My Partner (5)

1K 114 48
                                    

Ps: Rate M for Bahasa dan alur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ps: Rate M for Bahasa dan alur. Contoh; pembunuhan, perkelahian dsb.

.
.
.

"Donghyuck bangsat! Sakit banget."

Donghyuck hanya memutar bola matanya malas. Pemuda itu menjauh dari atas tubuh sang Partner yang sekarang tengah merengut sebal.

"Sakit....." Yangyang merengek dengan mata berkaca-kaca.

"Domba bawel sedunia, lo yang minta sendiri dan gue cuma nurutin. Jadi, jangan salahin gue," sahut Donghyuck seraya mengambil celananya yang tadi ia lempar ke sembarang arah.

"Isssh, tapi sakit, loh. Perih," gerutu Yangyang sembari menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos tanpa pakaian. "Lo mainnya kasar banget."

"Makanya jangan ngegodain gue terus," kata Donghyuck.

"Donghyuck, isssssssh! Perih....."

Yangyang semakin merengut jengkel. Bibirnya mempout dengan mata yang berkaca-kaca. Donghyuck jadi tidak tega. Mungkin ia memang terlalu kasar ketika mereka melakukan penyatuan tubuh tadi.

Donghyuck kembali naik ke atas ranjang, tangan pemuda itu mengusap rambut Yangyang dengan gerakkan lembut. Dia memberikan senyuman tipis, lalu mencium kening sang Partner.

"Sorry. Sakit, ya?"

Yangyang langsung mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Donghyuck.

"Gak sakit, cuma perih. Tapi, rasanya pengen nangis aja gitu," kata Yangyang.

"Ini bukan yang pertama. Kenapa lo masih ngerasa perih juga?" ucap Donghyuck heran.

"Ish!" Yangyang mengubah posisinya menjadi menyamping. Ia memeluk sang Partner. "Walau udah sering, tapi tadi itu lo beneran kasar banget mainnya. Ya, jelas bikin hole gue kerasa perih pas udahaan," sahut pemuda itu.

"Sorry. Kalau nanti gak bisa gerak biar gue gendong," kata Donghyuck merasa bersalah.

Senyuman Yangyang terlihat mengembang. "Gue becanda, deh," balasnya. "Emang agak perih, sih, tapi gak bikin gue susah jalan, kok. Makasih, ya."

Donghyuck menarik napas panjang. Harusnya dia memang tidak perlu merasa simpati pada pemuda yang tengah memeluknya ini.

"Hyuck....." Yangyang memanggil dengan suara pelan ketika Donghyuck tak lagi bersuara. Hanya terdiam membiarkan ia memeluk pemuda itu.

"Lo pernah mikir kalau gue murahan gak? Mau nyerahin tubuh sendiri ke orang lain," kata Yangyang seraya tertawa polos.

Donghyuck menatap sang Partner. Cukup terkejut dengan pertanyaan yang tak terduga.

Kini Yangyang tersenyum jenaka.

"Lo harus tau kalau gue ngelakuin hal sejauh ini cuma ke lo doang. Bukan ke orang lain juga. Gue gak semurah itu, kok," lanjutnya. "Gue berani gini karena itu elo, orang yang gue cintai. Lo udah tau kalau gue cinta sama lo, kan?"

My Partner (Hyuckyang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang