8

923 60 0
                                    

Oh ayolah Jihoon sudah muak sekarang dia ingin cepat pulang kembali bertemu kesayangan nya.

Sedari tadi Mashiho hanya berputar-putar saja hampir satu setengah jam dan dia belum membeli apapun yang di suruh oleh Jennie.

"cio? Masih lama? Atau gajadi belanja? dari tadi muter mulu kamu juga ga ada beli apa-apa." tanya Jihoon cukup kesal.

"ah kak Ji mahhhh niat ga si bantuin aku? Kalo engga kakak pulang aja." Mashiho berjalan duluan sambil menghentakkan kakinya.

"tapi kamu dari tadi cuma muterin pasar cio."

"yaudah lah pulang aja kalo ga niat mah bilang dari awal kak udah capek kesini jugak" Mashiho terus berjalan menuju parkiran mobil.Jihoon sama sekali tak mengerti mau Mashiho ini apa sebenarnya.


Selama di mobil mereka hanya diam. Jihoon tidak peduli dengan Mashiho dia hanya perlu kembali pada kesayangan nya.

🦔🦔🦔

"ih Jihoon lama banget dehh pasti di macemin sama Mashiho" gerutu Hyunsuk yang menopang dagu sedang duduk di meja belajarnya.



Kriett....





"Jihoon? Udah pulang?"

"ini mama Hyunsuk." Jennie masuk ke kamar Hyunsuk dengan muka yang di tekuk.

"oh mama kirain Jihoon. Masuk aja ma"

"p-papa" Jennie tak tahan dia menangis sambil memeluk Hyunsuk.

"Ma? Papa kenapa? Papa udah pergi kan tadi? Kok mama nangis?"

"iya papa pergi tadi izinnya ketemu client, tapi di jalan papa kecelakaan" Jennie menatap Hyunsuk sendu "Papa udah beneran pergi, papa ninggalin kita bertiga" tangis Jennie kembali pecah.

Hyunsuk yang mendengar papanya sudah tidak ada membuat memori lamanya terputar di dalam kepalanya, tawa bersama mama Lisa dan papa Mino nya dulu sekarang benar-benar sudah hilang tak bersisa. Tak lama telinganya berdenging penglihatan nya kabur dan sedetik kemudian Hyunsuk tergeletak di lantai tak sadarkan diri.






"sayang ayo bangun papa nungguin kamu, kesayangan aku bangun yaa, heii sukkie kesayangan aku masih disini gakk?? Kalo masih ayo bangun yaa kita harus ngelepasin papa" Jihoon menepuk pelan pipi Hyunsuk dengan tangan kiri yang memegang minyak kayu putih agar Hyunsuk cepat sadar.


Sepulang tadi Jihoon dan Mashiho ikut terkejut ketika Jennie menjelaskan ada apa dengan Hyunsuk. Sama seperti Hyunsuk, Mashiho juga ikut bersedih,walaupun Mino bukan papa kandungnya tapi dia sangat amat menyayangi Mino itulah kenapa sedari kecil dia ingin perhatian lebih dari Mino.

Mereka berempat sudah di rumah duka. Hyunsuk sebenarnya tidak ingin ikut sebab dia tak mau melepas papanya pergi,tapi Jihoon membujuk Hyunsuk dan akhirnya disinilah mereka.

Hyunsuk hanya diam menatap proses pemakaman sang papa, tidak ada air mata atau suara isakan tangis. Jihoon yang melihat suasana Hyunsuk yang sedikit berbeda membuat matanya tak diam memandang nisan dan Hyunsuk bergantian.


"Ayo pulang" ajak Jihoon.

"aku mau disini dulu" Hyunsuk kemudian duduk di pinggir nisan yang bertuliskan nama papanya.

Hyunsuk mengusap nisan yang baru saja di tancapkan di tanah itu "pa, papa pasti tau aku sayang papa mama Lisa juga, tapi kalian kenapa ga sayang aku? Kalian jahat ninggalin aku sendiri. Papa tau kan? Aku sering ngalah sama cio yang pengen semua perhatian papa, aku belum penuh ngerasain kasih sayang papa tapi sekarang papa juga ninggalin aku. Salah aku apa? Kenapa kalian tega ninggalin aku?"

Hyunsuk berdiri mendekati Jihoon yang dari tadi berdiri di depan makam Mino,menarik tangan cintanya itu.


"ayo pulang"




Jihoon sedikit heran kenapa Hyunsuk menjadi dingin seperti ini.





Setelah mengantar Hyunsuk pulang, Jihoon mengantar Hyunsuk ke kamarnya "Kamu pulang aja" ucap Hyunsuk datar yang berdiri di ambang pintu kamarnya.


Jihoon tau suasana hati Hyunsuk sedang tidak baik-baik saja, dengan berat hati dia menuruti perintah Hyunsuk.

"sayang aku pulang yaa, kalo ada apa-apa kamu bisa telfon aku nanti" Jihoon mengusap pipi Hyunsuk dan di balas anggukan samar oleh kesayangannya itu.




Jihoon ingin berpamitan dengan Jennie tapi dia terhenti saat mendengar Jennie berbicara dengan Mashiho.

"mama itu bohong kan?"

"engga, mama jujur sama kamu tapi mama belum berani buat bilang ke Hyunsuk"

"MAKSUD MAMA APA HA? KENAPA SAMPAI BUAT PAPA MATI?!!" teriak Mashiho.



Jihoon sedari tadi hanya mengintip di balik tembok sambil mendengar penuh percakapan mereka.

"mama ga niat buat papa kamu meninggal sayang, tapi mama gatau ternyata orang suruhan mama nabrak papa kamu sampai fatal" Jennie menangis sambil menangkup pipi Mashiho yang sama basahnya.

Mashiho menangis sejadi-jadinya.



"maafin mama, harusnya mereka cuma buat papa kamu koma biar nanti mama bisa dapat tanda tangan papa kamu untuk pengalihan warisan atas nama Hyunsuk menjadi nama kamu"

"aku ga mau warisan ma, aku mau papa!! Mama jahat" Mashiho berlari meninggalkan Jennie sendiri.





Jihoon yang melihat Mashiho berlari kearahnya dengan cepat dia bersembunyi di celah tembok agar tak terlihat oleh Mashiho.


Jihoon sedikit khawatir dengan Mashiho, bisa saja dia melakukan aksi bunuh diri karena mengetahui mamanya yang menyebabkan papanya meninggal.


Jihoon membuntuti Mashiho.

Tak lama dia terkejut ketika melihat mashiho...
















***






















Can I be happy? [HOONSUK] // HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang