Tidak semua hal yang kita inginkan bisa kita dapatkan, itulah dunia orang dewasa. Andres ingat betul pernah mengatakan kalimat sejenis itu pada gadis belia yang tiba-tiba datang ke dalam hidupnya. Gadis yang dengan gilanya membuat kerusuhan, memulai pertemuan pertama dengan cara yang aneh, hingga lambat laun pria itu mulai terbiasa dengan hadirnya. Mulai diam-diam memperhatikan, diam-diam menyukai, dan diam-diam menyangkal perasaan yang ada karena adanya perbedaan usia yang jauh.
Saat itu Andres terus berupaya menahan diri, memberi batasan tegas agar anak itu tidak terlalu jauh merisak masuk ke dalam hatinya. Namun, saat pukulan mundur dia berikan dan gadis itu perlahan menjauhinya, hati Andres tidak lantas tenang. Pikirannya selalu mencari, bertanya-tanya tentang bagaimana kabar gadis itu namun tak berani mengungkapkan. Perasaan itu hanya disimpan untuk dirinya sendiri.
Sampai akhirnya, pria itu sadar bahwa ternyata dia yang belum sanggup melakukan penerimaan atas perasaan yang muncul untuk Sharla. Dirinya yang munafik karena bersikap seolah tak suka padahal hatinya berkata lain. Mungkin ini yang dikatakan orang-orang sebagai rasa yang tepat di waktu yang salah.
Gadis itu sudah memantapkan pilihan. Keputusan sudah diambil dengan bulat. Dia memilih mundur sebelum Andres berhasil meraihnya. Dia lari saat pria itu baru mulai berjalan ke arahnya. Menghentikan pergerakan Andres, memutus perjuangan yang bahkan baru saja dimulai.
Andres tidak lantas mengejarnya bukan karena dia benar-benar ikhlas melepaskan. Pria itu hanya sadar, bahwa dia tidak berhak menghalangi seseorang yang ingin menyembuhkan luka hatinya. Jika saja status Andres bukan kakak Elina, mungkin pria itu akan lebih percaya diri untuk melarang Sharla pergi. Dia akan berusaha menjadi rumah yang bisa melindungi Sharla di mana pun dan kapan pun. Sampai tak ada satu pun orang yang bisa menyakitinya.
Tapi dalam kasusnya tidak bisa seperti itu. Adik kandung Andres adalah dalang di balik semua luka yang Sharla terima. Sangat egois jika pria itu memaksakan diri untuk bersama Sharla di saat dia bisa saja terluka setiap kali melihat Andres. Merelakan demi saling tidak menyakiti, bukankah itu keputusan paling tepat untuk saat ini? Semoga saja demikian.
"Kita ngapain mampir ke bandara sih, Bang?"
Cecep tidak akan berhenti bertanya sebelum mendapat jawaban. Aneh sekali, sejak awal Cecep tidak mengerti kenapa seniornya itu tidak langsung kembali ke kantor. Tadi mereka baru selesai olah TKP di tempat kejadian perampokan di rumah salah satu pengusaha besar. Kasusnya langsung tersebar karena salah seorang tetangga korban pencurian memposting foto-foto bukti pembobolan rumah tetangga mereka.
Usai menyelesaikan tugasnya sekitar pukul 10.35 WIB, harusnya mereka kembali ke kantor namun nyata sekarang Andres dan Cecep malah diam di bandara yang tidak tahu apa tujuan jelasnya. Awalnya Cecep kira seniornya itu hendak menemui atau mengantar seseorang, namun sampai 15 menit mereka di sana, tak ada satu pun orang yang pria itu temui. Dia hanya berdiri menatap dinding kaca raksasa bandara sambil memperhatikan pesawat yang hilir mudik mendarat dan lepas landas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way You Love Me (TAMAT)
RomanceSharla Kalunarisa (So Eun) terobsesi untuk mendekati kakak dari sahabatnya yang memiliki rentang usia 10 tahun lebih tua darinya. Andreas Kim, namanya. Berbagai upaya Sharla lakukan untuk bisa mendapatkan Andreas, sayang seribu sayang, semakin kuat...