Xiel bangun dengan keringat dingin yg bercucuran, menandakan bahwa dia sedang ketakutan dengan mimpi yg baru saja dia alami.
Dia pun akhirnya memutuskan untuk bangun dan melihat jam yg ternyata sudah menunjukkan pukul 07.05 yg artinya 10 menit lagi bel sekolah akan berbunyi.
Xiel dengan paniknya pun langsung berlari menuju kamar mandi dan bersiap siap, setelah selesai dia langsung berlari untuk berangkat sekolah.
"Ish kenapa harus telat sih" geramnya saat melihat gerbang sekolah yg sudah tertutup, Xiel yg sedang bingung tidak menyadari bahwa di belakangnya terdapat seorang pemuda yg memiliki badan yg tinggi dan kekar.
Pemuda itu kemudian menepuk pundak Xiel pelan, "Terlambat hm?" Tanya pemuda itu kepada Xiel. Xiel yg tidak menyadari kehadiran pemuda tersebut pun kaget.
"Hah" ngeleg Xiel, dan langsung membalikkan badannya untuk melihat siapakah orang yg telah menepuk pundaknya. Setelah melihat orang tersebut Xiel pun bertanya, "kamu siapa?" Tanya Xiel sambil memiringkan kepalanya bingung.
"Uhukk,*kenapa remaja ini terlihat sangat imutt* kau tidak mengenalku??" Tanya pemuda itu sambil tersenyum, Xiel pun yg tidak mengenal pemuda itu diam saja.
"haaa"helaan nafas keluar dari bibir pemuda itu lalu menunjuk ke arah almamater yg menunjukkan lambang osis.
Xiel yg akhirnya tau siapa pemuda di depannya ini pun kaget.
*Ke-kenapa harus osis lebih parahnya kenapa harus ketuanya langsung*, Xiel pun tampak gelisah dan mencoba untuk mencari alasan kenapa dirinya bisa terlambat.
"Ma-maaf kak aku tadi harus bantu kucing ku lahiran iya lahiran" bohong asal Xiel karena panik.
"Heee bantu kucing lahiran hm" tanya pemuda itu dengan jahil.
"Eumm i-iya kak bantu kucing lahiran" kata Xiel lagi. Karena pemuda itu tidak bisa di tipu akhirnya dia pun memerintahkan Xiel untuk mengikutinya.
"Ikut dengan ku" kata pemuda itu sambil berjalan lebih dulu, Xiel hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah pemuda itu yg berjalan ke arah ruang OSIS.
tanpa di sadari mereka telah sampai di depan ruang pintu yg bertuliskan OSIS, Xiel yg tidak sadar jika Mereka sudah sampai tidak sengaja menabrak punggung pemuda itu. "Aduhh" kata Xiel sambil memegangi kepalanya yg sakit.
"Maaf kak" kata Xiel sambil memperlihatkan senyum canggungnya, "hm, kalo jalan liat liat jangan ngelamun aja" peringat pemuda itu kepada Xiel.
Xiel pun hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya dan meminta maaf kembali.
Setelah selesai mereka berdua pun masuk kedalam ruangan tersebut, "saya akan memberikan kamu hukuman yg ringan karena kamu belum pernah terlambat atau bolos, hukuman kamu hanya membersihkan ruangan ini saja" kata pemuda itu yg memberikan hukuman kepada Xiel.
Xiel yg sudah pasrah hanya bisa mengikuti apa yg di katakan oleh pemuda itu yg menyandang gelar sebagai ketos. "Kak sapunya dimana??"
_____________happy reading
Seperti biasa jangan lupa vote dan komen kalo ada kata kata yg salah 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moonlight
Short Story"the Moonlight" menceritakan tentang seorang remaja laki laki yg bernama alxiel adijaksa yg terjerat dalam cinta segitiga antara 2 pangeran sekolah, xiel yg hanya seorang remaja biasa dan lugu hanya bisa pasrah saat dirinya di jadikan bahan rebutan