1. Kepergian yang di nantikan

3 0 0
                                    


Hari yang di tunggu - tunggu setelah seminggu yang di nantikan oleh seorang remaja laki - laki,  sebut saja namanya isaac.
Subuh - subuh ia terbangun mendengar suara heboh kedua orang tuanya yang sedang bersiap siap untuk pergi ke luar daerah.

"sayang, buruan mandi sana!, sebentar lagi kapal akan berangkat jika kamu kelamaan" Ucap seorang wanita muda dengan suara yang cukup keras, yang tak lain adalah mama tirinya isaac.

"sebentar ma, aku sedang mempersiapkan peralatan yang akan kubutuhkan nanti disana" balas papa isaac dengan suara nya yang terdengar keras yang sudah menjadi ciri khas yang melekat pada dirinya.

isaac yang masih merasa ngantuk menggapai ponsel yang berada di lemarinya untuk mengecek jam, ia harus segara bersiap siap untuk pergi ke gereja bersama dengan adik laki lakinya.

"nathan, cepat bangun!" ucap isaac pelan sambil mengguncang guncang pelan tubuh adiknya yang masih terlelap.

"hemmm", hanya lenguhan yang keluar dari mulut adiknya yang masih juga belum membuka matanya, sampai tiba - tiba mama tiri mereka membuka pintu kamar mereka dengan cukup kencang dan membuat nathan, terduduk seketika.

"kalian udah boleh bangun, sekarang udah mau jam 6" ucap mama tirinya, atau panggil saja namanya, yura

"iya ma" jawab isaac, dengan perasaan yang tak beminat pada mama tirinya tersebut

"nathan bangun! udah saatnya kau melakukan olahraga rutih pagimu" ucap yura dengan jutek dan memberikan tatapan sinisnya pada nathan yang sedang duduk di atas kasurnya untuk mengumpulkan nyawanya.

"iya ma" jawab nathan dengan nada seperti orang baru bangun tidur pada umumnya.

—————
Setelah melakukan kegiatan kecil seperti membersihkan tempat tidur dan mempersiapkan barang yang akan di bawa ke gereja seperti biasanya, kini giliran saatnya isaac mempersiapkan pakaian nya.

ketika ia keluar dari kamarnya, papa nya sedang sibuk berkutik dengan ponselnya untuk memesan taksi ke pelabuhan dan mamanya tengah mempersiapkan barang barang dan perbekalan mereka berdua saat mereka di kapal nanti.  lalu setelah selesai mempersiapkan semuanya, yura berjalan ke depan untuk memerhatikan nathan yang melakukan kegiatan olahraga di pagi harinya (atau terlihat seperti siksaan), lalu ia mengoceh perihal kesalahan nathan adiknya yang terjadi sekitar sebulan lebih yang lalu. Ia seperti tidak suka dengan nathan, terlihat dari cara ia berbicara dan menatap.

"sekali lagi kau mengulangi kesalahan yang sama, siap siap saja kau angkat kaki dari rumah ini!" ucap yura dengan perasaan kesalnya, namun terdengar sangat sungguh menyebalkan ketika sampai di telinga isaac.

'kenapa ia selalu membahas masalah yang sama setiap harinya, apakah dia tidak lelah  terus terusan mengoceh tentang masalah yang serupa?!'  batin isaac menahan rasa amarahnya.

belum lagi ketika sekitar seminggu yang lalu, ia mencoba mengambil dan menahan ponsel isaac sembari memeriksa isi dari setiap aplikasi yang ada di dalam ponsel isaac dan sampailah ia membuka aplikasi fake chat (aplikasi yg di gunakan untuk membuat Au) dan terkecoh oleh dengan karangan chat fiksi karangan isaac, dan ia mengira jika isaac memiliki ketertarikan sesama jenis. padahal jika ia paham dan  bertanya tentang apa maksud dari cerita chat yang isaac buat dan memahaminya, ia tidak perlu bersusah payah untuk selalu meributkan hal yang secara terus menerus.

'Namun apa gunanya itu? sama sekali tidak akan masuk ke otak seseorang yang berpikiran dangkal dan egois seperti dirinya' pikir isaac.

Bahkan papanya sendiri memutuskan untuk tidak terlalu memusingkan dan memperpanjang masalah tersebut. Ia hanya berharap nathan dapat memperbaiki kelakuannya untuk kedepannya dan menuntut hukuman olahraga pagi, yang menurut isaac tidak masuk akal. Sebab, bagaimana nathan dengan tubuhnya yang sudah kelihatan lelah dengan melakukan 8 set 10 kali push up kini di tambah lagi dengan 10 set 25 kali push up?!. Namun sudahlah.


jam sudah menunjukkan pukul 06.10 WIB, dan taksi yang sudah di pesan oleh papa sudah tiba di depan rumah.

"ingat apa yang papa sampaikan dijalankan" ucap papa saat sudah selesai memasukkan seluruh koper dan barang bawaan dan di bantu oleh supir ke dalam mobil taksinya.

"ingatkan si bodoh itu (nathan) untuk melakukan olahraga setiap paginya, dan jangan kamu biarkan dia bermain dengan ponsel!"

"dan awas saja sampai kami kembali kemari kau masih suka bangun siang siang" sambung yura dengan nada judes dan tatapan mata yang sinis.

"iya ma" jawab nathan dengan nada yang patuh.

Dan sampailah ketika mereka berdua masuk ke dalam taksi dan berangkat menuju pelabuhan. Perasaan senang dan bebas kembali isaac rasakan, ketika kedua orang tuanya itu pergi dari rumah ke luar daerah.

Karena ia selalu berpikir jika lebih baik ia tidak memiliki orang tua sekalian dibandingkan harus bertahan secara mental ketika hidup bersama kedua orang tuanya yang freak.

Dan ia sempat berniat untuk tinggal di pondok yang dulunya sempat ditinggali oleh dirinya bersama dengan nathan dan papanya ketika di masa covid-19, bukan hanya karena atas dasar yura, mama tirinya menyuruhnya dan adiknya tinggal di sana, karena ia pun sudah memutuskan sejak lama akan tinggal di pondok itu nantinya berdua bersama dengan adiknya.

namun, ada satu hal saja yang ia pertimbangkan jika ia dan adiknya tinggal di pondok itu. masalag 'transportasi' ke sekolah.

karena pada kenyataannya sendiri, isaac belum bisa membawa sepeda motor, ia baru belajar sekali bersama dengan teman mama tirinya, tante luna.

Ia sangat berharap jika nantinya ia bisa belajar membawa sepeda motor dalam waktu dekat ini, agar ia tidak kesulitan jika ingin berpergian ke suatu tempat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

that boy storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang