10 .

592 33 13
                                    

Tak terasa telah seminggu Junghwan berada di dalam mansion vampire . Awal- awalnya , Junghwan bertekat untuk kabur dari tempat dirinya di tahan itu dengan berbagai cara dan upaya . Namun pemuda itu harus menelan pil pahit karena usahanya selalu di gagalkan oleh Asahi yang selalu menangkap basah dirinya dan setelahnya , ia akan berakhir mendapat hukuman dari Junkyu dan yang lainnya . Dan pada akhirnya , Junghwan pun memilih mengurungkan niatnya untuk kabur dari tempat ini dan mencoba untuk menerima takdirnya untuk selamanya terkurung di sini , karena seberapa keraspun usahanya untuk keluar dari sini , itu semua tidak akan menghasilkan apa - apa . Dan untung saja Junghwan  di berikan makanan yang layak juga fasilitas kamar mandi seperti manusia biasa pada umumnya , membuat pemuda itu tak perlu kesusahaan saat mendapat panggilang alam yang tiba - tiba datang mendesak . Dan jangan lupa , jika setiap harinya Junghwan hanya memakai kemeja putih kebesaran pemberian Junkyu yang panjangnya hanya berada di atas lutut pemuda itu saja .

Dan kini , Junghwan tengah berjalan tanpa alas kaki melewati lorong dengan pencahayaan redup yang pernah di lewatinya itu saat dirinya berusaha untuk kabur dari tempat ini .

"Kenapa mereka tak memberikanku pakaian yang lebih layak dari kemeja sialan ini ". Gerutu Junghwan di sela langkah kakinya yang masih saja kesal dan tak terima , karena Junkyu hanya memberinya sebuah kemeja untuk ia pakai .

"Karena itu akan memudahkan kami dalam memikmati tubuhmu ! ".

Deg~

Sret~

Brak~

"Astaga !! ". Junghwan reflek berteriak lantaran terkejut dengan kemunculan tiba - tiba dari Junkyu  yang dengan cepat mengurung tubuhnya ke dinding di belakangnya .

"Ingin kabur , hm ?! ". Ucap Junkyu dengan tatapan intens ke arah Junghwan .

"T-tidak ! ". Jawab Junghwan terbata , seraya menaruh kedua tangannya di pundak Junkyu guna menahan pergerakan pemuda itu yang semakin merapatkan tubuh ke arahnya , hingga hanya tersisa jarak beberapa senti saja di antara mereka berdua .

"Lalu ?". Tanya Junkyu lagi yang semakin merapatkan tubuhnya dengan Junghwan , hingga tak ada lagi cela di antara tubuh keduannya dan membuat pemuda itu bisa merasakan area selatan Junkyu yang kini menusuk perutnya itu .

"A-aku hanya sedang berjalan -jalan s-sajahh ". Jelas Junghwan dengan susah payah juga nafas yang sedikit terengah , saat merasakan suhu tubuhnya naik akibat sapuan halus dari telapak tangan Junkyu yang berada di pinggangnya itu . Dan entah sejak kapan tangan Junkyu menelusup masuk ke dalam kemeja yang ia pakai .

"Benarkah ? ". Tanya Junkyu memastikan dengan nada penuh selidik .

"I-iyahhhh ". Balas Junghwan masih dengan nada terbata , saat Junkyu mengedus area lehernya dengan seduktif yang membuat tubuh pemuda itu meremang karenanya.

"Kau akan mendapat hukuman jika berbohong , Sweety ". Ucap Junkyu sebelum mengecup singkat leher sang mate dan menancapkan taringnya ke leher Junghwan , tepat di titik sensitif yang berada di perpotongan leher pemuda itu , membuat Junghwan seketika mengerang sakit juga nikmat karenannya .

Jleb~

"J-Junkyu -sssihh ahhhkkhh ". Junghwan meremas erat pundak Junkyu , hingga membuat kemeja hitam yang pemuda itu pakai menjadi kusut di bagian pundaknya sebagai pegangan karena kedua lututnya yang tiba - tiba saja melemas layaknya jelly itu dan tak lagi dapat menopang berat tubuhnya sendiri , terlebih dengan sebelah tangan Junkyu yang bermain di sebelah nipplenya dari luar kemeja yang ia pakai dan satu tangannya yang lain , memainkan milik Junghwan di bawah sana yang membuat pemuda itu tak bisa untuk tidak mendesah karenanya .

Immortal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang