BAB 17 ( BABY CAT )

34 5 0
                                    

" Lo harus terus berada di samping gue sampai gue tertidur. Bukan besok,tapi malam ini. "

* Dava *

Hembusan angin yang segar membuat rambut panjang Zeeva terhelai di udara dengan cantiknya. Hari ini Zeeva tinggal seorang diri didalam rumah karena Dava ada janji dengan ketiga temannya untuk makan bersama dan membuat skripsi.

Zeeva berkacak pinggang memandangi sekeliling rumah yang sangat besar itu. Gila. Apakah Dava bangun pagi-pagi sekali dan memberikan halaman depan rumah, serta taman sendirian? Zeeva menggeleng kepala tak habis pikir. Namun sedetik kemudian suara bel dari gerbang yang terhubung ke rumah membuat Zeeva buru-buru menuju gerbang dan membukanya.

" Halo! " Sapa suami istri paruh baya itu.
" Iya,halo. Maaf, anda siapa,ya? "
" Saya dan istri saya adalah pemilik rumah ini sebelum Dava. Kamu mungkin enggak kenal, tapi Dava udah memperkenalkan kamu kok. Kamu adiknya Dava,kan? "

Ah. Sekarang Zeeva baru ingat. Ternyata mereka adalah sepasang suami istri yang pernah Zeeva lihat dari dalam mobil beberapa hari yang lalu.

" Kalau begitu silahkan masuk. Kak Dava lagi ada janji di luar. " Zeeva langsung bersikap sangat ramah.
" Kami datang cuma mau liat keadaan kalian. Ternyata kalian baik-baik aja. " Nyonya itu tersenyum sangat lebar sekali.
" Setidaknya kalian bisa mampir sebentar aja,kan? "
" Meow! "

Zeeva terdiam. Dari sela kaki nyonya itu terlihat seekor kucing berwarna putih dan dia berlari kebalik gerbang.

" Wah!! Lucunya! " Zeeva memanggil kucing itu lalu mengelus punggungnya.
" Meow! Meow! " Dia menjilati tangan Zeeva lalu berlari masuk ke dalam kandang yang dibawa oleh para orang tua itu.

Seketika mata Zeeva terbelalak melihat kucing yang dia pegang tadi adalah kucing betina dan sekarang dia sedang menjilati keempat anak-anaknya yang imut.

" Ini kucing anda? Cantik banget. "
" Meow! Meow meow meow! "
" Hahaha, kayaknya kucing-kucing ini sukak sama kamu,deh. " Nyonya itu pun berjongkok di sebelah Zeeva. " Ini ibunya, namanya Mimi. Dan semua anaknya itu perempuan. Ada Gamy, Oly,Kity, dan juga Any. "
" Meow! "
" Maaf kalau Zeeva lancang. Tapi, karena tuan dan Nyonya mau pergi, Zeeva boleh enggak ngurus mereka? "

Kedua pasangan itu saling bertukar pandang lalu tersenyum.

" Boleh. Nanti malam saya bakal datang lagi buat jemput mereka. " Kata pria itu. " Ini makanannya. Kalau begitu kami permisi,ya? "

Zeeva melambaikan tangannya lalu di soraki oleh kucing-kucing itu. Kini hati Zeeva sangat berbunga-bunga karena bisa mengurus hewan kesukaan nya.

" Meow! "
" Iya, kalian laper,kan? " Zeeva mengangkat kandang mereka dan melepaskan mereka di taman belakang rumah.

Bukannya bermain atau makan, Mimi dan keempat anak-anaknya malah menempel pada Zeeva dan berguling-guling di kakinya.

" Kya! Imut banget! " Zeeva memeluk semua kucing itu. " Kalau ada kak Dava dia pasti suka banget. "

Akhirnya Zeeva pun memasukkan mereka semua ke dalam rumah.

Disisi lain, Dava yang sudah lama meninggal rumah ini kini telah kembali dengan membawa masuk mobilnya ke garasi mobil.

' Zeeva ngapain,ya? Dia pasti lagi nangis gara-gara rindu sama gue,kan? Hahaha! Lo harus ganteng, Dav. ' Setelah memastikan rambut, hoodie, dan tubuhnya wangi, Dava pun keluar dari mobil sambil membawa beberapa paper bag lalu tas laptop ke dalam rumah. Dengan nada lembut Dava terus saja memanggil nama Zeeva.

Percuma.
Sedikit Dava tidak mendengar Zeeva menyahut hingga ia pun telah berada di ruang tamu.

" Kok sepi? Lagi keluar kali,ya? Zeeva, gue udah pulang,nih. Lo dimana,sih? Zeeva! Zeeva say---"
" Meow! "

Secret 8,3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang