya tanpa beban sedikitpun. Bisa-bisanya wanita ini dengan mudahnya memberikan nomor hpnya kepada orang yang baru dikenal, tidak takutkah ia jika yang ia beri nomor ini seorang yang jahat atau mungkin mafia atau mungkin seseorang yang sedang di buru?

"It's okay. I believe you." Ucapnya sambil tersenyum dan menampakan gigi gingsulnya itu seperti menjawab pertanyaan yang ada di dalam kepala Shanika.

Kok bisa ada orang sepolos ini dan percaya pada orang yang baru ia kenal?

"Mukanya gausah kaget gitu. Aku tau kamu orang baik. Oke neighbor semoga betah ya disini. See u." Ucapnya meninggalkan Shanika yang masih terpaku karena senyuman wanita itu. Wanita cantik yang aneh. Bathin Shanika. Tapi, setidaknya Shanika menemukan satu orang tetangga yang sangat ramah dan jika ada hal yang ia butuhkan bisa ia tanyakan pada wanita itu.

***

Dua minggu berlalu, Shanika cukup enjoy berada di apartemen barunya. Apart yang tidak terlalu berisik dan semua warga di apartemen ini cukup menghargai setiap orang yang tinggal. Kebersihan dan hal lainnya cukup tertata. Keamanan dan juga pengelola apartemen juga sangat menghargai setiap manusia yang tinggal didalamnya. Shanika sendiri selama dua minggu ini cukup padat kegiatannya di kantor sehingga dia hanya punya waktu libur di hari minggu saja. yang biasanya waktu weekendnya adalah sabtu dan minggu dikarenakan deadline yang padat membuat dia harus lembur di hari sabtu juga. malam ini di malam minggu yang akhirnya pekerjaannya telah beres ia bisa pulang ke apartemennya lebih cepat sehingga ia juga bisa beristirahat lebih awal. Menikmati waktu santainya di malam minggu yang tenang. Dengan secangkir teh dan beberapa biskuit di balkon ia duduk sambil melihat pemandangan kota malam hari. Shanika merasa damai.

Greshan FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang