Part 14

648 80 51
                                        

Setelah memastikan clara baik-baik saja, krist memakai handuknya dan berjalan menuju kamarnya sendiri, clara juga ke kamarnya untuk berganti pakaian sedangkan singto, ia duduk di tepi kolam renang sekarang dengan wajah yang tampak begitu kesal, apa lagi saat melihat ke arah kolam entah kenapa bayangan krist memeluk clara selalu terbayang-bayang di sana.

Clara masih belum tahu banyak tentang keluarga tuan edward, dia bahkan terkejut saat melihat krist berjalan ke belakang menuju kamar para maid, ia terkejut saat menyadari jika kamar krist ada di deretan kamar maid.

Apa dia salah sangka sekarang? Apa krist juga pembantu sama sepertinya? Clara memang baru masuk kemarin, jadi dia belum tahu apa-apa tentang krist. Tapi tuan edward mengatakan jika dia memiliki dua putra, bernama krist dan singto, atau nama mereka hanya kebetulan sama? Tapi jika krist bukan anak tuan edward, dia tak mungkin berenang di kolam kan tadi?

Saat krist keluar dari kamarnya, tanpa sengaja clara juga keluar dari kamarnya, pikiran clara benar-benar kacau hanya karna memikirkan silsilah keluarga tuan edward hingga ia tak menyadari krist yang kini menatap bingung padanya.

"Clara..." Ucap krist.

"Ya, tuan" ucap clara terkejut. Dia terkejut bukan karna krist menyapanya, tapi karna menyadari jika kamar krist berada tepat di hadapan kamarnya.

"Krist, maaf. Aku baru masuk kemarin, tapi.. apa boleh aku bertanya? Siapa kamu sebenarnya? Apa nama mu hanya kebetulan sama dengan anak tuan edward? Apa kamu juga sama seperti ku?" Ucap clara yang kini menyapa krist tanpa embel-embel tuan lagi, clara meyakini jika krist hanya pembantu, karna semua sudah terlihat jelas sekarang.

"Ya, aku sama seperti mu. Kita sama-sama pembantu di rumah besar ini" ucap krist.

"Oh, syukurlah" ucap clara bahagia.

"Huh? Kenapa?" Ucap krist.

"Aku bahagia. Jika kita sama, ku pikir kamu akan mudah di gapai oleh ku" ucap clara sambil tersenyum malu.

"Apa lagi kamar kita berdekatan, sesekali mungkin kamu bisa main ke kamar ku" ucap clara dengan senyuman menggoda.

Singto langsung pergi dari dari sana setelah mendengar pembicaraan krist dan clara, dia memang hanya kebetulan lewat, sebenarnya ada jalan lain untuk kembali ke kamarnya tanpa harus melewati kamar pembantu, namun singto memilih jalan itu, tapi ternyata ia malah mendengar pembicaraan yang sangat menyebalkan.

Krist hanya tersenyum menanggapinya kemudian pamit pergi lebih dulu.


***
Kini krist berada di dalam garasi, tempat ia menyimpan motornya, krist melihat motornya di sana, memikirkan apa yang ingin di lakukannya pada motornya.

Clara yang kebetulan mendapatkan tugas membersihkan garasi, terkejut melihat krist, apa lagi saat melihat krist tengah membongkar motor.

"Krist, apa yang kamu lakukan?" Ucap clara.

"Kamu bisa melihat sendiri" ucap krist.

"Apa motor itu rusak?" Tanya clara.

"Tidak, aku hanya sedang melihat mesinnya, aku tak mempunyai kegiatan lain, itu sebabnya aku membongkar motor ini" ucap krist.

"Jika nyonya anna tahu kamu membongkar motor, kamu akan di marahi nanti!" Ucap clara takut.

"Tidak akan, ini motor ku sendiri" ucap krist, clara terkejut mendengarnya.

"Kamu memiliki motor sendiri? Sudah berapa lama kamu bekerja di rumah ini?" Tanya clara.

Krist hanya diam tak menjawab, dia bingung harus mengatakan apa pada clara.

Love HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang