⁰¹

2 2 0
                                    


°°°°°


Matahari mulai menyinari seluruh bumi, seorang pria berseragam SMA yang tidak bisa dibilang rapi duduk diatas motor kesayangannya.
Jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 7.10 am itu artinya dia hanya punya waktu 5 menit untuk sampai di sekolahan sebelum gerbang ditutup. Alih-alih bergegas pergi dia justru sibuk menyapa ibu-ibu yang yg sedang berbelanja sayur di depn rumahnya.

" ARKANA HILMAN AZHAF!!! "

Seorang gadis ah tidak seorang perempuan cantik keluar dari rumah dengan sapu lidi ditangannya berteriak dengan lantang kepada anak semata wayangnya Arkana.

Arkana terkejut sembari menoleh kebelakang dan bergegas pergi dengan motornya sebelum sapu lidi berhasil menyentuh punggungnya.

Ya laki-laki tadi adalah Arkana Hilmam Azhaf Nama Arkana memiliki arti orang terhormat, pemimpin, rahasia dan tersembunyi. anak tunggal dari Anantra dan Litani sepasang suami istri yang terlihat masih sangat romantis diusia mereka yg sudah berkepala empat.

Arkana diam ditempat memandang gerbang sekolahnya yang menjulang tinggi dan tertutup rapat. Arkana sampai di sekolah pukul 7.35 yang artinya gerbang ini sudah ditutup dari 5 menit yang lalu. Arkana masih setia pada posisi awalnya, beberapa detik kemudian suara deru motor berhenti di belakangnya.

Arkana menoleh kebelakang dan mendapati Putra, Bima, Joy,dan Jay di belakangnya. Arkan mengangkat alisnya sembari tersenyum dan bergerak pergi dari sana bersama keempat temannya tanpa memindahkan motor mereka.

Mereka berjalan ke belakang sekolah sembari bersenda gurau membicarakan balapan semalam. Ya tepat sekali, mereka berempat adalah anggota klub motor yang sebenarnya lebih cocok disebut geng tapi mereka tidak suka jadilah mereka menyebutnya klub. Mereka sampai di tembok belakang sekolah tepatnya disamping gudang sekolah yang tidak pernah dipakai. Mereka naik satu-persatu dengan mudah dan mendarat dengan mulus.

Mereka berjalan dengan santai menuju kantin,Arkan dkk berjalan dengan santai sembari menoleh melihat suasana kelas-kelas yang sepi. Tentu saja sepi ini masih jam upacara bendera tapi mereka justru pergi ke kantin. Setelah puas di kantin mereka pergi dan menuju ke kelas masing-masing saya bel masuk berbunyi. Kelas mereka berbeda jadi mereka berpisah dipersimpangan berbelok ke tujuan masing-masing. Putra berada di kelas IPS 5, Joy di IPS 3, Bima dan Jay di IPS 2 dan Arkan di kelas MIPA 1. Ya siapa sangka Arkan yang begitu urak-urakan justru masuk ke jurusan MIPA.

Arkan masuk kedalam kelas dengan permen karet yang setia di kunyah sesekali dia tiup menjadi gelembung. Arkan melempar senyum sembari mengangkat alis kepada beberapa teman laki-laki yang menyapanya, sebaliknya dia mengacuhkan teman perempuannya. Arkan berjalan ke arah bangkunya yang berada di pojok, jika kalian mengira bangku Arkan di pojok belakang maka kalian salah. Bangku Arkan memang di pojok namun di pojok paling depan. Arkan menepuk punggung teman sebangkunya yang biasa dipanggil Pras mengode anggar memberinya jalan untuk duduk di bangkunya.

Setelah duduk Arkan langsung melipat kedua tangannya di meja dan menaruh kepalanya disana. Beberapa menit kedua guru datang dan memulai pelajaran, Arkan bangun dan menyenderkan punggungnya ke kursi dan pelajaran dimulai.



















__________________________________

Mohon maaf bila ada typo dan salah kata karna saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari dosa
Btw tinggalin komen yaww♡

ArkanaSeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang