Berisik

7 1 1
                                    

Pyarrrrr.... Bruakkkkkk....

"Anak ga tau diri ga bisa apa-apa! Kalau ga bisa cari uang bantu sana cuci piring, masak, cuci baju!" Nada tinggi terlontar dari mulut Bu Ratih, Ibunda Viana Aura Zahra.

Pasalnya setiap hari Bu Ratih sangat kesal tanpa sebab lalu meluapkan emosinya kepada anak sulung perempuannya. Padahal Viana adalah anak yang rajin dia selalu membantu ibunya walaupun tidak pernah diapresiasi sedikit pun dia tetap mengerjakannya. Hanya karena dia tidak mencuci piring sehari ibunya mengatakan dia tidak pernah melakukan pekerjaan rumah dan hanya bermalas-malasan. Bukan hanya itu dia tidak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Viana sejak kecil selalu ditinggal orangtuanya berpergian untuk mengobatkan adik ke pertamanya, Viana juga tak jarang mendapatkan perlakuan buruk dari emosi ayahnya, bahkan dari kecil dia dituntut untuk bisa mencari uang padahal itu bukan tugas dari anak seusianya.

Bruakkkkkk...
Nafas Viana naik turun, sebuah ember dia pukul sampai rusak tangannya berdarah tetapi dia tidak merasakan sakit sedikit pun melainkan rasa lega terasa.

Kemarahan ibu Ratna memuncak dia memaki-maki anak sulungnya itu dengan menyebutkan semua kesalahan Viana.

Jujur Viana sangat lelah dia ingin sekali pergi dari rumah ini, berisik rasanya tinggal ditempat yang katanya adalah tempat untuk pulang. Viana memiliki rumah tapi tidak dengan suasannya, rumah yang dia tinggali bukan rumah tempat dia beristirahat, tetapi rasa keterpaksaan karena sebuah tanggung jawab.

"Ibuk bilang aku ga pernah ngapa-ngapain? Ibuk bilang aku anak durhaka? Ibuk bilang aku selalu ngeyel? Ibuk bilang aku gini aku gitu! Ibuk sadar engga sih semua yang aku lakukan kepada ibuk. aku ngeyel, aku membantah itu karena aku tahu aku benar! Aku menyontoh cara ibuk ketika ibuk salah tapi tidak mau disalahkan. Sedangkan aku tidak salah tetap salah!" Mata Viana berkaca-kaca tangannya gemetar dan darah menetes kelantai.

"Cuman gara-gara aku ngga bersih-bersih sekali ibuk bilang aku ga pernah bersih-bersih? Aku tahu ibuk capek sama keadaan tapi tolong jangan egois! AKU JUGA CAPEK BUK AKU CAPEK!"

Entah tiba-tiba semua ingatan dimasalalu Viana terlintas di kepala. Bagaimana rasa ayahnya memukulnya tanpa sebab, mencubitnya sampai berdarah, dan bentakan keras itu terngiang-ngiang dikepalanya. Mungkin bagi sebagian orang itu dianggap hal yang wajar, lebay, dan sok-sokan depresi dan tersakiti.

Tapi tidak bagi Viana, dia sangat kuat sudah beberapa kali dia mencoba untuk bunuh diri tapi ia urungkan niatnya karena dia tahu dia punya impian punya wishlist yang belum dia wujudkan dan juga dia punya 2 adik kesayang.

"Kalau aku bisa milih aku ga mau dilahirkan dikeluarga ini!" Teriak Viana

"Iya ga maulah kan keluarga ibuk miskin. Ibuk ga bisa ngasih apa-apa" jawab ibuk

"Astaghfirullah buk! Kalo ga bisa ngasih apa apa setidaknya jangan ngasih luka! Ibuk ga capek marah-marah tanpa sebab?" Perasaan Viana semakin panas mendengar jawaban ibunya.

"Aku marah ada sebab, emang aku ga bisa ngasih apa-apa mangkanya kamu ga mau nurut sama aku!"

Duarrrrr......
Kalimat yang benar-benar menyakitkan bagi Viana. Fyp Viana dari kalangan keluarga kurang mampu, ayahnya sakit sudah hampir 6 tahun sejak Viana duduk dibangku SMP kelas 2. Sumber penghasilan ya kadarullah ada aja rejeki dari Allah. Viana juga bekerja di toko kecil biasa dan gajinya sangat kecil dengan begitu Viana sangat bersyukur. Karena dari kecil dia sudah terbiasa bekerja.

...

"Tangan kakak berdarah lagi? Sini adek obatin. Sabar ya kak, adek tau kakak kuat"
Sabrina Aulia Putri adik pertama Viana menghampirinya sambil membawa obat merah dan kasa.

"Maafin kakak ya, kamu jangan jadi kayak kakak nurut ya sama ibuk." Viana memeluk adiknya yang sedang membalut lukanya dengan kasa.

"Apasih kak orang kakak baik sama aku kok malah minta maaf eh kadang galak sih kalo marah hehehehe..." sindir Sabrina

"Ih kamu mah gitu!"

"Kakak ada duit ngga aku pengen beli jajan aku takut minta ke ibuk. Nanti dikira ngabisin duit terus" Sabrina melas kepada Viana.

Viana mengeluarkan beberapa uang di sakunya lalu memberikannya kepada Sabrina.

"Nih pakek uang kakak"

"Makasih kak sayanggggggg kakak MUACHHHHH...."

Walaupun Viana terkadang hanya punya uang sedikit bahkan mepet untuk kebutuhan dia mengusahakan agar bisa memberikan apa yang adiknya mau. Karena dia tidak ingin kedua adiknya merasakan apa yang dia rasakan pada masa kecil.




GESSSSSSSS GILAK DI LIKE NAPA...
DI VOTE LAH SETELAH BACA. BTW SIAPA YANG IDUPNYA KEK VIANA HAYO NGACUNG HAHAHAHAHAH KASIAN! GA CANDA! KALIAN GA SENDIAN YA GESS SEMANGAT.... KAN KATANYA MAU DAPET JODOH DUDA KAYA RAYA JADINYA JANGAN PUTUS SEMANGAT!

INI SAMPEK SINI DULU YA BESOK LANJUT!!!
MAMPIR LAH KE IG GW DI xyashamida_ ANJAY NAMANYA BARU ALAY DIKIT GAPAPA...



VarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang