Dari insiden ponsel jatuh tepat di muka, kini mereka berdua saling bertatap mata.Yang lebih muda kelabakan beri penjelasan bahwa ia tak sengaja menekan tombol video call pada gawai miliknya, sementara yang lebih tua hanya angguk-anggukan kepala diiringi dengan senyum tampannya.
"Pokoknya tadi tuh gak sengaja kak, Serius deh!" tegasnya sambil menautkan alis bersikeras untuk yakinkan sang lawan bicara.
"Sengaja juga gapapa kok, hahaha."
Jisung memutar matanya malas, sebal akan tingkah iseng Minho dan tawa renyahnya yang mengejek.
"Ck, ku tutup ya—
"Eh ntar dulu dong, itu di belakang lo boneka atau anjing beneran?"
"Beneran atuh, namanya bbama. Lucu kann!"
Minho anggukan kepalanya tanda setuju, "Apalagi yang punya, lucu banget."
"Gak ah, masih lucuan bbama."
Hahaha.
Gombalannya dibantah mentah-mentah oleh si manis.•••
Dengan langkah gontai ia berjalan menyusuri koridor sekolah. Belum sempat menginjakkan kaki pada lantai kelas, namun ia sudah berniat untuk kembali ke rumah.
Terlalu banyak melamun membuatnya tak sadar bahwa ia telah sampai tepat di depan pintu kelasnya. Helaan napas kasar terdengar kala ia hendak duduk di kursi pojok ruang kelas.
Teman sebangkunya yaitu Jeongin memasang ekspresi heran, tak biasanya seorang Han Jisung tidak mengucapkan selamat pagi pada dirinya.
"Halo Ji, pagi!" si februari menyapa duluan, tetapi sang lawan bicara malah menaruh kepala di atas meja.
"Ji, lo sakit?" Jeongin bertanya, lalu dibalas gelengan pelan dari lelaki di sampingnya.
Selang beberapa menit, barulah lelaki mirip tupai itu membuka suara.
"Je... bbama ilang..." lirihnya, ia sedih tak karuan.
"Hah, bama siapa deh? Barack Obama?"
Jisung berdecak, "Ya Tuhan, bbama anjingku loh je!"
Jeongin garuk kepalanya yang tak gatal, bisa-bisanya ia lupa nama hewan peliharaan teman sebangkunya itu padahal tiap menit Jisung selalu bicarakan bbama.
"Sorry banget tadi sempet lupa, eh tapi bukannya lo pernah bilang kalo si bbama suka mampir ke rumah kak hyunjin?"
"Nah itu, tadi aku udah ke rumah kak Hyun. Tapi katanya bbama gak ada di sana." timpalnya dengan raut murung sebab khawatir akan hewan peliharaannya.
Jeongin dibuat iba, tangannya ia ulurkan untuk mengelus pelan punggung sang teman sebangku berharap si september merasa lebih tenang.
"Yaudah Ji, mau gue bantu cari? Cari sekarang juga gapapa sih, hitung-hitung bolos jam pelajaran kan hehe."
Han memicingkan mata, tak habis pikir dengan si februari yang semata-mata ingin bolos kelas karena mencari bbama.
"Ngawur kamu je! Nanti kita kan ada tes fisika, mana bisa bolos."
Tuh kan, Jeongin diomeli lagi.
•••
Di waktu yang sama, pemuda dengan kamera yang menggantung di depan dada tengah berjalan menikmati sapuan angin pagi yang menyapa surai hitamnya.
Tak perduli fakta bahwa sebentar lagi kelas akan dimulai, ia masih setia langkahkan kaki dengan santai.
Orang gila mana yang percaya diri sekali menyusuri taman belakang sekolah tanpa takut dipergoki guru yang sedang berkeliling.
Iya, Minho orangnya.
"Eh baru tau di sini ada pohon cabe, ambil ah. Lumayan buat mama nyambel di rumah."
Guk! Guk!
"Anjing!" teriaknya, terkejut akan gonggongan hewan berbulu putih itu yang entah darimana datangnya.
Atensi Minho sepenuhnya teralihkan pada anjing putih bak salju yang tengah muncul di hadapannya.
Rasanya familiar, kira-kira dimana ya ia pernah lihat anjing ini?
Hmm...
Selang beberapa detik barulah Minho tersadar.
"Loh, bbama! Kok bisa di sini sih?"
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
polaroid love | minsung
Fanfiction❝satu dua tiga! ck, minho mukanya gak usah tegang gitu ini bukan foto ktp❞ minho itu anak club fotografi, tapi anti banget kalau di foto.