Renjun - birth at park

28.5K 261 10
                                    

"iya iya sebentar satu satu"

Renjun sungguh kepusingan dengan orang orang yang berbicara sekaligus kepadanya.

ia sungguh merutuki dirinya sendiri yang malah mengambil job sebagai ketua panitia event disaat kondisinya sedang seperti ini.

Kepalanya semakin pening, Renjun mengelus bawah perutnya yang mulai bergejolak sejak beberapa menit yang lalu.

"sshhh... guys bentar ya guys gua perlu ke toilet dulu ini, gua janji gaakan lama, okay bentar ya sorry banget"

"yahh yaudah deh ren jangan lama lama ya"

Renjun sedikit merasa bersalah bersalah melihat raut wajah kecewa teman temannya, tapi ia betul betul perlu menjauh beberapa saat.

setibanya di toilet yang lumayan jauh dan cukup sepi itu, Renjun mendudukkan tubuhnya di salah satu bilik.

ia menanggalkan celananya sampai ke lutut, wajahnya mulai memerah dan keningnya terus mengeluarkan keringat.

"ughhh... rrghhh..."

Renjun merasakan kepala bayinya menyembul keluar, tapi masuk lagi setelah ia berhenti mengejan.

Renjun mengelus bawah perutnya lagi, ia berpikir mungkin bayinya itu memang belum mau keluar, jadi ia menggunakan celananya kembali dan keluar dari bilik toilet tersebut.

"awhhh..."

Renjun merasakan sesuatu yang ingin keluar dari bawahnya, seperti rasa ingin buang air kecil.

Renjun mulai berjalan mondar mandir dengan gelisah.

"arghhh... ouhhh..."

kedua tangannya ia tumpukan di tembok, tubuhnya sedikit ia turunkan sementara pantatnya menungging.

"mmhhh..."

setelahnya ia mulai merasakan air mengalir dari bawahnya, rasanya tidak bisa ia tahan.

"mulasshh... nghhh..."

matanya terpejam, bibir bawahnya digigit, Renjun melebarkan kakinya, ia kembali mengejan dengan air yang terus mengalir dari bawahnya.

"ouhhh babyhhh... kamu mau keluar sekarang ya sayanghh.."

ia merasakan lubangnya merenggang karena kepala bayi, ia menopang bawah perutnya lalu mengejan kencang.

"nghhhhhh... eunghhhhh...."

Renjun lupa belum melepas celananya, membuat kepala bayi itu jadi sulit keluar.

Saat akan menurunkan celananya Renjun tiba-tiba mendapat telfon, lalu ia menangkatnya.

"h-halo..?"

"jun urgent bisa cepetan ke aula gak, ada sponsor marah marah gak jelas nih minta ketemu lu"

"oke gua kesana sekarang"

niatnya ia urungkan, Renjun menaikkan kembali celananya lalu bergegas keluar toilet.

-

"iya.. tolong pelan pelan ya kak, saya- eumhh... saya kurang p-paham sshh..."

Renjun sedikit menundukkan tubuhnya, lalu mengejan kecil, dan kepala bayi itu keluar sempurna.

plop

"mhhh..."

kepala bayi itu tercetak bulat di celana legging yang Renjun kenakan, menyembul di antara kedua kakinya.

"pokoknya saya gamau tau, malam ini harus sudah selesai"

"baik kak, saya usahakan ya, terimakasih"

Renjun mengehala nafas kasar setelahnya.

"ren-"

"nanti dulu, ada sesuatu yang lebih penting yang harus gua selesaiin"

Renjun bergegas keluar aula dengan kaki yang sedikit mengangkang.

Renjun berjalan secepat mungkin ke arah toilet.

"anghhh..."

di tengah perjalanan Renjun semakin tak tahan dengan rasa yang bergejolak di perutnya.

ia akhirnya berjalan ke pojok taman dan bersembunyi di belakang tanaman yang cukup besar, lalu perlahan menanggalkan celananya.

"AKHHH..."

Renjun langsung bisa melihat kepala bayi yang sudah sejak tadi menyembul itu.

Renjun mulai menurunkan tubuhnya serta membuka lebar kakinya.

"anghhh... eunghhh... nghhhh..."

Renjun mencengkram celananya yang ia tanggalkan sebatas lutut, lubangnya perlahan membesar, kepala bayi itu turun disertai air ketuban.

"mulashh... perutku sakithhh..."

Renjun mengelus bawah perutnya lagi dan terus mengejan sambil berdiri.

"NGHHH!"

Renjun menungging, ia merasakan penisnya juga mulai terangsang.

"mau pipishh.. huhhh... ahhhh..."

Renjun mulai mengeluarkan air maninya yang cukup banyak, mengenang di bawah kakinya dan membasahi seluruh celananya.

"huhhh.. haaahhh... huhhh..."

keringat bercucuran di keningnya, Renjun tidak membayangkan kalau rasanya sesulit ini, ia berusaha mengatur nafas.

lubangnya berkedut hebat dan memerah, begitu juga dengan penisnya yang terstimulasi.

"perihhh... baby keluarhhh... eumhhhh!"

Renjun kembali mengejan, perlahan bahu bayi itu keluar.

"anghhhh mulasshhh..."

Renjun melihat penisnya yang mulai meneteskan precum, kakinya bergetar, ia mengejan semakin kencang saat lubang dan penisnya berkedut hebat bersamaan.

"ARGHHHHH!"

"awhhhh nghhhh ughhhh..."

"AAA- AHHH!"

CROT

penisnya memuntahkan precum, memerah dan tegak sempurna.

"nghhhh! gak tahanhhh..."

wajah Renjun ikut memerah kala penisnya kembali berkedut siap menjemput pelepasan yang kedua.

"mau pipishh.. mau pipishhh..."

Renjun mengelus penisnya kasar, setelahnya air mani bersama cairan sperma nya memuncrat cukup banyak dari penisnya.

CROT CURR

Renjun ejakulasi sampai terkencing.

"anghhh babyhhh.... maaf sayanghh..."

Renjun meremas kedua pahanya lalu mengejan kencang.

"NGHHHHH..... UGHHHH!"

seluruh tubuh bayi itu perlahan keluar dan Renjun segera menangkapnya.

END.

guys request dong, boleh di comment atau di dm :p

MPREG NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang