"Sangat disayangkan kejadian memalukan seperti itu harus menjadi konsumsi publik dan tersebar bukan hanya seantero kampus tapi juga dunia maya. Bapak sama sekali tidak melarang jika kalian mau pacaran, itu hak kalian."
"Benar dan salahnya kalian sudah bisa menilai sendiri karena kalian bukan anak kecil lagi. Tapi jelas, Bapak akan menjadi pihak pertama yang menentang peristiwa semacam ini. tindakan yang sangat tidak patut dicontoh ini berasal dari anak aktivis seperti kalian. Belum lagi sampai nama fakultas dan prodi ikut terseret, kalian mencoreng nama baik almamater sendiri."
Sharla tidak memiliki kuasa untuk angkat bicara, sekadar membela diri saja dia tidak mampu. Bukan karena tidak bisa, tapi percuma saja jika dia melakukannya sekarang. Toh, dia akan selalu menjadi pihak yang disalahkan.
Lain halnya dengan Deon yang masih kritis menimpali setiap perkataan Bapak dekan. Luar biasa memang kasus postingan foto almost kiss itu, sekelas dekan saja sampai turun tangan untuk menanganinya. Bukan hanya tindak pihak kemahasiswaan.
"Pak, saya tahu betul bahwa apa yang kami lakukan memang bukan teladan yang baik untuk ditiru. Tapi Bapak tidak bisa melimpahkan kesalahan ini sepenuhnya kepada kami. Bukan kami yang menyebar foto itu. Kami bahkan tidak tahu menahu bahwa ada orang yang mengambil foto kami diam-diam. Dari sini saja kita bisa tahu bahwa ada tindak kesengajaan, mungkin ada orang yang iri kepada kami dan sengaja ingin menghancurkan nama baik kami," papar Deon panjang lebar.
Dia tidak akan lepas tangan begitu saja, bagaimana pun caranya dia akan berusaha menyelamatkan harga dirinya dan Sharla. Dia tidak mau Sharla menjadi korban dari keadaan ini. Mereka tidak berhak dihakimi hanya karena satu postingan foto tak jelas itu.
"Itu kamu tahu, sebagai seorang aktivis kampus yang sepak terjangnya terendus seluruh penduduk di universitas ini seharusnya kamu menyadari tentang ini sejak awal. Setiap gerak-gerik kalian akan selalu menjadi perhatian dan buah bibir khalayak. Inilah alasan kenapa kita harus selalu menjaga etika di mana pun kita berada."
"Maaf atas kecerobohan kami dan semua masalah yang muncul karena postingan foto itu, Pak. Saya akan menerima apa pun konsekuensi yang diberikan pihak kampus," balas Sharla.
Sudah cukup, dia pusing mendengar Deon melakukan pembelaan yang berbelit-belit. Tidak ada titik temu dari permasalahan ini, yang ada malah sebaliknya. Pak dekan jadi membahas sesuatu yang tidak relevan dengan masalah ini dan Sharla semakin tertawan lama di ruangan itu.
"Sharla, apa yang kamu lakukan? Jika kamu bersikap seperti itu artinya kamu mengakui kalau kita ini salah," jelas Deon.
Memangnya Sharla tidak tahu tentang itu? Hah, pria itu kira Sharla bodoh? Sharla bukannya tidak mengerti, dia hanya ingin menyelesaikan masalah dengan simpel dan cepat. Sudah, itu saja.
"Kalau kakak masih mau bersikeras menentang sanksi, silakan saja. Aku memutuskan untuk menerimanya apa pun konsekuensinya," jawab Sharla tidak terdengar sedikit pun rasa gentar atau ragu.
Deon hanya menatap gadis itu tak percaya, susah payah dia adu argumen dengan dekan namun pernyataan Sharla malah membuat semua pembelaan dan argumennya menjadi sia-sia.
"Baik, sepertinya kita sudah menemukan titik tengahnya. Sharla, kamu akan resmi mendapat surat peringatan pertama karena insiden ini. Jika kamu mengulangi kesalahan yang sama tentu sanksinya akan lebih berat dari ini. Mengenai berkas-berkas yang harus kamu tanda tangani silakan hubungi kemahasiswaan terlebih dahulu, baru datang lagi ke ruangan Bapak."
Hanya surat peringatan bukan? itu bukan sesuatu yang perlu ditakutkan. Saat SMA, Sharla pernah mendapat hukuman lebih gila dari ini. Skorsing karena ketahuan balapan liar, denda karena ketahuan merusak inventaris sekolah, dan masih banyak lagi jenis hukuman lain yang gadis itu lakukan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way You Love Me (TAMAT)
RomanceSharla Kalunarisa (So Eun) terobsesi untuk mendekati kakak dari sahabatnya yang memiliki rentang usia 10 tahun lebih tua darinya. Andreas Kim, namanya. Berbagai upaya Sharla lakukan untuk bisa mendapatkan Andreas, sayang seribu sayang, semakin kuat...