1Q

973 54 4
                                    

Ini adalah Fanfiction Kuroko no Basuke.

Kuroko no Basuke bukan milik saya. Tapi Fanfic ini merupakan milik saya.
.
.
.
Ketika kita merasakan perasaan cinta, pasti akan selalu diikuti oleh rasa ingin bersama dan memiliki.

Cinta itu .. Perasaan yang menakjubkan tapi juga menyakitkan.

Ketika kita merasakan apa yang disebut "Kebahagian cinta" rasanya bagai sedang terbang. Kenikmatan yang adiktif. Bagai candu.

Sedangkan itu ... Ketika kita tidak bisa bersama dengan orang yang kita cintai, rasanya sakit. Bagai tertusuk sesuatu yang tak terlihat. Sesuatu yang transparan, tanpa bisa dicabut.

Jika bisa memiliki rasanya bagai mendapat kebahagiaan tiada tara.

Tapi ... Bagaimana dengan orang yang tidak bisa bersama orang yang dicintainya?

Mereka harus menanggung sakit. Bukan sakit yang bisa dihilangkan dalam waktu singkat. Ketika kita terluka fisik, kita hanya perlu mengambil obat dan memperbannya untuk menghilangkan rasa sakit.

Sedangkan itu rasa sakit yang ditimbulkan oleh cinta hanya bisa diobati oleh perasaan cinta baru.

Cinta itu bagai berjudi. Jika kita beruntung, kita akan menyukai orang yang juga mencintai kita.

Tapi, jika kita sial dan hati kita memilih orang yang salah. Bersiap-siaplah menahan rasa sakit yang menanti jika tetap mencintai orang itu.

Pertanyaannya adalah..

Lebih banyak orang yang beruntung atau orang yang sial?

"Hm.." Akashi Seijuurou bergumam panjang, setelah kedua manik dwiwarnanya selesai memindai kalimat terakhir dari sebuah postingan di suatu Blog yang tidak sengaja ia kunjungi.

Blog yang berisikan banyak cerita pendek dengan genre Angst, Tragedy, dan Hurt comfort yang mendominasi. Dan terkadang ada beberapa posting bertema curhatan.

Dari apa yang sudah ia baca (Seijuurou menghabiskan waktu selama 5 Jam untuk membaca cerita-cerita berjumlah puluhan dengan word berkisaran 4.000 sampai 8.000 kata) Seijuurou menyimpulkan bahwa penulis.di blog ini adalah orang yang sudah sering berkecimpung di dunia sastra. Diksi--pemilihan kata yang dipakainya sangat baik, hingga kesan cerita terasa begitu mengalir. Meski begitu Seijuurou menangkap beberapa kesamaan di antara setiap cerita yang di-post oleh sang penulis.

Tokohnya anonim. Selalu berbumbu Romance. Dan .. bertema Boy Love.

Seijuurou sendiri tidak tahu apa yang membuatnya bisa anteng membaca cerita bertema hubungan laki-laki dengan laki-laki selama 5 jam berturut-turut.

Tapi seakan ada sihir tak terlihat, ia merasa tidak mau berhenti untuk membaca cerita milik sang penulis itu. Ditambah lagi, sifat laki-laki yang mendapat peran Seme(1) dicerita itu memiliki kepribadian yang cukup mirip dengannya--bagian ini Seijuurou sedikit menolak untuk mengakuinya.

Diktator. Absolut. Berbakat.

Seijuurou bukan orang narsis yang suka mengumbar kelebihan dirinya. Tapi ia juga bukan orang yang selalu merendahkan diri--Akashi tidak mungkin merendahkan diri. Tapi, Seijuurou cukup sadar diri. Tiga sifat di atas sangat menggambarkan kepribadiannya.

Udara pengap sudah merajai kamar. Seijuurou bangkit dari tempatnya duduk. Nampaknya acara santainya di hari Minggu sudah harus diakhiri. Beberapa menit lagi, ia masih harus mendatangi pesta ini dan itu bersama ayahnya. Jadi--dengan sangat berat hati--Seijuurou terpaksa mengakhiri kegiatan bersantainya.
.
.
.
Pesta ini dan itu yang dimaksud Seijuurou nyatanya bukanlah pesta biasa. Melainkan pesta yang digelas khusus para penghuni Dunia Gelap.

Mafia. Yakuza. Preman. Alkohol.

Itulah yang menjadi makanan rutin bagi mata Akashi Seijuurou sebagai seorang pewaris Klan Akashi.

Klan Mafia terbesar di Asia, yang sayapnya sudah mulai merambah benua Eropa.

Seijuurou hampir menguap bosan. Terkadang ia bertanya, tidakkan ayahnya itu merasa bosan dengan pemandangan yang tersaji di tempat ini?

Bau asap rokok dan minuman keras yang kental. Perempuan dengan pakaian minim. Laki-laki dan perempuan yang asik bercumbu tanpa peduli tempat. Transaksi senjata. Atau beberapa orang sok jago yang merasa berhak menindas sedang saling bertarung.

Setelah melihat pemandangan ini sejak berumur 7 Tahun, Seijuurou tetap saja tidak menemukan apa yang menarik dari pesta ini.

Akashi Masaomi melirik anaknya dari sudut mata. Ia sangat tahu jika Seijuurou selalu merasa bosan dengan pesta ini. Tapi, sebagai pewaris Klan Akashi Seijuurou harus terbiasa dengan hal ini. Lebih tepatnya harus bisa terbiasa. Karena setelah menjadi pemimpin Klan Akashi, ia harus mampu menangani tipu muslihat dunia gelap.

"Seijuurou." Tidak perlu berteriak untuk memanggil Seijuurou. Cukup menatap ke arah Seijuurou berada dan menatapnya, kemudian berseru tegas, bisa dipastikan Seijuurou akan langsung mendatangi sang ayah.

"Apa?" nada bosan datang tanpa bisa dicegah. Peduli setan, mood Seijuurou sedang dalam tahap kritis.

"Tolong temani anak dari kolegaku yang satu ini," Masaomi menunjuk ke arah gadis dengan pakaian kurang kain. Tank top putih, serta celana pendek yang mungkin hanya lebih panjang beberapa cm dari celana dalamnya. Gadis iti cantik. Tapi Seijuurou tidak merasa tertarik.

"Baiklah." Seijuurou anak yang taat. Jadi, apapun yang diperintahkan ayahnya pasti ia turuti. Selama permintaanya tidaj keterlaluan.

"Ah! Dan satu lagi." Akashi Masaomi menghiraukan raut wajah Seijuurou yang mulai nampak mau protes. "Besok kau akan masuk SMA Teiko." Ada jeda sejenak, ayahnya mengeluarkan sebuah foto dari kantongnya. Figur anak laki-laki berkulit pucat, dengan rambut pendek berwarna biru terpampang indah. Jika saja Seijuurou tidak teliti, ia bisa salah mengira gender orang difoto tersebut. "Dan ... Tolong korek informasi mengenai Klan Mayuzumi darinya. Dari beberapa mata-mata anak ini--Kuroko Tetsuya--merupakan teman dekat dari Mayuzumi Chihiro, pewaris Klan Mayuzumi yang merupakan saingan terbesar Klan Akashi saat ini."

Heh! Ayahnya memang terlalu suka memerintah seenaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always In Your SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang