Katanya negatif ketemu negatif hasil nya positif, jadi? bagaimana ketika dua berandalan itu yg sama sama redflag malah terikat dalam sebuah ikatan pertunangan?
"Gue gak mau orang lain tahu kalau Lo tunangan gue"
"Santai aja kali, gue juga gak Sudi n...
Mendapatkan sosok pemuda yang baik memang dambaan semua gadis bukan?
Yapp.. Lisa pernah berkencan dengan pemuda baik, bisa di bilang pemuda yang sangat taat pada agama dan jauh dari hal hal yang gelap seperti dirinya. Pemuda lugu yang tutur katanya selalu lembut, membuat lawan bicaranya selalu merasa nyaman.
Namun siapa sangka, sifat baik nya itu malah menjadi Boomerang baginya. Pemuda itu berkencan dengan nya hanya dengan modal rasa cinta bukan sayang. Layaknya kita menyukai satu benda tapi kita membiarkan dan mengabaikan benda itu hingga rusak karena rasa menyayangi itu tidak ada. Saat itu Lisa menyadari bahwa seseorang yang mencintai belum tentu menyayangi.
Tutur kata baik dari pemuda itu selalu membuat Lisa luluh dan yakin bahwa semua perkataan pemuda itu jauh dari kata bohong. Namun haha, dibelakang nya ternyata dia bermain cinta dengan gadis lain. Ia sadar bahwa dirinya hanya dimanfaatkan sebagai bahan gabut saja. Lantas Apa gunanya jika pemuda itu baik dan taat pada agama tapi perlakuan nya seperti itu?
Selingkuh bukan perkara yang harus dimaafkan bukan?
Selama berkencan, Lisa selalu mengabaikan perkataan orang-orang yang menyebut nya sebagai gadis yang tak tahu diri karna berkencan dengan pemuda lugu dan baik. Namun kini hal itu membuat Lisa tertawa jika memikirkan nya, sebab pemuda yang dipandang baik itu ternyata lebih bejat dibanding dirinya.
Hal yang selalu Lisa sesali hingga saat ini yaitu mengapa cinta dan kasih sayang nya ia habiskan pada pemuda bajingan seperti itu. Hatinya tertutup rapat, entah siapa yang akan berhasil membukanya kembali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Balapan sebagai alasan Lo aja, sebenarnya Lo pengen ketemu mantan Lo itu kan?" Sarkas Lisa seraya mengunci pintu rumah nya
"Kalau niat gue gitu, ngapain gue bawa Lo?" Sebelah halisnya terangkat saat melihat Lisa yang menekuk wajahnya
"Gang Leon lawannya, gue gak mungkin mundur" lanjutnya sambil mencolek dagu Lisa
"Terserah" karna motornya masih di bengkel, Lisa pun menaiki motor Jeka dan berangkat menuju arena balapan
Orang-orang sudah pada menunggu. Mungkin karna yang balapan adalah dua gang yang sudah terkenal dijalanan jadi malam ini rasanya lebih ramai dari pada malam sebelumnya.
"Yang balap cuman Lo sama Leon?"
Jeka menggeleng kan kepalanya "empat lawan empat, nanti yang terakhir baru cuman gue sama Leon yang balap"
Lisa mengangguk mengerti. Ia pergi ke arah penonton lain. Sedari tadi ia melihat-lihat, memastikan apakah mantan Jeka itu hadir atau tidak.
"Dia mungkin gak hadir sa, tenang aja" ucap Niki yang datang menghampiri
"Lo kemarin kemana?"
"Ada urusan sama Bambam di markas. Ketemu maru ya? Haha ciee" pemuda itu menyenggol lengan atas Lisa