Di awal cerita, anak SMA bernama Adi sedang ada dikamarnya, merenungi sesuatu yang membuat Adi sesak menahan air tangisan. Dan di luar kamarnya terdengar suara gaduh serta barang yang pecah.
Rupanya itu adalah orang tua Adi yang sedang bertengkar, diketahui sudah 2 tahun sejak ayah Adi dipergoki selingkuh dan pulang dalam keadaan mabuk membuat ibu Adi marah dan sudah tidak bisa menahan kesabarannya lagi.
Sudah 2 tahun berjalan dengan suasanya keluarga yang tadinya harmonis, sekarang menjadi dingin dan canggung. Akibat yang diperbuat oleh ayahnya, tidak jarang Adi pun terkena kemarahan ibunya yang semakin hari semakin jadi.
Adi yang tidak berani mengungkapkan kekesalannya semakin lama Adi menyadari jika kesehatan mentalnya semakin menurun, akhirnya Adi pergi ke psikiater untuk memastikan. Dan benar saja, sesuai pengamatan psikiater tersebut Adi mengalami depresi berat dan skizofrenia yang untungnya tidak terlalu parah.
Dokter pun meresepkan obat agar Adi dapat kembali merasa hidup dengan normal tanpa ada pikiran yang membuatnya tambah kacau. Tapi lama kelamaan efek obat yang diresepkannya tidak membuat Adi kembali tenang.
Akhirnya dengan semua hal yang membuat Adi depresi, Adi pun dengan berani mencoba untuk merokok mengikuti saran temannya, setelah menghisapnya seketika badan Adi merasa rileks dan pikirannya menjadi tenang untuk sementara waktu.
Akibat dari pergaulan Adi yang semakin jauh dan orang tua Adi yang tetap bertengkar di setiap waktu, Adi semakin melenceng hingga mabuk-mabukkan dan juga sampai mengkonsumsi narkoba. Yang awalnya coba-coba, kini Adi kecanduan dan sering tidak pulang kerumah.
Sesekali orang tua Adi menghubunginya agar pulang kerumah, tapi Adi selalu menolak karena adi tahu jika dia pulang kerumah yang ada ibunya semakin jadi saat meluapkan emosi ke-Adi.
Berbulan-bulan Adi kabur dari rumah, sekarang Adi terlihat mengenaskan dengan wajah yang semakin layu dan badan semakin kurus hingga hampir tidak bisa berdiri. Teman-temannya juga khawatir dengan keadaan Adi yang sekarang. Salah satu teman Adi menghubungi orang tua Adi dan mengabarkan keadaan Adi yang sekarang.
Orang tua Adi yang mendengar kabar tersebut langsung tancap gas menuju lokasi dimana Adi berada, sampai disana orang tua Adi menangis melihat keadaan anak mereka yang seperti itu. Orang tua Adi menyalahkan diri mereka sendiri dan meminta maaf atas perlakuan kasar yang telah diperbuat pada Adi.
Adipun sesegera mungkin dibawa kerumah sakit dan mendapatkan perawatan agar pulih dari kondisinya, orang tua Adi masih ada disebelah Adi dan tetap mengucapkan kata maaf berulang ulang kali. Adi tidak menatap kedua orang tuanya seolah-olah tidak peduli membuat orang tuanya semakin menyesal dengan perbuatan mereka dulu.
Saat malam hari, Adi yang masih ada diranjang rumah sakit sendirian melihat ada pisau buah di meja sebelahnya, terbesit dipikiran Adi untuk melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan.
Pagi buta, suster yang sedang bertugas masuk kekamar Adi untuk mengecek kondisi Adi. saat masuk, suster terkejut melihat kondisi Adi dan segera memanggil dokter.
Karena suara suster yang kencang, orang tua Adi yang ada diluar pun terkejut dan segera masuk ke ruangan untum melihat apa yang terjadi.
Begitu masuk ke ruangan seketika orang tua Adi teriak histeris karena melihat Adi yang sudah menghembuskan nafas terakhirnya karena Adi yang menyayat pergelangan tangannya sendiri dan darah yang menetes telah membanjiri lantai ruangan.
Orang tuanya sangatlah terpukul telah kehilangan putra satu-satunya, dan juga menyesal telah memperlakukan Adi dengan begitu buruk hingga berakhir seperti ini.
Adi langsung dimakamkan dihari itu juga, orang tuanya Adi tetap menangis histeris dan terus meminta maaf pada Adi yang telah terbujur kaku.
Beberapa minggu setelah kepergian Adi, ibunya hanya diam melamun dikamarnya dan tidak mau makan. Rasa bersalah yang besar membuat ibunya Adi mengalami depresi berat hingga penampilannya kini terlihat mengerikan.
Ayahnya Adi yang khawatir dengan keadaan istrinya terus menghiburnya agar tidak terlarut pada kesedihan, tapi segala cara yang dilakukan tidaklah berhasil.
Hingga suatu hari, saat ayah Adi bangun dari tidurnya dia tidak melihat keberadaan istrinya disebelahnya. Ayahnya Adi memanggil sang istri, tidak mendapatkan jawaban, ayahnya mencari sang istri di seluruh ruangan.
Hingga sampai di belakang rumah, ayahnya Adi sangat terkejut dan berteriak histeris karena melihat istrinya telah gantung diri dibelakang rumah.
Setelah kehilangan sang anak kini ayahnya Adi juga kehilangan sang istri diwaktu yang sangat dekat. Kini ayahnya Adi yang tidak memiliki siapa-siapa merasa sangat putus asa dan tidak memiliki tujuan untuk hidup lagi.
Ayahnya Adi yang putuh asa itu memiliki pikiran sempit dan menuju ke jembatan yang sangat tinggi, dan melompat dari atas terjun menuju ke sungai yang arusnya sangat deras.
Orang-orang yang melihatnya, meneriakinya agar tidak melakukan hal nekat tersebut. Tapi ayahnya yang telah kehilangan 2 orang penting diwaktu yang berdekatan tidak mendengarkan teriakan orang-orang disana.
Langsung saja sang ayah melompat dari pagar jembatan menuju ke dasar. Orang-orang yang ada disana seketika teriak histeris dengan apa yang mereka lihat.
Kini semua keluarga Adi telah pergi meninggalkan dunia, dimulai dari pertengkaran rumah tangga yang semakin lama semakin membesar dan Adi menjadi korban amukan dari pertengkaran orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERTAMA KALI
Short Storykeluarga bahagia yang mulai retak dan memakan korban yaitu sang anak satu-satunya