[II] SETIAKU

213 18 1
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, tempat, waktu dan kejadian itu semua murni ketidaksengajaan!

Enjoy~

~🌼~

22 Maret 1935

Pernikahan Yeonjun dan Soobin dirayakan dengan sederhana. Hanya keluarga dan sanak saudara kedua mempelai. Tidak ada yang istimewa karena pada tahun itu negara yang Yeonjun dan Soobin tinggali tengah mendapat sedikit masalah. Peperangan yang senantiasa akan terjadi membuat orang-orang waspada. Para petinggi sudah memperingati agar bersiap ketika para lelaki akan dibutuhkan untuk perang. Soobin dan Yeonjun amat takut jika salah satu dari mereka akan terpilih untuk membela negara mereka.

Pernikahan mereka pada awalnya aman-aman saja. Masih selayaknya pasangan baru pada umumnya. Hanya saja, keadaan ekonomi negara yang membuat mereka harus bekerja lebih keras agar mendapatkan uang yang melimpah, bahan pokok naik, semuanya naik. Soobin dan Yeonjun masih belum memikirkan masalah anak. Bagaimana tidak? Bisa saja Yeonjun melahirkan saat Soobin tidak ada disisinya, atau mungkin negara sedang berperang? Yeonjun tidak mau memikirkan itu dulu. Lebih baik menikmati masa-masa awal pernikahan dengan Soobin ketimbang bingung harus melahirkan dimana jikalau tiba-tiba ada perang.

~🌼~

Keadaan masih berjalan seperti biasa. Tidak ada tanda-tanda perang akan terjadi. Hanya saja Yeonjun agaknya sedikit banyak khawatir tentang Soobin.

"Soobin?"

"Ada apa sayang? Kenapa kau belum tidur? Ada yang kau pikirkan?"

Yeonjun menatap mata Soobin. Ia mengangguk pelan, lalu tangannya beralih pada pipi Soobin. Mengelusnya pelan kemudian mulutnya hendak mengatakan sesuatu.

"Bagaimana jika salah satu dari kita terpisah? Apakah kita akan tetap tidur berdua seperti ini? Aku takut Soobin…"

"Kau tidak perlu khawatir. Aku ada disini, kan? Kita akan melewatinya bersama-sama. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tidurlah, hilangkan semua pikiran burukmu. Lebih baik kita bersiap untuk memulai aktivitas besok, ok?"

"Iya, Soobin. Aku merasa aman setelah mengatakan ini padamu. Aku harap kita tetap bersama sampai mau memisahkan."

"Tidur nyenyak Yeonjun. Jangan terlalu memikirkan hal yang tidak-tidak."

Entahlah, perasaan Yeonjun tidak enak. Apakah akan terjadi sesuatu dengannya dan Soobin? Lelah memikirkan itu semua, mereka pun terlelap.

~🌼~

Ini masih pagi sekali, bahkan masih pukul 3 dini hari. Akan tetapi para warga sudah bangun dan bergegas mengemasi barang yang sekiranya mereka perlukan. Seperti baju, dokumen penting, persediaan makanan, dan lain-lain. Tak terkecuali pasangan muda Yeonjun dan Soobin, mereka bahkan sudah bersiap dengan perbekalan yang banyak agar nanti tidak kekurangan satu pun. Yeonjun dengan cekatan memasukkan semua barang kedalam tas dan kalang kabut kesana kemari. Tergesa-gesa agar mereka tidak kehilangan semuanya. Agar nantinya mereka bisa bersama.

Apakah takdir baik akan menyapa mereka? Atau justru sebaliknya?

"YEONJUN! KAU PERGI DAHULU, NANTI AKU MENYUSUL. AKU AKAN MEMBANTU PARA BAPAK-BAPAK MENGHALAU PARA PENJAJAH!! KAU TUNGGU AKU DISANA BERSAMA YANG LAIN!!! SEMOGA KITA BISA BERTEMU LAGI! AKU HARUS MEMBELA TANAH AIRKU SEKARANG! CEPAT YEONJUN!!!"

SERENDIPITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang