My Partner (Hyuckyang)

Prologue

Hello everyone!
It's story of Lee Donghyuck or Haechan dominant area
And Liu Yangyang submissive.

Title: My Partner
Pairing: Lee Donghyuck or Haechan x Liu Yangyang NCT
(Hyuckyang)
Genre: idollife, gangster, mafia, action, intelligent, romance, gay, homo, misteri, sad, angst, ect.

Happy Reading!

-----

Main Charater:

1. Lee Donghyuck or Haechan NCT

2. Liu Yangyang NCT

.
.
.

Liu Yangyang tak bisa menyembunyikan raut terkejut di wajahnya begitu melihat seseorang yang dia kenali kini tengah berada di hadapannya saat ini.

Pemuda itu melangkah mendekati seseorang tersebut, mulutnya sedikit menganga.

"Wow, ternyata Co Captain yang selama ini dibicarain sama mereka itu elo, Chan? Sumpah, gue gak nyangka!"

Yangyang bertepuk tangan dengan kagum sementara seseorang dipanggil 'Chan' atau Haechan itu hanya diam saja dengan wajah datar.

"Heem, kayanya lo gak kaget ngelihat gue. Apa jangan-jangan lo tau kalau gue juga anggota Intel?" ucap Yangyang.

Donghyuck atau Haechan NCT masih diam saja. Tak membalas perkataan pemuda itu yang seketika langsung merengut.

"Lo nyebelin banget," gerutu Yangyang.

"Berisik," kata Donghyuck menanggapi dengan dingin.

Mata Yangyang membola, lalu dia menyeringai. "Gue seneng denger suara lo. Hahaha! Ekhm!" Pemuda itu berdeham saat Donghyuck sama sekali tidak tertawa. Masih berwajah datar.

"Oh, ya."

Yangyang mengulurkan tangannya di hadapan Donghyuck. Dia memberikan senyuman yang memikat.

"Gue seneng kita bisa jadi partner mulai sekarang. Mohon bantuannya buat ngerikus musuh ya, Co Captain, Partner- ku."

Donghyuck hanya menganggapi dengan satu tarikan napas panjang membuat Yangyang menyungingkan senyuman tertarik.

.
.
.

"Ihh, nyebelin! Penjahat itu bawa senjata yang bikin gue pusing."

"Lo berisik."

"Enggak, loh. Khusus ke lo doang gue berisik."

.
.

"Yangyang."

"Gak denger. Bye!"

.
.

"Hyuck, coba rebut senjata itu dari mereka."

"Lo mau nyuruh gue mati?"

"Enggak. Hehehe."

Sebuah cengiran bodoh yang tanpa sadar selalu membuatnya nyaman.

.

"Partner, mau pacaran sama gue gak?"

"Gue rasa lo gila."

Cengiran itu kembali terlihat.

.

"Liu Yangyang tertembak!"

"Di mana dia sekarang?!"

"Ruang perawatan markas."

Raut khawatir yang tak bisa hilang dari wajah rupawan miliknya.

.

"Lo bego banget. Kenapa bisa ketembak?"

"Ya, maaf. Gue lagi gak konsen."

"Fokus. Jangan bikin bahaya diri sendiri."

"Lo khawatir sama gue, Hyuck?"

Kini senyuman seindah langit senja terlihat. Membuatnya menarik napas lega.

.

"Perasaan itu gak salah, kok. Gue cinta sama lo itu juga gak salah, kan?"

"Iya, enggak."

"Gue sayang sama lo. Please, tetep hidup buat gue, Hyuck."

"Lo yang harus hidup buat gue."

Senyum manis yang tak bisa hilang dari wajah secantik senja itu.

.

"Jahat. Jangan mati. Tega banget."

"Enggak. Aku gak mati."

"Aku sayang kamu."

"Aku juga."

Pelukkan mengerat dengan pipi yang tampak basah. Dia sangat takut.

.

"Kehidupan gak selamanya berjalan mulus."

"Jangan khawatirin apapun. Semua bakal baik-baik aja."

"Hyuck, boleh ngomong kalau sekarang ini aku gak kuat?"

"Domba kesayanganku gak lemah."

"Maaf."

Kekuatan cinta abadi yang akan mengalahkan segala sesuatu yang buruk.

.

"Maaf dan maaf."

Pelukkan semakin mengerat.

.

"Jangan kaya gini. Ayo, lihat aku. Kita melangkah bersama."

"Capek."

Air mata yang tak bisa dibendung lagi.

.

"Kita happy ending, kan?"

"Mungkin."

"Jawab iya. Karena kenyatannya iya, loh."

"I love you."

"I love you more....."

Kedua bibir yang menyatu dalam sebuah ciuman lembut penuh kasih sayang.

.
.

Ini hanya sebuah kisah lika liku kehidupan percintaan dua pemuda yang menjadi partner dalam memberantas segala kejahatan yang ada di Negara tempat mereka tinggal.

Akankah berakhir happy ending?

.
.
.

Tbc.

Nah, aku publish, yaa. Selamat membaca~