bagian 1

12 8 0
                                    

Di pagi hari, burung sudah berkicau sangat merdu di pohon membangunkan aroma yang sejuk bersama paginya bandung, embun yang menutupi jalanan kota bandung dengan bersamaan lalu lalang orang yang naik motor untuk bekerja dan orang yang berjalan untuk kesekolah, ke pasar dan menunggu kendaraan.

Seseorang wanita menaiki anak tangga berjalan ke kamar yang bernuansa biru.
TOK TOK TOK
"sayang, bangun arek sekolah moal"
ucap seseorang wanita yang dari luar pintu yaitu tante Karina mamah hazel.

sedangkan di dalam sana, hazel Masi menutupi tubuh nya dengan selimut tebal. Karena cuaca di bandung sangat dingin di pagi hari
"5 MENIT LAGI MAH" teriak hazel dari kamar

"5 menit 5 menit, geuraan nanti bisi telat" Tante karina sengaja teriak di bagian pembicaraan akhirnya supaya hazel bangun.

mamah hazel memang selalu menggunakan bahasa sunda tapi tidak terlalu banyak menggunakan nya, sama seperti ayah nya. tidak dengan hazel yang sehari hari menggunakan bahasa Indonesia biasa di saat bertemu teman nya, bahasa sunda hanya digunakan hazel saat lawan bicaranya memakai bahasa sunda.

Hazel membuka selimutnya yang menutupi badan dia, sambil ngedumel "ish udah tau masi ngantuk" mau tidak mau hazel berjalan ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.

Tidak membutuhkan waktu lama, untuk  melaksanakan ritual mandi karena sangat dingin, 10 menit hazel keluar dari kamar mandi dan lanjut memakai seragam.

"Perfect" ucap hazel sambil melihat pantulan dia di cermin

Hazel berjalan menurunkan anak tangga sambil mengancingkan cardingan, karena ia ingin naik gojek jadi dia memakai cardingan supaya tidak terlalu dingin kena angin bandung di pagi hari.
"Selamat pagi mamah, ayah" ucap hazel sambil menarik kursi meja makan

"Pagi sayang" ucap kedua orang tua hazel dengan senyuman manis nya.

"Kamu arek bawa bekal tidak kalau bawa nanti mamah siapin atau mau makan didieu" tanya Tante karina, karena hazel kadang suka membawa bekal dibandingkan makan pagi, karena katanya kalau makan pagi membuat perut hazel mules dengan berakhir di wc

Hazel mengambil sehelai roti dan memakannya "aku gamau bawa bekal, mau jajan di kantin aja nanti"

"Tumben, teu seperti biasanya berangkat Jeung saha" tanya om Roni, ayah hazel

"Gapapa, lagi males aja bawa bekal, Sama gojek yah ini aku udah mesen gojek nya, Kalau gitu aku berangkat dulu ya"ucap hazel sambil menyalami kedua orang tua nya.

Hazel berdiri di depan gerbang rumah nya sambil mengecek handphone menunggu gojek.

"LOH, kok di batalin si Abang nya gamau duit apa, kumaha ieu telat ini mah" panik hazel karena tiba tiba Abang gojek yang ia pesan membatalkan pesanan nya.

"beri-" belum sempat hazel melanjutkan kalimat nya, ia meliat sosok pria yang sedang duduk di motor nya sambil menatapnya dengan tatapan tajam.

"Daren, lu ngapain lewat sini" kaget hazel  biasanya daren tidak pernah lewat sini kalau di pagi hari. karena rame ibu² komplek yang sedang ngerumpi di pagi hari, dia memilih jalan yang jauh dari pada nanti dia jadi omongan ibu ibu komplek, walaupun hazel dengan Daren tetanggan. Tetapi mereka tidak pernah berangkat bareng.

"Emang gaboleh gue lewat sini " Daren menatap hazel dengan tajam

"Bukan gitu, kan biasanya lo jarang lewat sini" ucap hazel memang bener kan Daren jarang lewat sini

"Jalan biasa yang gue lewatin ada perbaikan jalan, jadi gue lewat sini, lo sendiri ngapain Masi disini bukan berangkat " daren heran tidak biasanya jam 6.50 hazel Masi dirumah.

HAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang