Sudah tiga bulan lamanya rose menetap di markas great glory meskipun demikian bukannya hubungan mereka membaik tapi rose malah semakin lebar menjaga jarak dengan rose yang selalu menaruh dendam dan mereka dengan egonya.Seperti sekarang dapur kembali diambil alih oleh rose, entah sudah berapa kali gadis berdarah aussie itu akhir-akhir ini sering sekali berdiam diri di dapur hanya dengan alasan gabut dan butuh teman, tentu saja hal itu mengundang tanya ketiga gadis yang hanya duduk memperhatikan bagaimana lihai nya seorang rose membuat makanan didepan sana.
Rose yang bersikap seperti itu jujur saja membuat ryujin merasa aneh sekaligus lega, ia tidak lagi melihat tatapan dingin dari rose akhir-akhir ini dan itu cukup membuatnya sangat senang, karena semakin hari mereka semakin dekat dan rose tidak mempermasalahkan tentang statusnya sebagai adik dari jaehyun.
Merasa ada pergerakan disebelahnya gadis itu reflek menoleh dimana kini kursi disamping kanannya sudah diisi dengan minghao yang juga disusul dengan younghoon disebelahnya, lili dan lina yang awalnya cekikan dengan guyonan rose langsung tertunduk melihat kedua pemuda itu menatap tajam ke arahnya.
Rose yang menyadari perubahan wajah keduanya langsung melirik ke arah pandangan mereka,ternyata kedua pria itu sedang menatap kedua maid tersebut dengan tajam.
TAK.
Rose sengaja menaruh mangkuk berisikan sop itu dengan keras sehingga menimbulkan bunyi nyaring dan berhasil mengalihkan kedua pandangan kedua pemuda tersebut padanya.
"Lili, lina tolong siapkan makanan ini di meja makan, aku sudah selesai" Ungkap rose dengan nada datar tangannya sibuk membuka celemek biru yang membalut tubuh kurusnya.
Lalu berjalan dan menarik kursi dihadapan ryujin, gadis itu mengulas senyum saat tak sengaja bertatapan dengan ryujin "Ku dengar kau menyukai sop buatanku, aku membuatkannya untukmu"
"Kau yakin akan memakannya?" tanya minghao saat melihat sop yang sudah tersodor dihadapan ryujin.
"Kenapa memangnya? kau takut aku meracuni makanannya?" Balas rose yang merasa tersingung dengan ucapan minghao.
"Kau benar,makan saja aku akan senang jika salah satu dari kalian mati, ah! aku juga sudah memasukan sianida tanpa sepengetahuan kalian" Lanjutnyaa, membuat kelima orang disana terkejut termasuk ryujin.
Rose terkekeh melihat ekspresi mereka "Aku hanya bercanda, aku tidak kejam seperti kalian yang dengan gampangnya melenyapkan nyawa orang, silahkan dimakan,aku akan sangat senang jika kalian menghabiskan sarapan buatanku" Ujarnya panjang lebar.
Tidak ada lagi obrolan disana, selain ryujin yang mati-matian menahan younghoon dan minghao agar tidak melepaskan tembakan pada rose saat itu juga.
"Kau sudah berani mengancam kami ternyata?" balas younghoon dengan nada dinginnya.