[ 01 ]

509 37 7
                                    

=• Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan semata.
=• Tidak bermaksud menghina/menjelekkan negara lain🙏
=• Bila ada yang tersinggung saya mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏
=• Mohon maaf bila humor/alur cerita ini garing dan membosankan, saya tidak pandai merangkai kata-kata serta membuat alur yang hebat.
=• Typo itu wajar.
=• Cerita ini hanyalah Fiksi Belaka.

=•=•=•=•=•=•=•

[ Breakfast ]

.

Jam sudah menunjukkan pukul [ 06.30 ]

Langit gelap berubah menjadi cerah, jadwal kerja bulan dan bintang kini dilanjutkan oleh matahari. Sinarnya masuk melalui celah-celah kecil, membuat seseorang yang sedang tertidur kini mulai terbangun.

Orang tersebut kemudian bangkit dan membereskan tempat tidurnya dengan rapih. Setelah itu membuka jendela, membiarkan udara segar masuk.

Orang tersebut menarik nafas kemudian menghembuskannya. Cuaca hari ini sangat bagus, burung-burung berkicau riang, bunga-bunga bermekaran dengan indah, serta hembusan angin pagi yang sangat menenangkan.

Kemudian ia mengambil handuk dan bergegas menuju kamar mandi.

=•=•=•=•=•=•=•

"Hmm bagus." Sebuah senyuman tersungging indah, dia sangat puas dengan baju yang dikenakan saat ini.

"Woww! Gila! Gila! Gue ganteng banget anjir! Kek pangeran yang turun dari langit, Indo gitu lho." Lanjutnya narsis sembari berpura-pura kaget.

Kemudian Indo keluar dari kamar tak lupa mengunci pintunya.

Terlihat beberapa makhluk sudah berada diruang keluarga, mereka pasti sedang menunggu makanan siap.

"Pagiii!" Ucap Indo riang, suaranya terdengar sangat keras.

"Ck." Vietnam berdecak malas

Tidak ada yang menjawab sapaan Indo, mereka hanya menatapnya tajam dan kemudian kembali pada kesibukan masing-masing.

Melihat respon saudaranya, Indo hanya bisa menghela nafas dan tersenyum.

"Pagi." Ucap Malaysia dan Philippines

"Pagi juga." Ucap Vietnam, Laos, dan Cambodia.

"Hm." Myanmar hanya berdehem kecil.

Indo hanya bisa tersenyum dalam diam, dia sudah terbiasa dengan semua ini. Lalu berjalan menuju dapur sembari bersenandung kecil.

"Wihh bang Thai nih yang masak?." Tanya Indo

"Menurut lo?." Jawab Thai cuek

"Bang, masak apa bang?." Tanya Indo lagi

"Ck, lo buta ya? Gak liat gue lagi masak apa sekarang?!." Thai menjawabnya dengan nada tinggi.

"Ehh santai dong anjir, gue kan cuman nanya doang. Gak asik lu." Ucap Indo cemberut

"Bacot."

"Dih, gue nanya baik-baik ya njir. Tadinya gue mau bantu siapa tau lo butuh bantuan tapi liat sikap lo jadi gk mood lagi gue." Indo kesal sekarang, dia hanya ingin membantu abangnya agar cepat selesai. Namun sikap yang ditunjukkannya membuat Indo badmood.

"Gk sudi gue dibantu sama lo, nanti masakan gue kotor. Udah pergi sana."

"Hey anjing gue santet-!"

"Diam."

Thai dan Indo melihat kearah sumber suara, dan ternyata orang tersebut adalah Asean.

"Eh Papa, ini kopinya." Ucap Indo sembari menyodorkan secangkir kopi hangat.

Indo selalu mempersiapkan kopi hangat setiap pagi, dia tau bahwa Papanya sangat suka terhadap kopi. Jadi Indo membuat racikan sendiri agar sesuai dengan selera Papanya, dan setiap stok habis Indo lah yang akan mengisi kembali. Walau...

"Brunei, tolong buatkan kopi." Ucap Asean acuh tak acuh.

...walau usahanya tidak pernah dihargai oleh Papanya.

"Iya Pah."

"Pfft-!" Thai tertawa mengejek, ini benar-benar sangat lucu baginya.

Indo mengambil kembali secangkir kopi tersebut, dan menatap Thailand dengan tatapan tajam.

"Apa? Lucu?." Tanya Indo

"Lucu banget anjir hahahah! Kasian banget lo udah capek-capek bikin kopi tapi ditolak mentah-mentah, hahaha!." Jawab Thai seraya tertawa terbahak-bahak.

"Anjing lu. Awas aja kalo masakan lu gk enak, gue tampol pake panci. Minggir." Indonesia menyenggol Thai dengan bahunya, kemudian dengan santai pergi sembari meminum kopi.

"Sakit anjir, kesini lu goblok!." Thai berteriak marah

"Udah bang, nanti Papa marah." Bisik Brunei

Thailand melirik kearah Asean yang tengah sibuk membaca dokumen, lalu menghela nafas berat. "Sial."

=•=•=•=•=•=•=•

"Makanan udah siap!." Teriak Thai

"Enak gk nih?" Tanya Laos

"Pasti enak lah, kan gue yang buat." Jawab Thai angkuh

Mendengar jawaban tersebut Laos memutar mata malas.

Terlihat semua orang sudah duduk ditempatnya masing-masing, namun terdapat satu kursi yang masih kosong. Ya, itu adalah kursi Indonesia.

Tak berselang lama terlihat Indo berjalan menghampiri ruang makan.

"Maaf Pah, gue telat." Ucap Indo sembari duduk.

"Gk usah datang sekalian." Ucap Malay ketus

"Huh, mengganggu." Ucap Singa dingin

"Kenapa harus datang sih? Bikin gk nyaman aja." Tanya Philip seraya melemparkan tatapan tajam kepada Indo.

"Apaan sih lu pada? Terserah gue dong mau datang atau gk, kalian pikir gue sudi gitu liat muka burik kalian? Gue kesini cuman mau makan ya sat." Jawaban yang Indo lontarkan membuat semua orang yang mendengarnya menggeram marah.

Malay terlihat marah, tangannya terkepal dan menggebrak meja dengan keras. "Bangsat! Ngomong apa lo tadi?!."

Indo melirik kearah Malay, mengangkat sebelah alisnya dengan raut wajah mengejek. "Emangnya gue ngomong apa?."

"Anjing lu." Malay bangkit dari duduknya, kemudian berjalan kearah Indo dengan wajah yang sudah memerah karena marah.

Asean sudah tidak tahan lagi sekarang, dia berusaha untuk bersabar namun anak-anaknya selalu saja mengujinya. "Diam! Malay duduk ketempat mu sekarang juga!."

Suasana yang awalnya ricuh kini hening dalam seketika, mereka takut saat Asean sudah marah. Malay kemudian duduk kembali, didalam hatinya dia terus-menerus merutuki Indo.

Suasana makan kali ini sangat canggung hingga rasanya mencekik, tidak ada satupun yang berani bicara. Namun berbeda dengan Indo, sepertinya dia tidak merasa tertekan sebaliknya dia tengah asik menonton aitube dan sesekali tertawa ringan. Sungguh mereka iri akan sifat tidak pekanya.

=•=•=•=•=•=•=•

.

Jangan lupa vote dan komen.

See you again✨

I'M not FINE [ CH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang