A short cerpen by me
Selamat membaca ya✨
***
Hidupku dan Gesekan Biola
Namaku Aneska Ivona, aku hidup bersama papah dan abangku yang berjarak satu tahun dariku. Dulu hidupku sangat sempurna aku memiliki keluarga yang harmonis dan aku sangat bersyukur bisa ada di dalam keluarga ini. Namun kini semuanya berubah semenjak kejadian yang merenggut nyawa salah satu orang yang aku sayangi, dia adalah mamahku. Malaikat yang dikirimkan oleh Tuhan yang memiliki kelembutan dan kasih sayang yang luar biasa dalam merawat dan membesarkan aku dan abangku."Mah, aku akan terus mencintai mamah sampai akhir hidupku." Ujarku sambil mengusap sebuah bingkai yang berisi seorang perempuan cantik. Aku sangat merindukannya. Sungguh!! Kehidupanku menjadi terbalik semenjak kehilangan mamah. Oiya aku belum memberi tahu kalian aku bisa bermain biola, dan kalian tahu siapa yang mengajariku? Dia adalah mamahku. Mamah adalah seorang violinis, yang memiliki banyak pengalaman dan prestasi di bidang musik. Mamah mencintai musik dan itu menurun kepadaku. Bakat itu mengalir didalam tubuhku dan aku bercita-cita ingin menjadi seperti mamahku seorang violinis.
Pagi ini matahari dengan malu-malu mulai keluar dari tempat persembunyiannya, ia akan menyapa semua orang dengan kehangatan yang diberikannya. Aku merasakan silau saat matahari semakin jelas terlihat. Aku terbangun lalu bergegas untuk bersiap-siap pergi kesekolah. Aku sekarang duduk dibangku SMA kelas sebelas semester 2 dan sebentar lagi aku akan naik kelas dua belas. Sedangkan abangku, Adrian dia berada di kelas dua belas semester 2 dan sebentar lagi akan menjalani UN.
Aku bergegas pergi kesekolah dengan penampilanku yang seperti anak culun, hal itu membuat aku dijauhi dan juga terkadang dibuli oleh teman sekelas maupun satu sekolah. Disaat aku berada di koridor sekolah, sekelompok anak dari belakang datang dan langsung mendorong bahuku hingga aku terjatuh.
Bruk!
Kakiku menyandung lantai yang dingin dan kotor itu, saat aku mencoba untuk berdiri, aku merasa ada sesuatu yang lengket dan berbau amis pada kepalaku. Saat aku menyentuhnya aku menemukan pecahan telur busuk yang sudah menyatu dengan rambut kepangan duaku.
Saat aku mendongak kepalaku bertemu dengan seorang gadis, Novi namanya. Dia adalah anak dari seorang pengusaha yang cukup terkenal di kotaku, Bandung. Dia termasuk anak yang ditakuti disekolah karena hobinya yang membuli orang lain. Dia bersama kedua temannya merasa berkuasa disekolah ini.
Kalian pasti bertanya kenapa tidak dilaporkan kepada guru? Sebenarnya setiap pembulian yang dilakukan oleh Novi dan kedua temannya itu sudah dilaporkan tapi karena "uang yang mengatur segalanya" itu kata Novi. Kalian pasti paham maksudku.
"Bagaimana rasanya culun?" Tanya Novi sambil menarik kepangan rambutku hingga aku berdiri.
Sambil menahan rasa sakit akibat tarikan itu aku pun langsung berdiri berhadapan dengan Novi.
"Akhg..sa..kit..Nov." ucapku.
"Hahaha sakit ya, uhh kasihan." Balasnya dan menarik rambutku semakin kuat. Aku merasa beberapa helai rambutku tercabut akibat tarikan yang kuat kurasa pada rambutku.
Bulir bening itu mula menetes tanpa dizinkan. Rasanya kepalaku seperti menari-nari akibat tarikan itu. Kepalaku terasa sakit dan juga berdenyut. Kemudian dengan pandangan yang sedikit goyang aku mulai melangkahkan kakiku kearah kamar mandi. Aku mulai membersihkan diriku dengan menggunakan air mengalir. Setelah sekitar dua puluh menit akhirnya aku selesai membersihkan diri dan menuju kekelas. Walaupun dengan kondisiku yang terbilang buruk aku harus tetap melaksanakan kewajibanku sebagai seorang pelajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupku dan Gesekan Biola
Short StoryJangan lupa follow dan voment ya✨ Cover by Canva Happy reading all⭐