3

423 30 1
                                    

Bel sekolah telah berbunyi,dan kebetulan tadi kelas Emanuel jamkos

Murid murid di kelas Emanuel segera keluar kelas, berbeda dengan Emanuel ia harus piket

Dengan segera Emanuel dan teman-temannya yang mendapatkan jadwal piket sama dengannya segera membersihkan ruang kelas

Setelah selesai mereka turun kebawah lali menuju ke gerbang

Ternyata disana sudah ada Monika dengan Sella

"Kakak!" Sapa Emanuel sambil menghampiri Monika dan Sella

"Udah selesai?"tanya Sella

Emanuel menganggukkan kepalanya

"Yaudah ayok kita shopping" ajak Monika

"Ayo! El mau beli boneka beruang!" Ucap Emanuel semangat

"Emang kamu ada uang?" tanya Monika iseng

"Enda punya" jawab Emanuel sambil menatap Monika polos

"Kan kakak yang ngajak berarti kakak harus beliin El!" Lanjut nya dengan wajah tanpa dosa

Monika yang mendengarkan jawaban polos Emanuel pun hanya bisa tersenyum pasrah

"Yaudah,kakak yang beliin. Yok masuk mobil" ucap Monika sambil menggandeng tangan Emanuel

Jika jujur Monika sangat iri dengan adek nya, Wajah imut,lucu,nan cantik padahal ia perempuan, kulit putih bersih,tangan mungil nan lentik yang halus,bibir plum berwarna pink

Jika di bandingkan dengan Monika sebenarnya sama cuma yang membedakan adalah kulit Monika yang sedikit gelap, karena ia suka keluar rumah

Di dalam mobil,berisi dengan candaan dan musik. Dengan Monika yang menyetir,dan Sella berada di samping nya. Sedangkan Emanuel ada di belakang

Emanuel dilarang oleh Papinya untuk mengendarai kendaraan sendiri

Karena dulu Emanuel pernah jatuh dari motor,yang membuat kaki nya patah tulang

Tapi walaupun begitu Emanuel lancar menaiki motor,hanya saja di larang, dengan alasan umurnya yang baru 16tahun

"Yok turun,udah sampai" ujar Monika, sambil memberhentikan mobil tepat di parkiran yang kosong

Dengan semangat 45 Sella dan Emanuel segera turun,tanpa menunggu Monika

Saat sudah berada di lantai satu mereka mencari makan terlebih dahulu

Lapar say,habis pulsek bukan nya ke rumah malah mampir ke Mall

"Kak! Makan Ramen yok!" Ajak Emanuel sambil menunjuk restoran ramen

"Yok, kebetulan Gua pengen ramen" ujar Sella sambil menggandeng tangan Emanuel

Monika yang lagi lagi di tinggal hanya bisa mengelus dada sabar


Setelah mengisi perut mereka bertiga lanjut mencari baju dan alat make-up

Setelah selesai mereka pergi ke lantai tiga Dimana banyak toko mainan dan Timezone

"Kak! Sini!" Ujar Emanuel sambil menarik tangan Monika dan Sella

"Lihat boneka beruang nya banyak banget, El mau yang ini ya!" Lanjut nya sambil menunjuk ke arah boneka beruang dengan ukuran yang besar

Bahkan besar nya itu setara dengan tubuh Emanuel

"Mahal dek,10juta. Uang kakak tanggal 5juta" ucap Monika memberikan pengertian kepada Emanuel

"kita beli yang ini ya?" Lanjut nya sambil menunjukkan boneka beruang warna coklat susu ukuran sedang kepada Emanuel

"Gak! El mau nya ini!" Kekeh Emanuel

"Dek.. yang ini ya?" Kini gantian Sella yang membujuk

Bukannya ia tak mau membantu Monika tapi uang nya sudah habis tinggal 100k doang,tadi ia hanya membawa 2juta

Emanuel menggelengkan kepalanya

Monika sebenarnya sudah kesal dengan kelakuan Emanuel,tapi ia tak tega untuk memarahi Emanuel. Jika di marahi maka ia akan menangis sampai sesak napas

"Ekhm ada apa ini?" Ujar seseorang disamping mereka

Mereka bertiga menoleh melihat kearah kanan

Dan ternyata ada Kaidan sedang membawa mobil mainan di tangan kanannya

"Kak Kai!" Sapa Emanuel riang

"Hai"ujar Kaidan sambil mengusap lembut rambut Emanuel

"Masa ya kak! El mau boneka ini tapi nda di bolehin sama kak Monik,sama kak Ella! El kan sebel!" Adu Emanuel sambil mempout kan bibirnya

Sedangkan tiga orang yang ada di depannya tengah menahan diri agar tak mencubit pipi tembam itu

"Bukannya gak boleh El,tapi uang kakak gak cukup. Kartu ATM kakak tertinggal di kamar,jadi kakak hanya bawa uang sedikit. Itu pun sisa 5juta, sedangkan boneka yang El mau harganya 10 juta" jelas Monika lembut

"Gitu ya... Yaudah kita cari yang kecil aja" ucap Emanuel yang sudah paham

Kaidan yang melihat hal itu segera mengambil boneka yang di inginkan oleh Emanuel dan segera ke kasir

Mereka bertiga melihat Kaidan dengan wajah bingung. Kaidan pengen itu boneka? Atau buat saudaranya?

Mungkin untuk Adek atau sepupunya atau keponakan karena tadi mereka melihat mobil mainan di tangan Kaidan

"Yaudah ini kan? Yok bayar terus pulang" ujar Sella sambil membawa boneka beruang yang dipegang oleh Monika tadi

"Ini kak" ujar Sella sambil menyerahkan boneka itu ke kasir

Bisa di lihat bahwa Kaidan masih ada di sana dengan tangan kiri yang memeluk boneka beruang warna coklat tua yang besar tadi. Sedangkan di tangan kanannya ada tote bag. Mungkin isi nya mobil mainan tadi

"Totalnya 300k kak" ujar kasir tersebut sambil menyerahkan tote bag berisi boneka Emanuel

Dengan segera Sella mengambil tote bag itu

Dengan segera Monika menyerahkan uang pecahan seratus ribu tiga

"Terimakasih, silahkan berbelanja lagi" ujar kasir tersebut

"El tunggu" ujar Kaidan sambil menghampiri mereka bertiga

"Kenapa kak?" Tanya Emanuel

"Ini" ujar Kaidan sambil menyerahkan boneka beruang warna coklat tua kepada Emanuel

Emanuel segera mengambil boneka tersebut dengan wajah berseri

"Buat El?" Tanya Emanuel memastikan

"Iya ini buat El, kakak tau kamu pengen ini kan?" Ujar Kaidan sambil mengusap pipi tembam Emanuel

"Terimakasih!" Ucap Emanuel sambil tersenyum manis

Sedangkan Sella dan Monika tersenyum misterius sambil menatap mereka

"Mau kakak bantu? Itu berat" ucap Kaidan

"Nda usah El bisa sendiri. Dadah El duluan" ujar Emanuel sambil berjalan menuju ke lantai dasar

Sedikit kesusahan sih karena boneka itu besar

Monika dan Sella yang sadar bahwa Emanuel telah pergi mendahului mereka segera berlari menyusul Emanuel

Sedangkan Kaidan tersenyum melihat tingkah manis miliknya? Eh belum deng

Nanti juga bakal jadi miliknya awokawok




Tebeceh

Janlup votmen

Makasih buat Readers saya ini,yang Support saya. Makasih banyak gak yangka bahwa cerita saya bakal banyak yang baca

Walaupun baru 100 orang yang baca tapi saya udah seneng banget

Thanks all(⁠づ⁠ ̄⁠ ⁠³⁠ ̄⁠)⁠づ

My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang