Di sebuah ruangan yang remang nan minim cahaya, terdapat seorang pemuda yang seperti nya tengah melakukan sesuatu (?)
Senyum creepy tercetak jelas di bibirnya. Melihat puas dengan hasil yang di kerjakannya barusan.
"Hmm. Jadi, sekarang aku harus membiarkan diri ku tergantung menggunakan tali ini?" mengelus dagunya seolah-olah sedang berpikir.
Luca Nubiru, remaja yang baru saja menginjak usia 21 tahun. Seorang anak yatim piatu yang suka dengan hal-hal yang berbau ekstrim, termasuk percobaan bunuh diri.
Entah Luca termasuk orang yang tidak waras atau sejenisnya. Anak ini sering kali melakukan hal-hal ekstrim. Bahkan orang-orang di sekitarnya terkadang syok dengan ulah Luca yang terkadang nekat.
BRAKK!!
"LUCA!!"
"Ck!"
Tiba-tiba saja, pintu kamar Luca di buka secara kasar. Mendengus tidak senang, Luca menatap sinis seseorang yang menghentikan kegiatan bunuh dirinya.
"Kau melakukan hal gila itu lagi?"
"Ya."
Orang itu seketika menatap kearah Luca dengan tajam. Mendekati Luca dengan aura gelap. Menarik secara kasar tangan anak itu.
Menuntun Luca agar segera turun dari kursi yang di pijaknya.
"Apaan sih?!" Luca tidak senang ketika dirinya di tarik secara paksa. Melayangkan tatapan sinisnya terhadap orang yang menariknya barusan.
"Sepertinya, kau perlu di rantai supaya tidak berulah lagi!"
"Cih!"
"Kau pikir aku sedang bergurau? Sudah terlalu lama membiarkan mu bebas. Saatnya memasang kedua tangan dan kaki mu dengan rantai." ucap orang itu dengan tenang, yang membuat Luca memasang ekspresi tidak suka.
"Apa-apaan! Aku tidak ma—"
"Ssstt..."
Belum sempat Luca menyelesaikan ucapannya, sudah terlebih dahulu mulutnya di bungkam oleh telapak tangan orang tersebut.
'Dasar sialan!!'
Luca perlahan kehilangan kesadarannya, rupanya ia sudah disuntik dengan cairan obat tidur beberapa saat yang lalu.
"Haah... Kau sangat menyusahkan." gumam orang tersebut. Membaringkan Luca di atas kasur.
Perhatiannya seketika teralihkan saat melihat bekas luka maupun sayatan di kedua tangan Luca, bahkan di bagian leher ada luka lebam ungu kebiruan.
"Bocah ini sangat mengerikan."
Galateo, atau biasa dipanggil Gala. Satu-satunya orang yang peduli terhadap Luca. Laki-laki yang berusia sama dengan Luca.
Kondisi keduanya sama yaitu sama-sama tidak memiliki satupun keluarga. Jadi, Gala menganggap Luca sebagai adiknya sendiri.
Terkadang Gala di buat syok dengan ulah Luca yang terkadang nekat, bahkan di luar batas. Ia tak mengerti kenapa anak itu selalu ingin melakukan bunuh diri.
Bahkan Luca pernah meracuni dirinya sendiri dan masih bisa terselamatkan. Berlanjut lagi kali ini, Luca ingin menggantung dirinya sendiri. Beruntung Gala datang tepat waktu.
3 hari kemudian~~
Luca tertidur lepas selama tiga hari penuh. Saat tersadar, ia mendapati dirinya telah di rantai.
"Huh! Orang itu terlalu ikut campur!" Luca mendengus tidak senang.
*Clack!
Pintu kamar tersebut terbuka, memperlihatkan Gala yang tengah membawa senampan makanan dan minuman untuk Luca.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Neglected Son Just Wants to Die
Teen Fiction[Slow Up] Si paling pengen MATI. Cerita ini berawal dari seorang remaja yang bernama Luca Nubiru. Seorang remaja dengan julukan "Si Maniak Bundir", dimana hari-hari nya hanya ingin melakukan bunuh diri dengan alasan PENASARAN. Luca harus mati pada...