" Ini... Mimpi, kan? "
* Zeeva *
KRIING!!Suara alarm begitu nyaring terdengar. Tetapi dengan suara alarm yang sebesar itu tidak mampu membangunkan gadis cantik yang masih terlelap dalam tidurnya.
Berawal dari alarm yang berbunyi pada pukul 00.06 hingga sekarang alarm telah menunjukkan pukul 07.40 . Ditengah keasyikan tidur, suara robohan wajan di dapur benar-benar mengagetkan Zeeva. Dia terbangun dengan mata yang masih tertutup dan rambut panjangnya terlihatacak-acakan.
" Hadeh, berisik,ah!! "
" Meow! "Melihat seekor kucing berjalan di depan Zeeva, gadis itu melempar bantal gulingnya sehingga membuat kucing itu berlari ketakutan. Dengan arwah yang belum kembali sepenuhnya, dia melirik jarum jam.
07.45. Mata Zeeva terbelalak. Gawat, dia akan terlambat 30 menit lagi. Sesegera mungkin ia beranjak dari kasur ke kamar mandi untuk bersiap-siap.
Di satu sisi, Dava juga hampir terlambat ke kampus karena setelah menghadiri acara makan malam, dia sempat ke bar lalu pulang dalam keadaan mabuk lalu diantar oleh bodyguard pribadinya. Dava yang baru saja keluar dari kamar pribadinya langsung terkejut melihat supir pribadi Laren ada di depan garasi mobil.
" Lah, ngapain bapak pagi-pagi kesini? Ada perlu? "
" Saya disuruh sama Tuan Laren untuk mengantar tuan muda ke kampus mulai hari ini. "
" Mu-mulai hari ini? Apa maksudnya? Tunggu, ini serius? Hahh, saya bisa pergi sendiri, jadi bapak silahkan pulang. "Baru saja Dava menekan tombol membuka kunci mobil, supir itu merebut kunci itu dari tangan Dava dan lelaki itu kembali merampasnya.
" Maaf, tuan. Tapi Tuan Laren juga nyuruh saya untuk menyita mobil, kartu, serta barang-barang milik anda. "
" Aishh!! " Dava mengacak-acak rambutnya. " Dengar,ya. Rumah, mobil, dan semua aset ini itu milik saya dan atas nama saya secara pribadi. Jadi kalian gak ada hak buat nyita barang-barang saya. "
" Ini perintah tuan. "
" Gue gak peduli, okey? Can listen me?? "Dava menaikkan volume suaranya sehingga membuat supir itu terdiam tak bisa berkutik apapun. Ini terlalu kekanak-kanakan. Bagaimana bisa Laren memberi hukuman seperti ini pada putranya hanya karena dia menolak perjodohan dalam waktu semalam? Entahlah. Dava tidak tau apa yang ada di dalam pikiran ayahnya.
" Mulai hari ini bapak saya pecat! "
" Maaf kalau saya lancang. Tapi tuan muda tidak ada hak untuk memecat saya kecuali tuan besar. Jadi saya akan tetap bekerja. "
" Aarrgghhh!! Saya bisa naik taksi! "Grrtt!! Tut!!
" Halo tuan. Ini saya, tuan muda menolak di antar dan di-- " Ucapan pak supir terhalang karena tiba-tiba Dava merampas telepon dan memutuskan sambungannya.
" Oke, terserah. Sekarang anterin saya ke kampus. " Dava membanting pintu mobil ketika masuk kedalam.CEESSTT!!
Bus pengantar mahasiswa dan mahasiswi baru saja meninggalkan halte bus terakhir. Dari jauh Zeeva sudah berlarian untuk mengejar bus tersebut namun usahanya tidak membuahkan hasil, dia tetap tertinggal di belakang.
Keringat menyelimuti tubuhnya, deru nafas yang tidak teratur membuat Zeeva tidak sanggup untuk berlari lagi. Dia juga takut jika nanti penyakitnya kambuh lagi. Masih ada 15 menit lagi, waktu untuk masuk kampus dengan tepat waktu. Tetapi, yang menjadi masalah adalah kendaraan yang bisa dia naiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret 8,3
Romance{ Follow penulis dulu sebelum membaca } " Kalau seandainya Zeeva jatuh cinta sama kakak, apa yang bakal kakak lakuin? " " Anak kecil nggak usah mikirin percintaan. Kalau emang lo cinta sekalipun, gue memang harus bilang satu hal sama lo. Lo ditolak...