Bintang, dengar, aku tahu kamu sedang bahagia tapi tolong, janganlah jadi serakah. Beri aku sedikit perasaan itu, atau paling tidak taburkan sari-sari keberuntunganmu. Aku sangat membutuhkannya malam ini. Sungguh. Langit mengkhianatiku dan rasanya sakit sekali. Ah, pupus sudah harapanku.
***
Sial, mungkin hanya satu kata itu yang pantas untuk menggambarkan nasib Sharla sekarang. Satu-satunya harapan terbesar untuk membebaskan gadis itu dari keadaan menjengkelkan ini adalah Elina dan kakaknya. Ya, hanya mereka. Lantas kenapa harus seperti ini? Kenapa kakak Elina harus polisi tampan namun menyebalkan yang menangkapnya?
Mungkin ini yang dinamakan takdir. Semua ucapan dan harapan Sharla untuk bertemu dengan kakak Elina memang terwujud. Namun, sungguh, Sharla tidak pernah meminta cara sekonyol ini untuk pertemuan mereka. Niat hati ingin mendekati kakak Elina sepertinya harus Sharla telan bulat-bulat sekarang.
Pria itu sudah terlalu banyak mengetahui kebobrokan Sharla. Dia gagal membangun kesan pertama yang baik. Katanya, segala sesuatu itu selalu dilihat dari kesan pertamanya. Sharla merusak kesempatan itu. Sepertinya dia memang harus menyerah sebelum berperang. Menyedihkan sekali.
Entah seburuk apa Sharla di mata kakak Elina sekarang. Berandal, tukang bohong, cerewet, slebor, keras kepala, dan sedikit telmi. Dahsyat sekali Sharla, di hari pertama dia sudah menunjukkan semua sisi tergelapnya pada mas Andres atau pak Andreas.
Ya, Andreas Kim adalah nama asli dari kakak Elina. Pria berusia 30 tahun itu, berprofesi sebagai polisi, dan lahir dari pasangan Indonesia-Korea yang darah Asia Timurnya tampak jelas tergambar dari wajah oriental pria itu.
Sharla menekuk wajahnya setelah diceramahi habis-habisan oleh Andreas. Elina sudah menceritakan semua kejadiannya dan tentu saja gadis itu pun mendapat semprot yang tidak kalah kejam dari pak polisi. Saat ini mereka bertiga sedang berusaha mencari kunci borgol yang tadi dilempar Sharla ke taman kota. Sudah sekitar setengah jam mereka melakukan pencarian namun tak kunjung membuahkan hasil.
"Kenapa nasib kita jadi begini sih, El?" lenguh Sharla sambil menyingkap dedaunan dan rumput-rumput.
"Kamu sih, pakai acara masuk ke mobil mas Andres segala. Tahu begini tadi aku mending langsung pulang aja."
"Ya, mana aku tahu kalau mobil itu punya kakak kamu, El. Aku kira taksi online lagi ngetem."
"Otaknya diasah dikit dong, cinta. Mana ada taksi online pake mercedez benz. Ah, elah."
"Eh, yang pakai Pajero aja ada. Dan lagi mana sempet aku mikirin yang begituan. Fokusku tadi cuma lari dari kejaran polisi dan..."
"Hinggap di mobil polisi, memang deh sahabatku yang terbaik."
Elina melanjutkan ucapan Sharla sekaligus meledek. Andres memperhatikan interaksi kedua gadis muda itu. Mereka mengobrol sambil bisik-bisik tapi tentu saja Andres masih bisa mendengarnya. Bagaimana tidak, tangan kanannya masih terikat borgol dengan tangan kiri Sharla. Secara otomatis ke mana pun gadis nakal itu melangkah maka Andres akan mengikutinya.
"Aduh, bisa mati dirajam aku sama mama. Jam segini belum pulang."
"Lagi dan lagi aku harus nyalahin kamu atas semua kecerobohanmu, Shar."
"Nyebelin kamu El, nyalahin aku terus. Bukannya kasih semangat kek atau apa gitu."
"Ya gimana aku nggak nyalahin kamu, hobi kamu tuh ngerepotin diri sendiri. Tadi kuncinya dipegang sama kamu, kan?"
"Iya."
"Nah, itu kenapa kamu nggak buka borgol kamu aja terus kamu lari. Ini kenapa kuncinya malah dibuang coba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way You Love Me (TAMAT)
RomanceSharla Kalunarisa (So Eun) terobsesi untuk mendekati kakak dari sahabatnya yang memiliki rentang usia 10 tahun lebih tua darinya. Andreas Kim, namanya. Berbagai upaya Sharla lakukan untuk bisa mendapatkan Andreas, sayang seribu sayang, semakin kuat...