Malam ini Ataya sudah siap dengan hoodie coklat susu nya dan sepatu sneakers putihnya. Kaki Ataya membawa Ataya berjalan kearah depan rumahnya. Motor ninja hitam itu melaju dan berhenti tepat Ataya berdiri."naik" ujar Farel dengan nada dingin.
Ataya menuruti ucapan Farel lalu naik keatas motor itu. sepanjang perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka. Terdengar suara petir yang bergerumuh. "kak kita mau kemana sih?" pertanyaan Ataya hanya dihiraukan oleh Farel.
Motor Farel melaju dengan kencang menelusuri kota bandung seakan tidak tau mau dibawa kemana. Ataya hanya menghirup angin yang menghembus wajah cantik nya itu. Rintikan air hujan mulai membasahi kota bandung. Sudah setengah jam Ataya di bawa oleh Farel entah kemana. Farel seperti memikirkan sesuatu.
Setelah banyak tempat indah yang mereka telusuri sebelah halte bus menjadi tempat henti mereka. "turun"ujar Farel singkat.
Ataya lagi lagi menuruti perintah Farel. "kenapa kak?" tanya Ataya menatap Farel yang masih duduk tenang dimotor nya itu.
"gue putusin hubungan kita udah sampai sini aja"jawab Farel.
"maksud kakak apa ya? kakak putusin aku gitu? setelah apa yang kita lewatin bersama?"bibir Ataya yang pucat karna kedinginan itu bergetar. Cuaca kali ini seperti mendukung apa yang telah terjadi hari ini. hahahah iya mendung seperti hati Ataya yang tidak baik baik saja dan juga rintik rintik air hujan seperti mata indah Ataya yang mulai merintikan air matanya membasahi pipi nya.
"gue cape sama lo Ataya, Gue cape dengan hubungan yang gitu gitu aja"
"Lo tuh beda sama vani, dia cantik ta, dia mandiri, beda sama lo yang apa apa minta bantuan gue emang hidup lo cuman ada gue doang?"Ujar Farel
"KALO GITU KENAPA KAKAK GAK PACARAN AJA SAMA VANI?!, KOK MALAH MILIH AKU YANG JELEK, MANJA"
"IYA GUE NYESEL NERIMA LO JADI PACAR GUE, LO JELEK, LO PENYAKITAN, LO MANJA. udah ya gue cape".
"kata cape bukan buat mengakhiri semuanya kak, masih ada kata istirahat" ujar Ataya merendahkan nada nya masih meyakini Farel.
"KALO GUE BILANG PUTUS YA PUTUS, BISA DENGER GA SIH LO?! jadi cewek murahan banget sih lo"bentak Farel kepada Ataya yang memejamkan matanya pasrah. Farel menyalakan motornya lalu melaju meninggalkan Ataya seorang.
Ataya terdiam sejenak memejamkan matanya untuk menenangkan hati yang terasa disayat pisau. Punggung ataya bergetar menahan nangis, bibir Ataya yang digigit untuj tidak terisak, hoodie Ataya yang basah karna hujan yang tak henti henti nya menghujam tubuh kecil Ataya.
Kaki Ataya berjalan membawa Ataya ke halte bus yang hanya ada seorang laki laki sedang menikmati headset nya. Ataya mendudukan tubuh nya yang lemas akibat syok apa yang telah tadi taerjadi.
Terdengar suara mobil yang akan melaju ke arah halte bus buru buru Ataya melangkah maju dan mengadahkan tangan nya. Mobil itu berhenti lalu dengan cepat Ataya masuk kedalam mobil tersebut.
"jalan kenangan nomer 23 pak"ujar Ataya di angguki oleh supir yang membawa taksi itu. Disepanjang perjalan Ataya menangis terisak dada nya benar benar sesak hingga tarik nafas pun berat untuk Ataya lakukan.
Bangunan demi bangunan Ataya lewati kini sampai dirumah bercat putih. Ataya membayar taksi itu lalu keluar dari mobil itu tidak lupa mengucapkan terima kasih. Hujan mulai mereda.
Ataya terdiam ragu untuk memasuki rumah nya, karna Ataya sama sekali tidak bilang kepada bunda ingin keluar dan juga tidak mungkin ataya memasuki rumah dengan ke adaan basah kuyup.
"nih pake hoodie gue" seorang cowok bertubuh tinggi menyodorkan hoo hitam nya. Ataya mendongak "Haidar?" tanya Ataya buru buru menghapus air matanya "gausah di hapus gue udah liat"ujar Haidar yang membuat Ataya bingung.
"tadi gue liat lo nangis di halte bus"ucap Haidar membalas pertanyaan Ataya. "udah ini cepet ganti, ditaman rumah lo gue liat ada toilet ganti situ aja"dengan ragu Ataya mengangguk.
"abis ini gausah galau, cowok kayak gitu gak wort it buat lo nangisin"Haidar pun berjalan kearah rumahnya. Rumah Ataya dan Haidar bersebrangan jadi tidan heran kalau Ataya dan Haidar saling mengenal.
Ataya pertama kali mendengar Haidar berkata panjang lebar biasa nya hanya sekedar memberi masakan ibu nya karna di suruh.
Ataya pun menganti hoodie nya ditoilet yang sengaja dibikin dihalaman rumah nya. Ataya masuk kedalam rumah. "Lho yaya? abis dari mana kok ga bilang bunda?" tanya Yuli (bunda Ataya).
"Ataya laper bun, bunda lagi nonton tv ataya ga enak buat ganggu bunda hehehe".
"kalo gitu bilang yaa sayang bunda masakin kok, yaudah kamu ganti baju terus tidur yaa"ujar Yuli
"iya bunda" Ataya mencium pipi Yuli lalu masuk ke dalam kamar. Ataya membersihkan tubuh nya lalu siap dengan piyama yang ia gunakan untuk malam ini.
Ataya mengangkat alisnya kebingungan, "tumben banget Haidar ngechat"ujar Ataya
Ataya terkekeh lalu menutup ponsel nya lalu tidur tidak membiarkan apa yang tadi terjadi diingat oleh Ataya
______________
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita tentangmu dibandung
Teen Fiction"ta, kalo ditanya lukisan apa yang paling indah aku bakal jawab lukisan yang berisi Ataya Karina Widya"ucap Haidar sambil menatap Ataya dengan intens. "apa sih gak usah ngawur deh" ujar Ataya menekuk wajah nya sembari terkekeh. "aku ga ngawur ta, sa...