BUKU CINTA (Yizhan)✔️

4️⃣ Rumah Pinggir Hutan

[Spooky house, death and love]
°
°
°

YIBO dan keluarganya membeli sebuah rumah besar bergaya viktoria di perbatasan kota seharga 150 juta. Mereka sudah bosan tinggal di tengah-tengah kota yang sumpek, padat dan penuh polusi. Yibo menyarankan agar mereka mencari tempat tinggal baru yang memiliki pemandangan hutan atau persawahan. Gagal mendapatkan rumah dekat sawah, yang dekat hutan pun lumayan. Itu adalah rumah bertembok hijau sage, bertiang besar warna putih gading serta memiliki 15 kamar yang luas.

"Kita kontrakin aja 13 kamar yang kosong itu, Ma. Lumayan nambah penghasilan selama aku nunggu gaji. Papa juga jangan terlalu capek kerjanya, urusan lain biar aku yang bantu."

Yibo termasuk ke jajaran pemuda baik hati, santun serta sopan bicaranya. Menjadi anak tunggal tidak membuat dia manja. Terlahir dari keluarga yang lumayan berkecukupan sejak dulu, rupanya membuat pemuda tersebut tetap giat bekerja. Yibo baru-baru ini mendapatkan promosi sebagai asisten manajer di perusahaan negeri yang bergerak dalam bidang fashion. Saat waktu luang atau tidak bekerja, pemuda itu menghabiskan waktu di rumah saja seperti berlatih skateboard atau bermain bola basket.

"Mau ke mana, Nak?"

"Sepedaan ke belakang, Ma. Nanti kalau cucian udah selesai, tolong dikurasin aja. Mama jangan capek-capek jemurin, biar aku yang urus."

Yibo punya hobi baru yang berjalan selama 1 minggu dia dan keluarganya pindahan. Mengayuh sepeda gunung menuju halaman belakang rumah, berkeliling sebentar mengitari rumah lalu berhenti di belakang jendela kamarnya. Ada jalan setapak yang tampak suram sekaligus sejuk. Sudah tentu rumah ini sangat tua, dan memang itulah kata si penjual sejak awal bahwa dia menjual rumah bekas keluarga kaya.