PROLOG

329 114 577
                                    

💌happy reading💌

Semilir angin berhembus menerpa kulit wajah seputih susu milik seorang gadis cantik yang sedang duduk termenung dengan memegang kedua lutut sebagai tumpuan diri. Awan gelap dengan angin kencang beradu tak karuan, suara gemuruh petir yang lantang saling bersautan satu sama lain.

Akankan segala kesedihan dan rasa sakit yang dirasakan bisa pergi bersamaan dengan hadirnya hujan yang datang secara perlahan-lahan? Apakah seorang yang hadirannya dianggap benalu mampu bertahan hidup dengan guncangan badai yang selalu datang beriringan tanpa tahu waktu?

Entahlah, semuanya nampak bersatu padu. Mengikis arti bahagia  sebuah keluarga, kehidupan yang dijalaninya telah membuktikan betapa kelamnya kehidupan neraka di dalam dunia nyata.

"Untuk apa kamu hidup? kamu hanya parasit di keluarga ini."

Parasit, satu kata yang tidak asing bagi dirinya. Bagai belaian pisau tajam yang siap membunuh jiwanya perlahan. Sepatah kata yang meghantui isi pikiran. Semuanya menari seakan menertawakan kebodohan atas kesengsaraan.

Kemana dirinya akan pergi? Yang bisa dilakukannya hanya berlari tanpa tau arah dan tujuan, tentu untuk melindungi diri dari ayah kandungnya sendiri. Oh tidak, apakah lelaki sepertinya masih layak disebut Ayah? Seseorang yang telah merendahkan, menekan, bahkan membenci diri ini. Hati siapa yang tidak terluka jika hanya diperlakukan layaknya barang bekas yang tidak dibutuhkan. Mungkin lebih baik mati daripada hidup tapi tidak diharapkan dunia. Semesta saat ini juga ikut adil dalam menerpa segala kerapuhan yang kian dirasakan.

Hari mulai gelap, langkahnya terhenti di ujung batas kemampuannya. Baju tidur dengan motif beruang sudah tidak lagi terlihat indah, semuanya basah dan lusuh. Tidak peduli dengan pandangan sekitar, tidak peduli apa yang ada di hadapannya. Dirinya hanya mampu berlari dan terus berlari.

Hingga dirasa cukup menahan luka ini, tidak sanggup jika harus diteruskan, terlalu sakit dan pahit. Sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan. Disini waktu yang tepat untuk mengakhiri segalanya, dijembatan dengan arus yang deras dibawahnya. Suasana saat ini begitu sepi, apa mungkin karena hujan? Etahlah, semua seperti mendukung kepergian dirinya untuk selamanya.

"Maaf. Maafkan aku yang telah lahir kedunia dan membuat susah keluarga. Maaf karena aku hanya menjadi beban, bukan meringankan. Maaf untuk semua yang telah kulakukan. Sekarang, sudah saatnya aku pergi, menghilang untuk membuat dirimu senang, Ayah. Tapi kumohon jangan pernah membenci diri ini lagi."

Pikirannya kalut, ia mencoba memejamkan mata untuk yang terakhir kalinya. Hanya ini satu satunya jalan yang bisa diambil, daripada harus menyerahkan diri pada seseorang yang tidak sama sekali dirinya kenal. Mungkin setelah ini Ayahnya akan merasa senang, tidak akan ada lagi benalu yang akan hidup untuk kepuasan dirinya, tidak akan ada lagi kata menyusahkan yang keluar dari mulutnya ayah.

"Zetsa! Apa yang mau lo perbuat disini?" cekalan tangan berhasil menghentikan tindakan nekatnya. Siapa dia? Apakah kaki tangan dari Ayah tirinya? Kepalanya terasa sangat sakit, kesadarannya perlahan menghilang. Tuhan, jika memang semua ini adalah bagian dari skenario ceritamu, biarkan diri ini membenci setiap paragraf yang telah berhasil diciptakan dengan sangat hebat ini.

💌💌💌

don't forget to click comment and vote untuk lanjut ke chapter one yash  > ᴗ <

Lazetsa Lathifa

Ravangga adjisatya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ravangga adjisatya

Ravangga adjisatya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joanna Fellicia

Gajendra balajaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gajendra balajaya

Gajendra balajaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

coming soon ‼️

Love And Let GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang