Ryan memandang serius buku catatannya,kertas yang terlihat lusuh dan beberapa tinta pulpen yang terlihat memudar. Dibuka nya satu persatu halaman buku tersebut,membuat ia memikirkan ekspresi nya disaat ia sedang menulis ini semua.
tidak bisa bohong,ia merindukan masa mudanya. memang benar,masa muda ialah masa yang paling menyenangkan. Ryan menghela nafas sejenak,tatapannya sendu,sesak di hati. Ia menatap halaman yang sangat berarti baginya,terdapat foto yang terselip di halaman tersebut,foto seorang wanita berambut panjang yang memiliki paras cantik dan lugu.
"seandainya saja . . dunia berubah
ku ingin kembali . . ke masa itu"lagu yang tepat untuk mewakilkan apa isi hati dan pikiran Ryan saat ini, alunan lagu yang tenang namun memiliki lirik yang sangat tepat untuknya. kini Ryan menaruh bukunya, memejamkan mata sejenak. Rasanya sakit namun membuatnya bahagia.
...
"banyak berpendapat di dunia tidak ada yang sempurna,namun bandung menurutku menjadi salah satu hal yang hampir sempurna. Dan datangnya dirimu di kota ini membuktikan bahwa sempurna itu benar adanya. Bandung dan dirimu ialah sepasang hal yang melengkapi dalam cerita ini,membuat ini semua menjadi sempurna"
-Chairil Ryan Prawiharja
...
Beberapa siswi memasuki kantor Ryan, bisa dibilang hubungan mereka cukup baik. Bahkan seperti hubungan orangtua dan anaknya,Ryan dipercayai untuk mengurus sekolah oleh ayahnya. Dan hal itu membuatnya menjadi dekat dengan para siswa dan siswi ditambah sifatnya yang gaul untuk umurnya yang bisa dibilang cukup umur.
Lagi lagi kelima siswi ini heran saat mendengar lagu instrumen yang terputar diruangan kantor Ryan. Ryan yang kini berumur 63 dan gadis yang berumur 15 tahun ini sangat sering bercerita cerita. Terkadang Ryan menjaga jarak karena tidak semua orang memandangnya baik,bisa saja dia dikira pedofil kan?
"Kenapa?" tanya ryan yang dibalas cengiran oleh kelima siswi tersebut
bukannya menjawab , pandangan mereka tertuju pada salah satu foto kecil yang tergeletak diatas meja Ryan.
"CANTIK BANGET"
"tapi ini foto lama ya pa?siapa bapa ini?"
"Itu seseorang yang mewarnai hidup bapa" balas ryan yang mendapat tertawaan dari kelima perempuan ini, di mata kelima siswi ini Ryan merupakan seorang lelaki yang sangat baik dan bijak hanya saja mereka tidak terbiasa mendengar seorang lelaki paruh baya mengucapkan hal romantis.
"mending ceritain pa,kita kan lagi istirahat"
Ryan berpikir sejenak lalu berdiri dari duduknya
"di kantin aja,sekalian bapa traktir baso"
Ryan bisa dibilang dekat dengan kelima siswi ini,karena diumur 15 tahun. Mereka memiliki sifat yang tidak kekanak kanakan, terkadang para siswi ini bercerita seakan mengadu kepada ayahnya tentang apa yang mereka alami. Ryan dan para kelima siswi ini suka bercerita tentang masalah yang pernah atau sedang dialami.
Ryan tidak mempunyai anak perempuan,karena itu ia lebih dekat dengan para siswi selain dikarenakan ia menginginkan anak perempuan. Itu juga dapat mengobati rasa rindunya pada sang ibu,ia ingin hanya ingin melindungi sebagaimana ibunya ia lindungi dari kejahatan iblis ayah Ryan sendiri.
Ryan bercerai dengan sang istri,tidak masalah ia tidak memikirkan itu sama sekali. Lagi pula perceraiannya sudah sangat lama saat kedua anak lelakinya masih balita,kini kedua anak lelakinya sudah menginjak kuliah.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
BANDUNG dan catatan
Romancetentangnya yang membuat bandung lebih dari sekedar sempurna