📽️📽️📽️
All of the feelingsKini hanya suara Patient Monitor yang terdengar, sepasang kekasih itu sibuk memandang satu sama lain, tidak ada suara sedikitpun yang keluar dari bibir mereka.
"Flynn.." Gian memutuskan keterdiaman di antara mereka berdua.
"kamu.. udah tau?" tanya gian kepada sang kekasih
"tau apa gian? tentang penyakit aku? aku udah tau kok." seakan tau isi otak gian, flynn pun menjawab pertanyaan gian. Dan betul saja, tepat sasaran, sesuai yang dia kira.
Gian yang mendengarnya terkejut bukan main, penyakit yang dialami oleh kekasihnya adalah penyakit yang parah, sangat parah malahan.
"Lynn, kok kamu nga bilang ke aku?? aku panik banget pas kamu pingsan tadi. Jantung aku serasa turun ke lambung" Gian yang masih dalam keterkejutannya dan kebingungannya hanya bisa bertanya. Dia bingung, mengapa kekasih kecilnya ini tidak memberitahunya?
"hehehe, maaf ya sayang, aku nga mau repotin kamu. Belakangan ini, aku liat kamu stress banget sama pekerjaan kamu. Jadinya aku keep it by myself deh. Lalu untuk yang tadi, cowok yang aku peluk... itu paman aku, baru datang dari australia." jelas flynn pada sang kekasih, menatapnya dalam, mengatakan kalau hal yang dia katakan adalah fakta
Gian yang medengar itu langsung memeluk tubuh kekasihnya. "maafin aku ya sayang.. aku kalut banget kemarin, aku nga harusnya keluarin kata-kata yang kayak gitu. Aku minta maaf banget ya sayang. Aku nga tau-" Gian menangis, tidak bisa melanjutkan kata-kata yang ingin ia sampaikan. Penyesalan kembali datang.
"Shhh, udah ya sayang, jangan nangis lagi. Kayak anak kecil deh kamu. Duhh bayi gede siapa inii, nangiss terusss." Flynn mengelus punggung sang kekasih dengan lembut. Flynn tersenyum melihat kekasihnya yang bertingkah manja tersebut.
"Manja bangett sihh iann, kesurupan hantu sekte apa kamuu?" ejek flynn sambil mengelus rambut gian.
"Ihh, lynn, aku lagii sedihhh tauu" sanggah gian dengan wajah cemberutnya.
"HAHAHAHA, kayak bebek, kwek kwek kwek" mengejek gian menjadi salah satu hobi yang flynn gemari. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi dia.
Tawa flynn, sangat menyejukkan. Gian sangat menyukainya. Entah berapa kali sudah dia mengatakan hal tersebut, tiada bosannya dia untuk melihat keindahan sang kekasih.
"kamu cantik deh kalau senyum" puji Gian sambil memandang flynn, tatapan puja dari gian membuat flynn tersipu malu.
"ihhh kamuu mahh" pipi flynn terasa panas, tatapan puja serta kalimat pujian dari gian sangat tidak aman untuk dirinya.
🎞️🎞️🎞️
Keterdiaman menghampiri lagi, kini kedua lelaki tersebut hanya menatap satu sama lain. Seakan dapat menyampaikan pesan dalam hati mereka melewati tatapan tersebut.
Gian memutuskan sesi menatap-natap tersebut dengan pertanyaan untuk sang kekasih. Pertanyaan yang sangat amat penting.
"Sayang, tadi aku habis bicara sama dokternya. It's about the chemotherapy and surgery. Sorry if im ruining the mood lynn, but im worried about your condition." Pertanyaan yang Gian ucapkan secara perlahan.
"Aku nga tau sayang, aku bingung. I did some research and also did asked the doctor, but im afraid, im afraid of the pain that im gonna facing if im taking chemotherapy, at the same time, im afraid if im taking the surgery, the consequences of not surviving are very high. Im afraid of losing you.." Jawaban Flynn membuat Gian terdiam. Ketakutan yang menghantui flynn, membuat dirinya sedih, mengapa harus kekasihnya yang mengalami penyakit ini? Penyakit yang mematikan, yang merenggut nyawa secara perlahan dan menyakitkan.
"flynn sayang, kamu jangan takut ya? ada aku, im always with you no matter what. If you need me, please tell me. Call me if im far away from you. Don't keep it by yourself. And about my question, tell me if you're ready, i'll stand besides you, waiting for you. Please make me a useful boyfriend for you. I love you so much, remember that." mengakhiri kalimatnya dengan kecupan di dahi flynn. lalu menjaukan dirinya dari flynn, lalu kembali menatap ke arah flynn.
"i love you too, i'll always remember it" jawab flynn
🎬🎬🎬
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Film's Over
Fanfictionif the film is over, would you rewatch it with me?