takdir 😇

344 21 0
                                    

" apa a-cheng baik-baik saja, apa dia sudah sadar ?." Tanya Wei wuxian berlarian menuju kedua kakak beradik lan itu.

" Wei Ying, ! Bukannya aku menyuruh mu untuk istirahat di rumah."ucap lan Wangji sambil menyambut Wei wuxian.

" Maaf lan zhan, aku memilih perasaan yg tidak enak tentang shimei ku jadi aku kesini untuk melihatnya apakah dia baik-baik saja." Ucap nya pada sang suami.

" Aku mengerti." Ucap lan Wangji singkat dan Wei wuxian berjalan ke arah pintu ruang ICU mengintip dari balik jendela kecil.

Sementara di dlm.

30 menit menuju Jiang Cheng bangun atau tidak.

"Cepat siap suntikan. Keadaan pasien tiba-tiba drop, dan juga siapkan pemompa jantung ( apa lah itu nama nya.)

Tin...tin... Suara alat yg terhubung di dada Jiang Cheng.

" Baik dok..!"

"Ah.. sial... Tuan Jiang bertahanlah ini demi Gege mu....! "pinta Wen Ning yg sedang berusaha untuk membuat jantung Jiang Cheng berdetak kembali. Sembari melirik ke arah jam.

"Bagaimana ini dok... Apa pasien akan tiad.." belum selesai perawat berbicara Wen Ning menghentikan perkataannya.

"Tidak.. aku akan berusaha untuk menyelamatkannya !" Kata Wen Ning sambil melihat tajam perawat tersebut.

"Tapi dok waktu nya hanya tinggal beberapa menit lagi...!"

" Aku bilang diam." Bentak Wen Ning.

Di luar.

Ceklek pintu ICU terbuka dan terlihat Wen Ning keluar dengan badan lesu.

"Apa semuanya baik-baik saja Wen Ning.?"tanya Wei wuxian dan lan xichen bersamaan.

"Maafkan aku." Singkat Wen Ning.

" Kenapa kau minta maaf.?" Tanya Wei wuxian.

"Aku...a-aku.." Wen Ning terbata bata.

" KATAKAN DENGAN JELAS." Kata lan xichen sambil menggenggam kerah baju Wen Ning.

" Huan ge tenanglah." Ucap lan Wangji berusaha menenangkan si lan xichen.

" Aku sudah berusaha untuk membuat jantung nya berdetak kembali, tetapi dia tidak berusaha untuk bangun dari tidurnya. Dan dia juga sudah menyerah, dia lebih memilih untuk meninggalkan kita. Aku minta maaf, tidak bisa membawa dia kembali pada kalian. Aku minta maaf. " Ucap Wen Ning berlinang air mata. Dia sudah menganggap Jiang Cheng sebagai shidi kandungannya. Dan sekarang dia sudah kehilangan hal itu ..

"TIDAK... Dia tidak bisa pergi seperti itu tidak adil" pekik lan xichen berlari masuk menerobos ICU. Di susul lan Wangji dan Wei wuxian di belakangnya.

"A-yin..." Kata lan xichen dengan melihat seorang perawat menutup seluruh badan Jiang Cheng yg tidak bernyawa.
"Tidak mungkin ini terjadi....! Tidak...!" Lanjut nya. Sembari duduk di samping ranjang Jiang Cheng melihat wajah pucatnya dan menghentikan perawat menutup seluruh badan istrinya dengan selimut itu.

"Wei Ying."

" Tidak lan zhan Jangan hentikan aku untuk menangis." Kata Wei wuxian memeluk lan Wangji. "Shimei...hiksss...hiks.." lanjutnya.
"Bawa aku keluar lan zhan."mintanya.
Dan mereka berdua keluar meninggalkan lan xichen sendiri di dalam.. ahhh tidak...tidak masih ada Mayat istri nya.

" A-yin."
"A-yin."
" A-yin" lan xichen terus memanggil Jiang Cheng yg tidak menjawab nya dengan air mata mengalir di pipinya.
"A-yin.. saat pernikahan kau sebagai istri pernah berjanji akan selalu mendengar kan dan mematuhi suamimu kan. Dan sekarang aku sebagai suami mu aku memerintahkan kau untuk bangun, dan bicara pada ku." Kata lan xichen meninggikan suaranya yg masih memegang tangan Jiang Cheng. Tidak ada jawaban juga darinya
"Jawab aku... hiks..." Isak lan xichen.
"Kau sudah menghukum ku seperti ini  dan aku juga sudah menerimanya, jadi.. hiks..jadi kau harus bangun A-yin." Lan xichen menenggelamkan kepalanya di bahu kanan Jiang Cheng.

" Jika kau bangun aku akan..., aku akan... Hiks... Menerima apapun permintaanmu itu apa pun itu yg kau minta akan aku penuhi...aku janji .. jadi bangun lah..." Isak lan xichen.

"Kau akan mengabulkan semua permohonan ku!"

"Hah.." sontak lan xichen menegakkan kepala yg menyadar di pundak Jiang Cheng.

"Apa pun itu pasti kau kabulkan..! "

"A-yin..kau bangun?!"

" Katakan apa kau akan mengabulkan nya atau tidak."

"Ya... Aku akan mengabulkannya." Jawab lan xichen bahagia.

"Baiklah kalau begitu aku mint..." Belum Jiang Cheng selesai bicara, lan xichen berdiri meninggalkan nya untuk memanggil Wen Ning untuk memeriksa keadaan Jiang Cheng.

----

"Ini keajaiban... Aku baru menemukan kasus seperti ini, tuan Jiang yg tadinya tidak bernafas, sekarang telah bernafas lagi.. ini di sebut dengan mati suri." Sorak Wen Ning bahagia sambil mengucapkan selamat pada lan xichen, lan Wangji dan Wei wuxian. Usaha Wen Ning tidak sia-sia.





Lanjut...👉

Jangan lupa komen dan vote ya 😊👍

Apa Ini Takdir Yang Harus Ku Jalani (XICHENG). ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang