Aku tidak pernah berharap air mata kesedihan ini menetes.
Kamu menjadi sebab aku menangis.
Kenapa harus kamu orangnya yang membuatku menangis,
Tetapi kenapa bukan kamu yang menghapus air mata ini.
Masa lalumu membentukmu menjadi seperti sekarang.
Kamu menjadi batu yang keras.
Aku yang mencoba melunakkan batu keras itu.
Tapi seharusnya air mata ini bisa melunakkan batu yang keras itu.
Tetapi air mata ini malah menghancurkan hatiku sendiri.
Aku terlalu munafik sehingga berharap kamu akan berubah seiring berjalannya waktu.
Jika aku mencoba bertahan lagi, tak akan ada kata selamat tinggal.
Tapi nyatanya, saat itu kamulah yang melepaskanku.
Harapanku adalah kamu berusaha menenangkanku.
Tetapi kenyataannya, kamu melepaskanku.
Dan kali ini aku tidak menyangkalnya lagi.
Aku berhenti mengemis cintamu, dan aku membiarkanmu menjadi luka pertama yang membuat air mataku jatuh bercucuran di bulanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Cinta atau Ujian
Любовные романыPuisi yang mengangkat tema kisah cinta untuk pertama kalinya dalam hidup seseorang yang dipenuhi dengan kebingungan, kesenangan sesaat, keinginan untuk terlihat bagus di depan sosok yang dicintai. Hingga akhirnya hanya takdir yang mampu menjawab apa...