13

925 49 2
                                    


BRAKK!...

Pintu terbuka dan beberapa orang masuk menarik Mashiho untuk turun dari badan Jihoon.

"KURANG AJAR LO BINATANG!!"

"BANGSAT JUGA YA LO JADI ADEKK!!"

"Cio?? K-kamu hiks ngapain sama Jihoon?"

Mashiho terkejut, bagaimana bisa ketiga pemuda ini tau keberadaan nya dengan Jihoon?

"BRENGSEK!!" Mashiho berlari keluar dari ruangan itu.

Tujuannya sekarang adalah toilet. Dia memasuki bilik paling ujung, berdiam diri di atas kloset dan menumpahkan semua amarahnya.

Menangis sejadi-jadinya serta bertanya apa yang barusan terjadi. Mashiho takut, takut semua orang akan memandangnya buruk.

Namun dia tidak sadar ada seseorang yang sedang menunggunya di depan pintu bilik itu.

[Can i be happy?]

Sementara di ruangan tadi Asahi dan Jeongwoo membantu Hyunsuk memapah Jihoon.

" kalian bawa aja dia pulang, motornya gua yang bawa" ucap Jeongwoo.

"Makasih ya Jongu" Hyunsuk menatap Jeongwoo penuh arti. "Santai aja" Jeongwoo beralih ke parkiran yang terdapat motor Jihoon disana.

"Lo kuat nahan sebentar kan? Biar gua bukain pintunya" Asahi berlari kecil membuka pintu mobil agar Hyunsuk dan Jihoon bisa naik.

Asahi kembali membantu Hyunsuk memapah Jihoon dari arah kanan "Asahi, makasih" Hyunsuk tersenyum dan di balas anggukan serta senyum manis dari Asahi.

Di perjalanan Jihoon tak henti menggumam kan nama Hyunsuk dengan tangan yang meraba seluruh badannya sendiri.

"Hyun, kayanya Mashiho ngasih Jihoon obat perangsang" celetuk Asahi.

"terus gue gimana dong Sahi? Ga mungkin gue anter pulang dengan keadaan dia yang Horny begini" Hyunsuk di kursi belakang berdua dengan Jihoon, menyenderkan kepala Jihoon di pundaknya.

"mau gamau lo harus bantu Jihoon, tubuhnya butuh sentuhan dari elo Hyun, ntar lo lanjut bantu di apart gue aja"

"m-maksudnya g-gue raba-raba Jihoon?" Hyunsuk sedikit gugup.

Jihoon dan Hyunsuk tidak pernah lewat dari ciuman di bibir, dan sekarang dia harus menyentuh tubuh Jihoon? Hyunsuk bisa gila.

Bukan apa, tapi Jihoon sendiri yang bilang kalo dia gamau merusak masa depannya. Padahal bagi Hyunsuk dia memang sudah rusak lebih tepatnya di rusak oleh preman yang waktu itu menculiknya.

Namun Jihoon tidak memperdulikan itu, baginya Hyunsuk masih segalanya tak tersentuh siapapun kecuali dirinya.

.

.

Kini mereka sudah sampai di apartemen Asahi. Dan benar Hyunsuk membantu Jihoon sedari tadi,pakaian mereka sudah tidak beraturan.

"Udahan, lanjut di dalem Hyun" Asahi membuka pintu mobil agar Hyunsuk dan Jihoon segera masuk ke unit apartemen nya.

Asahi berjalan duluan, memasukkan sandi apartnya.

Asahi menuntut Hyunsuk dan Jihoon ke kamar tamu "Kalo butuh sesuatu panggil gue Hyun" Asahi beranjak dari depan pintu kamar itu "Sahi, kondom"

Hyunsuk tidak ingin Jihoon kebablasan. Jihoon masih dalam pengaruh obat dan mereka masih sekolah juga ini tingkat akhir mereka.

Biip....

pintu apartemen Asahi terbuka "Sahi ini kunci motor Jihoon, gue balik dulu gapapa ya? Di telfon tadi ada kepentingan di rumah" baru saja masuk Jeongwoo sudah keluar lagi.

Ah sial, Asahi yang sedang duduk di ruang tamu tidak bisa menahan dirinya ketika mendengar suara haram dari kamar tersebut. Akhirnya di memutuskan solo di toilet kamarnya.


Sementara di kamar itu Hyunsuk sudah kelelahan mengimbangi Jihoon. Dia tak habis pikir Jihoon sudah seperti pro player.




"Ahh. Ahh. Nghh...mmh.. Haahh...hahh..."



desahan keluar dari mulut Hyunsuk ketika Jihoon terus menghentak miliknya agar masuk lebih dalam mencari titik manis milik Hyunsuk.

"Arghnghh j-jihooniieeehh mhhh" Hyunsuk menggigit bibirnya sendiri.

Jihoon yang melihatnya menyambar bibir manis Hyunsuk agar desahan itu bungkam sejenak.

Namun tindakan itu salah. Hyunsuk semakin kencang mendesah dan membuat Jihoon sangat frustasi.


"Maafin aku Hyun" Jihoon merebahkan badannya di samping badan Hyunsuk.



"hufttt..uhukk.. Uhukkk.. Sshhh" Ringisan Hyunsuk serta keringat di seluruh tubuhnya "maaf untuk apa?" tanya nya.


"maaf buat kamu jadi kaya gini" Jihoon membalikkan tubuhnya menghadap kiri.


"gapapa sayang. Salah aku juga ga berani menolak permintaan Mashiho"



"Capek? Bobo yukk" Ajak Jihoon.

"Pelukkk yahhh sampe pagi " Hyunsuk mendekatkan dirinya pada Jihoon.


"terimakasih udah bertahan sejauh ini Choi Hyunsuk!"

"Terimakasih selalu ada selama ini Park Jihoon!"




Mereka memejamkan matanya menjemput sang mimpi yang panjang karena besok merupakan hari sabtu dan sekolah libur.

.

.

"Hey, yang di dalam gapapa? Saya dengar kamu nangis"

Mashiho kaget "Siapa disana?"

"Keluar dan lihat sendiri"




Mashiho membuka pintu bilik itu "kenapa?"

"apa? Saya melihat anda berlari kesini dengan wajah penuh kekecewaan. Jadi disinilah saya memastikan tidak ada yang mati lagi di bilik ini."


"m-maksud kamuu?" Mashiho menyeka air mata dan lendir yang ikut turun bersama air matanya tadi.



"tidak baik perkenalan di toilet, ayo di luar saja" ucap pria tinggi itu menarik tangan Mashiho untuk keluar.


"Mau minta maaf?" tanya pria itu.

"maaf pada siapa?" Mashiho bingung.

"dirimu sendiri."












TBC






Tebak siapa yang bareng Mashiho sekarang hihi.

SEE YAA!! <3





























Can I be happy? [HOONSUK] // ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang