𝗗𝗢𝗢𝗥 𝟭𝟲 - INUMAKI TOGE

5.8K 270 3
                                    

Bukan request

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan request.
Lagi pengen yang manis-manis setelah melewati minggu penuh lemon.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

PAIRING :
INUMAKI TOGE X YOU
[ JUJUTSU KAISEN / FLUFF ]

PAIRING :INUMAKI TOGE X YOU[ JUJUTSU KAISEN / FLUFF ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Siang hari itu terasa sangat panas. Inumaki yang baru pulang dari misi pun memasuki asrama kelas dua. Meninggalkan Maki yang mengamuk pada Panda karena telah merusak senjata terkutuknya.

"Apa maksudmu tidak sengaja! Kau tidak tau seberapa sulit mendapat bahan dasarnya dan berapa banyak uang yang aku habiskan untuk membuat senjata itu. Mau kuhajar, ha?!"

Panda hanya bisa sweatdroped. Bukan salahnya kalau kutukan tadi memiliki kulit yang keras, kan.

"Dasar, kemarin si albino tolol itu dan sekarang kau. Aku tidak mau meminjam kan alatku lagi."

Inumaki berjalan menuju dapur untuk mengambil air dingin. Saat cairan itu melewati lidah dan kerongkongannya, ia pun menghela napas lega.

Dia kembali berjalan, tapi kali ini menuju kamar. Langkahnya terhenti saat melewati sebuah ruangan. Inumaki meneguk ludah dan mengintip dari celah pintu yang tak tertutup rapat.

Di atas kasur, [Name] tengah berbaring tanpa atasan dengan mata tertutup. Napasnya tampak teratur, menandakan bahwa pria itu sedang tidur.

Inumaki menoleh ke kanan dan kiri sebelum memberanikan diri untuk memasuki ruangan itu. Dia ingin melihat [Name] dari dekat.

Pemuda itu berlutut di sebelah ranjang dan menatap penuh puja pada sosok yang tengah terlelap. Katakanlah itu mengerikan, tapi Inumaki tak memiliki banyak kesempatan untuk bisa menatap rekannya terang-terangan seperti ini.

Itu semua karena pribadi Inumaki yang terlalu pemalu dan ... fakta bahwa ia menyukai pria itu.

Blush!

Memikirkannya saja membuat Inumaki salah tingkah sendiri. Tapi karena sudah disini, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Matanya memindai setiap senti wajah [Name] dan mengaguminya dalam hati. Ngomong-ngomong soal hati, hati kecilnya ini merasa ingin melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar memandangi.

Si surai putih meneguk ludah. "Takana."

Tidak ada jawaban. Inumaki kembali berbicara namun tak terdengar balasan dari sosok yang terlelap.

Syukurlah, pikirnya. Karena artinya [Name] benar-benar sedang tidur. Jadi, Inumaki tidak akan terlalu malu untuk melakukan apa yang ada di kepalanya sekarang.

Perlahan ia menggerakkan jemari untuk menggapai tangan [Name]. Senyum kecil terlukis di bibirnya. Sudah lama ia ingin bergandengan dengan pria ini. Merasakan bagaimana tangannya saat berada dalam genggaman [Name].

Inumaki kembali menatap wajahnya. Ia menelan ludah dan terlihat ragu untuk sesaat. Tapi kesempatan tak datang dua kali, kan. Jadi inilah waktu yang tepat.

Si surai putih mendekatkan wajah. Napasnya terasa lebih berat. Saat bibirnya menempel dengan milik si surai hitam, spontan saja ia menutup mata.

Aku berciuman! Aku berciumaaannn!!, batin Inumaki merona.

Tak berselang lama ia pun menarik kembali wajahnya dan menutup bibirnya dengan kedua tangan. Inumaki yang salah tingkah memilih untuk beranjak dari posisi dan keluar dari kamar itu.

Tapi tangannya tertahan.

Mata Inumaki membelalak saat menoleh ke belakang dan mendapati [Name] yang menatapnya tanpa ekspresi. Bukannya tadi dia sedang tidur?

"Ta-takana!"

[Name] menarik tubuh Inumaki hingga berbaring di atasnya. Dengan santai ia berkata. "Lakukan lagi, tapi kali ini jangan lari."

Wajah Inumaki memerah hingga ke telinga. "Tuna?"

[Name] mengangkat sebelah alis. "Hm, kau terlihat lucu saat mencoba menggenggam tangan dan menciumku tadi, jadi kubiarkan saja."

Inumaki memukul dadanya dengan alis mengerut kesal. [Name] mengelus pipinya yang masih sedikit merona. Kelihatan sekali kalau si surai putih itu menyukai sentuhannya. Apalagi sampai mendusel di tangannya seperti itu. "Kenapa tidak sejak dulu saja kau bersikap seperti ini?"

Inumaki hanya diam. [Name] menarik wajahnya lalu mengecup bibir pemuda itu singkat dan tersenyum kecil. "Dengan ini kita resmi pacaran," ucapnya sembari mendusel di rambut Inumaki.

Wajah si surai putih semakin memerah. Asap panas sampai keluar dari telinganya. Dia balas memeluk, menyembunyikan wajah di dada bidang [Name] lalu mengangguk kecil.

[Name] sendiri hanya mendengus geli. "Jangan imut-imut begitu, dong. Kau membuat jantungku tidak aman, Toge. Aku bisa mati lebih cepat nanti."

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗥𝗘𝗗 𝗟𝗜𝗡𝗘 .𝗼𝗻𝗲-𝘀𝗵𝗼𝘁𝘀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang