Chapter__13🍂

2.5K 187 13
                                    

Sudah lima hari setelah kepergian Jungkook dari kediaman Tuan Kim. Sudah lima hari juga Jea mengurung diri di dalam kamar, Jea tidak pernah keluar, dan tidak ada orang yang mau dia ajak bicara.

Taehyung sampai mengambil cuti karena dia tidak mau meninggalkan putrinya begitu saja dengan kondisinya yang seperti itu.

Sejak kepergian Jungkook, Jea jadi berubah tidak ada senyum di bibir mungilnya, bahkan Jea jarang sekali makan, meskipun taehyung sudah membuat makanan kesukaannya, Jea sama sekali tidak melirik masakan buatan Taehyung.

Dan sejak saat itu juga Taehyung tidak pernah lagi tidur di kamarnya, dia selalu tidur di kamar Jea karena alasannya di tidak mau meninggalkan putrinya. Setiap malam taehyung harus begadang karena Jea selalu menangis mencari Jungkook, dan setiap malam Jea terus memandangi foto-fotonya bersama dengan Jungkook.

Taehyung sempat ingin menghapus semua foto-foto, karena dia tidak ingin putrinya terus memikirkan Jungkook tapi karena hal itu membuat Jea mengamuk dan tidak mau bicara dengannya, karena itu dia jadi mengurungkan niatnya melakukan hal itu.

Tapi setelah lima hari ini, melihat kondisi putrinya yang selalu murung, menangis mencari Jungkook membuatnya tersadar kalau Jungkook memang sumber kebahagiaan putrinya saat ini. Taehyung benar-benar menyesal dengan apa yang pernah dia katakan pada Jungkook waktu itu.

Seharusnya dia memang mendengar apa yang di kata Jungkook hari ini itu. Namjoon memang ayah kandung Jea, tapi dia jauh lebih berhak atas Jea karena dia yang membesarkan Jea.

Pagi ini taehyung sengaja bangun lebih pagi karena dia akan membuat sarapan untuk Jea. Meskipun masakan buatannya tidak pernah Jea sentuh, tapi kewajiban sebagai seorang daddy. Taehyung tetap harus melakukan itu.

Setelah selesai membuat sarapan taehyung kembali ke kamar Jea. Dia akan membangunkan putrinya untuk sarapan, meskipun dia tau akan ada penolakan dari gadis kecil itu.

Saat taehyung membuka pintu kamar Jea, dia sudah melihat Jea bangun dari tidurnya, tapi hati taehyung kembali sesak melihat putrinya menangis sambil menyebut nama Jungkook.

"Hikss....hikss... Mommy Kook... Pulang mommy Kook.... Hikss....hikss.... Jea rindu mommy Kook....hikss....hikss....hikss... " Ucap Jea menangis dengan tatapan kosong.

Taehyung perlahan mendekati putrinya. Taehyung duduk di samping Jea, sambil mengelus rambut panjang gadis kecil itu.

"Selamat pagi Jea cantik. Sudah dong sayang, jangan menangis terus. Daddy sudah membuat sarapan untuk Jea lo. Ayo kita sarapan sayang. " Ucap Taehyung.

"Tidak mau hikss Jea benci daddy hikss... Pergi hikss.. Jea mau mommy Kook hikss.. Pergi daddy hikss... " Ucapnya mendorong Taehyung.

Mendapat perlakuan seperti itu dari Jea hanya bisa membuat Taehyung terdiam sambil memeluk putrinya.

"Maafkan daddy sayang. Ini memang salah daddy,maafkan daddy. Jea jangan seperti ini terus sayang. Daddy janji akan mencari mommy, dan membawanya kembali ke sini. " Ucap Taehyung sudah tidak bisa lagi melihat putrinya seperti ini.

"Bohong hikss daddy pembohong hikss... Mommy pergi karena daddy hikss jea benci daddy hikss....hikss....hikss lepaskan Jea. " Ucap Jea lagi-lagi mendorong Taehyung.

Taehyung melepas pelukannya dari Jae.

"Iya daddy akan pergi mencari mommy sekarang. Tapi Jea harus janji sama daddy, Jea harus makan ya. Daddy takut kalau daddy pulang dengan mommy, terus Jea tidak makan, daddy yang akan kena marah oleh mommy. " Ucap Taehyung.

Mendengar ucapan Taehyung langsung membuat Jea menatapnya dengan pipi yang terlihat begitu tirus mungkin karena belakangan ini Jea jarang makan di tambah Jea sering begadang menangisi kepergian Jungkook.

Mommy KOOK[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang