1.

6 0 0
                                    

"Dady lama.. Tara lelah menunggu." Dengus seorang gadis kecil dengan tangan berlipat dada.

"Maaf princess, Dady ada urusan penting tadi." Sesal sang Daddy.

"Sudahlah, Tara lelah berbicara dengan Dady. Sana Dady pergi saja, Tara mau cari mommy baru."

Gadis kecil itu pergi dengan langkah kecilnya. Berlari melewati kerumunan orang-orang di sana.

"Daddy jahat, selalu saja sibuk. memangnya pekerjaan lebih penting dari anaknya sendiri?"

"Lebih baik aku bersama mommy saja yang selalu peduli pada Tara."

"Mommy dimana? Tara mau sama mommy aja, Tara gak mau sama Daddy."

Gadis itu menangis, dengan duduk di bawah pohon besar sembari bersender pada pohon dengan kaki menekuk ke atas.

"Pohon, kalau Tara memilih mommy gimana dengan Daddy? Pasti Daddy sedih ya kalau Tara lebih milih mommy."

"Tapi Tara kangen banget sama mommy, kangen juga sama adek."

Gadis kecil itu terus bergumam, mata bulatnya kini menjadi satu dengan pandangan kosong.

"Hei gendut!" Panggil seseorang membuat gadis kecil bernama Tara menoleh.

"Kamu panggil aku?" Tanya nya polos.

"Iya kamu gendut, kenapa kamu nangis? Memang ya di mana mana perempuan itu cengeng huh."

"Aku tidak cengeng! Jangan panggil aku gendut dasar jelek." Teriak Tara tak terima di Katai gendut.

"Kau memang gendut dasar gendut."

"Ihh dasar kambing jelek." Dorong Tara pada sosok anak lelaki di depan nya.

Lelaki itu bangun, kemudian menjambak rambut Tara.

"Kenapa kamu mendorong ku gendut! Kau tak tau siapa aku." Teriak nya keras.

"lepasin aku jelek, rambut aku jadi bau karena tangan kamu." Ronta Tara ikut menjambak rambut lelaki di depan nya.

Dua anak manusia berbeda gender itu terus saling menjambak satu sama lain. Hingga suara seseorang menginterupsi.

"Berhenti Gara, astaga!"

"Bunda." Cicit lelaki itu berhenti menjambak rambut Tara.

"Bunda sudah bilang jangan menyakiti seorang perempuan kan? Lalu kenapa kau seperti ini."

"Maaf bunda, habisnya si gendut ini yang mendorong ku duluan." Elak Gara si lelaki kecil menyalahkan Tara.

Sedangkan kini tara bingung dengan keadaan sekarang, ia sempat terpesona oleh sosok wanita di hadapannya yang sangat cantik persis seperti mommy nya.

Namun setelah mengetahui ternyata ibu dari anak jelek itu ia menjadi tak terpesona lagi.

"Sayang sekali tak bisa menjadi mommy baru ku." Gumam Tara enteng.

Wanita yang ternyata ibu Gara kini menatap Tara. Mengelus rambut panjang gadis kecil itu kemudian bertanya.

"Siapa nama mu gadis manis?"

Tara gugup, lalu dengan sopan memperkenalkan diri.

"Eum, nama ku Tara. Tara anak pertama Daddy Salam kenal Tante cantik."

Ibu Gara tersenyum, sungguh manis sekali Tara.

"Tara jangan panggil Tante, Tara panggil Bunda saja."

"Baiklah." Cicit Tara malu malu.

"Heh, kenapa kau seperti itu gendut? Pipi jelek mu memerah." Cetus gara sinis.

Bunda menjewer telinga Gara.

"Gara, tidak boleh berbicara seperti itu nak." Peringat bunda halus.

"Tara!" Panggil Dady Tara yang berlari ke arah anak itu.

"Daddy mencari mu, kenapa berlari seperti itu hm?" Tanya Daddy khawatir.

"Pergilah, Tara tak mau melihat Daddy."

Usai mengatakan itu Tara pergi dari sana. Gara yang melihat itu mulai mengejar Tara karena tak ingin kena omel bunda.

"Princess maafkan Daddy." Lirih nya menatap sendu sang anak.

"Maaf pak, anda baik baik saja?" Tanya bunda khawatir.

"Ah, iya tak apa. kalau begitu saya pamit dulu ingin menyusul Tara."

Bunda bingung melihat kepergian pria itu. Lalu menoleh ke bawah merasa ada sesuatu yang hilang.

"Astaga Gara!! Anak itu benar benar " geram bunda menyusul mereka.

...

"Menyebalkan, kenapa kau mengikuti aku Jelek."

"Aku tak mengikuti kamu kok, aku hanya ingin kabur dari bunda." Elak Gara.

Tara memutar mata jengah.

Tak perduli kini gadis kecil itu duduk di rerumputan. Dengan gara yang mengikuti.

"Kamu kenapa gendut? Ku lihat tadi menangis." Tanya gara.

"Aku sebal dengan Daddy, dia selalu sibuk dan tak ada waktu untuk ku."

"Padahal aku cuma mau bersama Daddy lebih lama, tapi Daddy lebih mementingkan pekerjaan."

"Memang aku tak penting ya untuk Daddy? Kenapa hanya pekerjaan yang lebih utama. Bahkan hari ini pun Daddy melanggar janjinya." Curhat Tara dengar mata menatap langit cerah di atas sana.

Gara mengangguk kepalanya seolah mengerti.

"Hidupmu berat ya gendut, aku hanya bisa memberi semangat saja, maaf aku tak mau ikut campur masalah mu."

"Dasar, kamu memang gak berguna ya Jelek." Sentak Tara memukul kecil pundak Gara.

Gara menepuk nepuk kepala gadis kecil di hadapannya. Bagaimana ia bisa bantu kalau masalah nya juga berat.

"Princess nya Daddy." Panggil Daddy Tara menghampiri.

Begitu pun dengan bunda Gara. Yang kini mengkode gara agar menjauh dari ayah dan putrinya yang kini sedang tak akur.

"Ayo kita pulang, tak baik mengganggu mereka." Suruh bunda kemudian pergi bersama Gara.

"Apa?"

"Masih marah hm? Princess tak boleh terlalu lama marah pada Raja, kau bilang sendiri kan kalau princess itu baik hati seperti Princess Tara."

"Jadi mau maafin Daddy?" Ujar Daddy membuat mata Tara berkaca kaca.

"Daddy selalu saja seperti ini, setelah mengingkari janji Daddy selalu minta maaf."

"Tara gak suka Daddy yang seperti ini!! Daddy bahkan lupa bahwa hari ini aku ulang tahun. Pasti Daddy lupa juga kan kalau besok Tara sudah mulai masuk sekolah!"

"Daddy selalu lupa dengan Tara, selalu sibuk,sibuk,sibuk! Tara benci Daddy yang selalu sibuk, Tara mau perhatian Daddy, Tara gak mau Uang."

"Tara rindu Daddy yang dulu, Daddy yang gak pernah lupa sama Tara!" Teriak Tara mengeluarkan semua keluh kesahnya.

Ia kecewa dengan Daddy, itu benar bahkan ia sangat sangat kecewa. Ia ingin kembali dengan mommy nya yang berada di luar negeri. Ia ingin bertemu adik nya.

Namun kenapa seolah mommy tak menginginkan nya, kenapa ia bersama Daddy yang tak perduli padanya.

Ia sudah berusia 10 tahun! Dan selama enam tahun ia ter acuhkan Tanpa ada kasih sayang orang tuanya.

Tara menangis kencang, dengan Daddy yang kini menunduk dengan merengkuh tubuhnya, tangan Daddy tak henti hentinya mengelus pundak rapuh sang anak berusaha menenangkan.

.
.
.
.
.
.
.

Next⤵️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TARA VS DADDY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang