Aku melihat ke arah luar jendela. Ku lihat banyak sekali orang-orang hebat yang berhasil mencapai mimpinya diluar sana. Sungguh, itu sangat membuatku amat terkesan. Ku lihat diriku di cermin. Berbanding terbalik, seperti tak punya kehidupan, tak punya mimpi. Aku mengeluh. Ah, sekali lagi. Ku buka kembali jendela rumah. Ada yang berusaha melanjutkan hidup hanya untuk sesuap nasi. Keringat penuh menyucur di dahi. Tangan kotor, pakaian lusuh. Ku lihat raut wajahnya, tak menggambarkan kesedihan. Aku kembali menatap cermin. Aku tersenyum, tak lagi mengeluh. Ternyata, aku kurang bersyukur.
10 Juli 23
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara untuk Langit
Teen FictionTidak ada yang sempurna di dunia ini. Tapi aku melihat semua kesempurnaan ada di dirimu. Semua ini tentangmu, Hidayat. Sebuah keberuntungan yang kutemui di bulan November :)