Neighbor (Part 2)

114 11 0
                                    

Treacherous

Fiksi Fiksi Fiksi!!

Tidak hubungannya dengan member ataupun kehidupan nyata!!


Sejak petang, hujan kota Jakarta tidak mau berhenti. Shanika yang sudah muak menunggu hujan berhenti lantaran ia jadi lembur karena menunggu hujan reda. Setelah beberapa saat mengumpulkan mood, akhirnya ia menerobos hujan dengan mobil putih kesayangannya itu. Tidak perduli lagi kalau harus bermacet-macetan di kota karena ia hanya ingin rebahan dan beristirahat di kamar tercintanya.

Hampir satu jam setengah ia lewati hujan untuk sampai ke apartemennya, yang seharusnya hanya bisa ditempuh sekitar 30 menit saja. Sangat menyebalkan. Ingin marah tapi ia tetap bersyukur karena pada akhirnya, ia sampai juga di apartemennya. Hujan masih belum juga reda, saat akan keluar dari mobil Shanika baru ingat bahwa payungnya masih tertinggal didalam apartemen yang tak sempat ia masukan kemobil sebagai cadangan jika terjadi hujan. 

"Sial" umpatnya seketika tanpa sadar. Wanita yang memiliki senyum semanis coklat itu, yang jarang mengucap kata kasar benar-benar sedang kesal saat ini. Shanika akhirnya melihat sekitar, mana tau ada orang yang ia kenal atau mungkin satpam apartemen yang sedang berpatroli untuk ia mintai tolong meminjam payungnya. Tetapi tidak ada satupun yang lewat. Akhirnya Shanika mencoba keluar mobil berancang-ancang untuk berlari  menuju lobby apartemennya. Biasanya ia parkir di basement apartemen, tapi hari ini basement penuh tidak ada tempat lagi untuk mobilnya makanya ia parkir di luar.

Dikira hujan akan sedikit lebih reda saat ia berjalan dari parkiran menuju lobby apartemen, nyatanya hujan malah makin deras dan sudah membasahi bagian atas blazer Shanika. Disaat seperti itu seorang wanita dari kejauhan memanggil namanya.

"SHANI." Teriak seseorang dari belakang Shanika dan ia reflek berbalik melihat siapa yang memanggilnya ditengah hujan deras begini. Saat berbalik wanita itu sudah sampai disebelah Shanika. Ia menyadari tidak ada bulir-bulir air lagi yang mengenai tubuhnya.

"Yaampun, kamu ngapain hujan-hujanan?" Ucap wanita itu yang kini memayungi Shanika.

"Engga hujan-hujanan Gre, Aku lupa bawa payung." Wanita yang sulit mengucapkan hurug 'R' itu menjawab tanya Gresya yang menghampirinya dengan sebuah payung.

"Ooh Yaudah kalau gitu bareng aku aja yuk. Kamu baru pulang kerja kah?" Sebenarnya ia merasa lucu saat Shanikan mengucapkan namanya. Mungkin karena ia cadel  Gresya dan Shanika bergandengan menuju apartement mereka.

"Iya nih, niat nungguin hujan reda biar ga terlalu macet dijalan, eh tapi hujannya ga reda-reda." Jelas Shanika yang masih kesal karena hujan. "Kamu sendiri? kok malem banget pulang kuliahnya?"

"Aku tuh tadi pagi ada kerjaan, trus kekampus buat bimbingan doang. Makanya agak maleman pulangnya, karena lumayan lama juga tadi bimbingannya." Ucap Gresya menjelaskan. Kini mereka sudah sampai di lobby apartemen, Gresya menutup payungnya sedang Shanika membersihkan beberapa air yang mengenai bajunya. Melihat itu Gresya pun ikut membantu.

"Basah gini Shan." kekehnya dan Shanika hanya melihatkan wajah kesalnya. "Gausah kesal, gimanapun juga hujan itu berkah. Kalau ga hujan nanti pohon-pohon sama rerumputan ga bisa tumbuh hijau dan segar Shan." Mendengar ucapan Gresya barusan Shanika tiba-tiba tersenyum menatapnya. 

Benar-benar positive vibe orang ini Pikirnya.

"Kenapa senyum? Aku tau kok aku cantik." Canda Gresya menutupi kegugupannya karena ditatap Shanika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Greshan FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang