Part 2

784 81 43
                                        

15 tahun kemudian...
.
.
.
"Krist! Papa mu sudah menunggu di mobil!!" Teriak anna sembari mengetuk pintu kamar krist.

Krist terbangun dari tidurnya dan mengusap matanya, ia dengan malas beranjak dari ranjang berjalan membuka pintu kamar.

"Mama membangunkan ku!!" Ucap krist marah.

"Bukankah ini hari pertama kamu bekerja di perusahaan papa, sayang" Ucap anna lembut.

"Tapi aku masih mengantuk, ma" ucap krist.

"Usia mu sudah 25 tahun sekarang. Kapan kamu akan berubah? Jangan manja, ayo belajar mandiri. Lihat singto, pukul 4 pagi dia sudah bangun dan bekerja membersihkan taman belakang, apa kamu tak malu dengannya? Kalian sama-sama berusia 25 tahun tapi singto lebih mandiri dari mu" Ucap anna.

"Aku dan singto berbeda, singto anak pembantu, wajar dia bangun pagi dan bekerja membantu mamanya sedangkan aku? Aku anak majikan, aku sudah kaya sejak lahir, untuk apa aku bekerja? Bahkan harta mama dan papa tak akan habis jika aku tak berkerja seumur hidup ku!!" Ucap krist.

"Mama hanya ingin kamu mandiri, sayang" ucap anna.

"Nanti saja aku mandiri, sekarang aku ingin tidur lagi. Jangan lupa suruh singto membawakan kopi hangat untuk ku dan menyiapkan air untuk aku mandi" ucap krist sembari menutup pintu kamar kemudian kembali ke kasur dan melanjutkan tidurnya.

Anna memilih untuk pergi dari kamar krist menghampiri suaminya.

"Krist tak jadi ikut papa bekerja hari ini" ucap anna pada Edward, suaminya.

"Biarkan saja, tunggu dia benar-benar siap baru ikut ke kantor" ucap edward kepada Istrinya.

"Tapi aku ingin krist belajar mandiri, dia sudah sangat dewasa sekarang" ucap anna.

"Biarkan saja, ma. Jangan terlalu keras dengannya. Aku berangkat bekerja dulu" ucap edward kepada anna, Edward mengecup kening anna singkat kemudian menjalankan mobilnya pergi dari sana.

Anna berjalan ke belakang, ia melihat singto tengah membersihkan kolam renang.

"Sing, nanti bawakan krist kopi dan siapkan air untuk dia mandi" ucap anna kepada singto.

"Ya, nyonya" ucap singto.

Singto menghela nafas setelah anna pergi dari sana, ia sebenarnya malas untuk bertemu dengan krist karna krist pasti akan menjahili dirinya, tapi apalah daya, mereka bertemu setiap hari karna berada di rumah yang sama.

Setelah membersihkan kolam renang, singto beranjak pergi ke dapur membuat kopi panas untuk sang majikan kemudian membawanya ke kamar krist.

Singto mengetuk pintu sejenak, namun tak ada sahutan membuatnya langsung masuk ke dalam, di lihatnya krist masih betah memejamkan matanya dengan selimut tebal yang menutup seluruh tubuhnya.

Singto menyimpan kopi panas yang di bawanya di atas meja kemudian berjalan ke kamar mandi menyiapkan air hangat untuk krist mandi.

Saat singto keluar dari kamar mandi, ia melihat krist tengah duduk di sebuah sofa sembari meminum kopi yang di bawanya tadi.

"Ke sini" ucap krist.

Singto berjalan menghampiri krist, krist memegang tangan singto dan menarik singto agar duduk di pangkuannya.

Krist mengendus leher singto menghirup aroma tubuh singto sedangkan singto hanya pasrah krist melakukan itu.

Sejujurnya ini bukan kali pertama krist menggerayangi tubuhnya seperti ini, itu bahkan sudah berlangsung sejak usia mereka 19 tahun dan bertahan hingga sekarang.

Love HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang