Hello! Selamat membaca
"Loh anjir! Bukan nya gue udah mati yak?! Ehh ini surga? Tapi kok kek bukan...ini gue dimana woiiiiii!!??" Batin anak itu.
Aron tiba-tiba saja terbangun didalam raga orang yang tidak dia kenal setelah meninggal karena karma- eh maksudnya keselek tulang ayam!.
"Ini gue dimana? Gue bukan dineraka kan ya? Ini tempat suram banget anjir...tapi bagus sih item-item gitu yekan"
Aron bangkit dari tempat tidur nya dan berjalan kearah cermin besar disamping lemari.
"Astaga! Siapa ini cok?! Udah kek mayat hidup njir!" Ucap Aron sambil memperhatikan raga yang sedang dia tepati dari ujung rambut sampe ujung kuku kaki.
Rambut hitam gelap kusut, warna mata hitam gelap dan tidak ada secercah cahaya Dimata itu seperti masa depan Aron //canda.
Kulit anak ini putih pucat dan...banyak bekas luka sayatan dilengan nya.
"Nuh bocah- akh" Aron memegangi kepalanya yang tiba-tiba saja sakit.
"Aduh duh kenapa nih? Kok muter? Gempa kah?!"
Aron berjalan ke arah kasur dan duduk ditepi ranjangnya untuk meredakan rasa sakit dikepalanya.
"Velron? Siapa?" Aron mengernyitkan dahinya bingung.
"Oh! Jangan-jangan nama anak ditubuh ini? Mungkin aja sih"
Oke sekarang kita panggil Aron dengan sebutan Velron.
Velron berjalan mengelilingi kamarnya sampai dia berhenti didepan sebuah laci. Entah mengapa tapi instingnya mengarahkan dia kearah laci ini.
Velron membuka laci tersebut, didalamnya terdapat cutter kecil yang terlihat masih baru. Velron mengambil cutter tersebut dan berjalan ke arah kasur lalu duduk ditepi ranjang.
"Cutter? Punya siapa nih?" Batin velron
Velron membuka penutup cutter tersebut dan memperhatikan nya dengan teliti.
"Tajem ga yak?"
"Gue cobain aja kali yah?"
"Coba dulu deh"
Baru saja Velron akan menggoreskan cutter itu ke telapak tangannya, namun dihentikan oleh suara seseorang.
"VELRON!"
Flash back: on
Terlihat tiga orang pria yang sedang duduk diruangan keluarga. Yang satu seorang paruh baya yang terlihat masih muda, dan yang dua nya terlihat masih remaja.
"Apa Velron masih didalam kamar?" Tanya Xaveno, sang ayah sekaligus Duda kaya raya //anjay.
"Iya" jawab sang anak pertama, Valley.
"Ohh, apa dia sudah makan malam?" Tanya Xaveno.
"Belum kayaknya deh" jawab Valno, si anak kedua.
"Kalau begitu suruh maid antar makanan nya ke kamar" ucap Xaveno.
"Biar Val aja yah" ucap Valno yang langsung diangguki oleh Xaveno.
Valno pun langsung kedapur untuk mengambil makanan untuk sang adik lalu pergi menuju kamarnya.
Skip
Saat Valno membuka pintunya dia dikejutkan dengan pemandangan yang membuatnya jantung nya hampir copot.
Brakk
Valno menjatuhkan makanan nya dan langsung segera berlari kearah adik nya dan membuang cutter tersebut.
"VELRON!"
Flash back: off
"Anjir kaget gue!" Batin velron.
Velron menatap pemuda didepan nya ini yang sudah seperti dikejar setan, Dia menarik alisnya sebelah dan menatap nya tanpa sepatah katapun.
"Velron! Kamu gapapa kan? Mana luka nya?! Coba liat sini" Valno menarik tangan Velron lalu memeriksa nya.
Dia menghembuskan nafasnya lega karena tidak menemukan luka ditangan adiknya. Lalu dia menatap sedih adik nya itu.
"Dek...jangan gitu lagi yah? Abang ga mau kamu ngelukain diri kamu terus" ucap Valno.
Di lain sisi
"Hah?"
"Ini orang siapa?dia bilang Abang berarti dia abangnya Velron kan ya?"
"Gue harus jawab apa? Padahal kan gue ga nyoba buat ngelukain diri sendiri. Cuman nge tes doang tajem apa enggak nya."
Velron memalingkan wajahnya kearah lain. Dia melihat piring dan nasi yang berserakan dilantai.
"Sayang banget tuh nasi"
"Gue laper..."
Valno yang melihat Velron yang memperhatikan itu pun langsung mengerti.
"Oh...itu tadi Abang bawain buat kamu, tapi Karna panik tadi jadi reflek deh ngejatohin.." ucap Valno.
"Oh gimana kalo kamu ikut Abang ke bawah? Kita makan malam bareng-bareng mau ga?" Ajak Valno, dia berharap adik nya mau untuk makan malam bersama lagi seperti dulu walaupun akan berbeda dan tidak sama. Tapi setidaknya dia harus berusaha kan?
"...."
"Kalo gak mau gapapa kok, Abang gak maksa..biar nanti Abang suruh maid buat bawain makanan yang baru kesini" ucap valno
Saat dia hendak pergi keluar, dia terhenti karena suara adik nya.
"Ikut...makan, dibawah"
Maaf gaje+pendek!
Kalo ga suka silahkan tinggalkan tempat ini wahai anak muda.
Kalo suka, silahkan di vote dan komen ya! Thank you 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Aron to Velron [Slow Update]
Short StoryAron Ferynx Dirga seorang remaja tukang makan yang hobinya menggambar bertransmigrasi ke tubuh seorang Velron Aryno remaja suram yang hobi bunuh diri. Dirinya bertransmigrasi gara-gara terkena azab, akibat memotong ayam tetangganya. "lah bukannya gu...