awal?

10 0 1
                                    


Yogyakarta, 06 juli

"Sa, lo ga cape sepedaan mulu?tiap hari ngajakin gue sepedaan sore2 ditempat yang sama pula"

"Kga pernah bosen gua klo soal sepedaan, cuma ini doang gua bisa ngerasain klo beban hidup gua hilang" ucap Larisa menjawab pertanyaan sahabatnya Dina.

"Beban apa yang lo tanggung sa sampe2 buat ngilangin lo hrs sepedaan dulu"

"Jangan tanya soal itu na gua ga bisa jawab, oh ya klo seumpama gua udah ga ada lo bisa kn sepedaan di tempat ini?biar bisa inget gua gtu"

" Jangan aneh2 dah lo sa, jangan ngomong klo seolah-olah lo bakal pergi jauh"

"..."

"Kok diem?btw haus ga si lo sa?gue haus nih mau beli minum, lo mau nitip?"

"Boleh na, gua tunggu disini ya"

"Oke bentar, lo jangan kemana-mana "

"Iya"

Seperti yang dikatakan tadi dina pergi ke Alfamart untuk membeli minuman. Tinggal lah larisa sendiri di tempat itu.

" Maaf na gua ga bisa nempatin janji gua buat ga kemana-mana, jujur gua cape na sama masalah gua yang ada di dunia. Semoga lo bisa ikhlasin kepergian gua ya na, maaf juga klo gua belom bisa jadi sahabat yang baik buat lo. Gua sayang lo na."

Kalimat tersebut adalah kalimat terakhir yang larisa ucapkan sebelum ia nekat menabrakkan dirinya ke mobil yang berlalu-lalang.

'Gua harap ini semua berakhir' batin larisa sebelum kehilangan kesadaran.

_

'Bentar gua kok bangun lagi? Ini dimana?ini bukan kamar gua apalagi rumah sakit, sebenarnya gua dimana?' Batin larisa.

Larisa terbangun dari tempat tidur dan mengelilingi kamar tersebut. Alangkah terkejutnya ia melihat dirinya berbeda, wajah, badan, dan rambut yang berbeda.

'Bentar itu siapa?kok bisa? berarti ini bukan badan gua? kenapa bisa raga gua ada di tubuh ini?' Batin larisa dengan pikiran yang berkecamuk memikirkan apa yang telah terjadi.

Terdengar suara pintu terbuka di belakang larisa, betapa kagetnya ia saat melihat seorang laki-laki yang menatap dia dengan tatapan khawatir. Siapa dia?

"Ghea?kamu sudah bangun? Kamu gapapa kan?tidak ada yang sakit? Perkataan laki-laki tersebut terdengar sangat cemas.

"Ghea?jadi saya ghea?"

"Iya ghea, kenapa kamu tanya seperti itu? apakah kamu lupa dengan diri kamu sendiri?

"Lupakan anggap saja saya tidak pernah bertanya seperti itu"

'ohh jadi nama pemilik badan ini ghea, terus raganya pergi kemana klo gua nempati badan dia?'

"Kamu beneran gapapa kan?atau perlu saya panggil dokter?"

"Ehh ga usah saya baik2 saja hanya linglung sebentar" bohong larisa

"Yakin?kalau begitu ya sudah kamu istirahat dulu saya mau jemput arkan sekolah"

"Arkan?"

'sial siapa lagi arkan itu?arrghhh kepala gua jadi pusing gini'

"Kamu lupa?arkan anak kita ghe, anak satu-satunya. Ini kamu beneran gapapa kn?sampe anak sendiri lupa"

"Maaf"

"Ya sudah saya pergi dulu, hati-hati dirumah istirahat jangan kemana-mana"

"Iya"

'gua kira dengan bunuh diri nabrakin ke mobil hidup gua bakal berakhir, ini ngga anjir malah nyasar ke tubuh orang lagi mana udah bersuami lagi. Arghhhh Tuhan cobaan apalagi yang harus gua cobain.'

'gua harus bisa beradaptasi sama badan dan kehidupan ini seenggaknya sampai gua tau dimana badan asli gua berada, oke larisa lo pasti bisa!!'

"Gua cari petunjuk aja kali ya?biar ga bikin tu suami mbak ghea curiga, tapi apa?emm mungkin klo gua nyari buku diary nya mbak ghea pasti gua bakal nemu jawabannya"











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That's Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang