Hari ini adalah jadwal mengumpulkan tugas karangan bahasa inggris hari itu.
Nao mengobrak ngabrik isi tasnya, mengambil kertas isi tugas karangan tersebut.
Setelah mendaptkanya, Nao pun berjalan ke arah Toro untuk mengumpulkan tugasnya.
Nao mendekat ke arah Toro yang sedang berbicara dengan Amu.
"Wah tumben kamu bahas hal kaya gini. Kenapa? apa lagi ada masalah?"
"Siapa yg lgi ada masalah?"
Nao datang dan langsung menaruh kertasnya di tumpukan yang ada di tangan Toro.
"eh, ahh nggak. Nggak apa apa. Aku cuma berfikir kalau kita ada disituasi yang sama." balas Toro.
Amu dan Nao saling pandang, sebelum bicara Amu terlebih dahulu menghela nafasnya.
"Menurutmu begitu?"
-🕰️-
"Cita cita teteh?"
Nao menyeruput khidmat mie bakso miliknya, dengan telinga yg setia mendengarkan obrolan Upi dan si teteh.
Sekarang adalah jam pelajaran ke4, namun ketiga gadis ini malah membolos pergi ke warung bakso.
"Iya teh, dulu cita cita teteh apa ya? kalo boleh tau." balas Upi.
"Aih, atuh cita cita teteh mah gak menarik buat di ceritain." tolak si teteb dengan halus.
"Ih jangan gitu teh, kita penasaran nih" ujar Upi di angguki Kedua temanya.
"Eehh gitu ya. Kalo soal cita cita, dulu cita cita teteh udah kesampaian."
Si teteh pun menceritakan cita citanya yg ingin sebagai petintu, dan itu sudah kesampaian.
"Dan akhirnya, teteh beralih untuk bikin warung bakso. Sedangkan tinju, teteh jadiin sebagai hobi aja." crita Teteh.
"Woaahh, keren teh. keren bangett!!" pekik ketiganya.
"eh psst, kita gaboleh ngutang lagi" bisik Upi.
"Benar, bisa bisa kita dihabisi" setuju Amu.
"untung gak pernah ngutang." lega Nao.
Ketiganya pun lanjut menikmati basonya yg dikit lagi habis.
Upi menyeruput mangkok nya yg tinggal kuah, sedangkan Nao memakan baso baso kecilnya yg tersisa.
"Orang lain udah nemuin impian mreka. Sementara aku masih bingung mikirin perbedaan Passion sama hobi." celetuk Amu.
"Hobi"
"!!!" Ketiganya tersentak kaget, saat mendengar sebuah suara dari belakang mreka yang sedang menjawab celetukan Amu tadi.
"Biasanya dilakukan, hanya sebagai pelepas penat, atau juga sebagai obat stress. Sedangkan passion, adalah penjiwaan dalam suatu bidang."
Sambil mendengarkan, ketiganya hanya bisa menduduk ketakutan.
"Jadi, Amu Upi dan Nao, bukankah sekarang masih jam pelajaran?" tanya Ka Umami menatap mengintimidasi ketiganya.
"i-iya kak.. kita kira masih jam istirahat." jawab ketiganya gemeteran.
Ucapan ketiganya itu bohong, sebab dari awal mreka ketiga sudah berniat untuk bolos.
Dan akhirnya, sperti biasa mreka bertiga pun dihukum.
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
six rayons de vie || Wee!!
Teen Fiction6 sinar yang saling menjaga, merengkuh, dan menyemangati. Mempunyai masing masing ujian dan cobaan yang di beri Tuhan. Naomi, kerap di panggil Nao. Salah satu dari 6 sinar tersebut. Seorang kembaran dari pemuda bernama Tukiem as Kiki. "Lo ngerasa ga...