03|| Perkara Twibbon

14 2 1
                                    

Happy reading!

Budayakan vote sebelum membaca.

•••
Kerepotan demi kerepotan, untuk mempersiapkan ospek sangat dirasakan oleh Panembah Denayu Anantari, atau biasa dipanggil Denayu. Denayu merupakan calon mahasiswi di Universitas Prama Nusantara, Universitas ternama yang ada di jawa. untuk masuknya pun, penuh dengan seleksi ketat.

Denayu bisa dibilang beruntung, karena bisa masuk Univ itu. Tapi ya, bisa dirasakan belum ospek saja persiapannya sangat banyak. Denayu bersama dengan temannya, yaitu Chala Abimana. teman satu Sma-nya, yang sama-sama bisa lolos di Prama Nusantara. "Ini apa aja ya? yang kurang, aduhh pusing. kenapa, sih, banyak banget."keluh Denayu

"Kan aku udah bilang Nay, satu-satu, kalo mau menyiapkan sesuatu. kayak kamu ini sekarang, sudah habis semua, kan?" kata Chala, Denayu memang sering sekali mengerjakan sesuatu mempet dengan deadline.

"CHALAA!!"rengek Denayu, lalu dia kembali melanjutkan ucapannya, "Bantuin aku, pliss! Ospek h-2 tapi aku belum siap semua. nanti aku traktir kamu deh."

Chala geleng-geleng kepala melihat tingkah Diajeng, "Satu Minggu, deal?" Alis Denayu mengkerut, tapi ya sudah hanya Chala harapan satu-satunya Denayu. "Oke deal."nada bicara Denayu terlihat sekali terpaksanya, tapi ini semua demi Ospek.

Chala membuka ponselnya, dan ternyata ada info terbaru untuk persiapan Ospek, yaitu penggunaan Twibbon. "Nay kamu buka grup coba, ada penggunaan Twibbon tau!"

"Serius?!" Denayu langsung membuka ponselnya, dan ternyata benar. Twibbon di upload paling lambat besok, Denayu makin tidak karuan lagi. apalagi ada syarat dan ketentuannya. dimana mengharuskan setiap Camaba, wajib untuk berfoto di depan tulisan Universitas Prama Nusantara.

"Sumpah Chal, aku pengen nangis. ini aja belum siap, mana besok terakhir lagi."keluh Denayu lagi. akhirnya, Chala menenangkan Denayu. "Udah gapapa, nanti kita cari barang-barang kamu dulu. abis itu, pulangnya mampir ke Univ ya."

"Huh... Capek! Aku kira jadi Mahasiswa tuh, cuma bawa totebag, laptop doang. gak tahunya seribet ini."kata Denayu. Chala ingin sekali menyumpal mulut Diajeng, karena sedari tadi isinya mengeluh saja.

"Halah, kamu aja tadinya seneng banget jadi mau jadi Mahasiswa. jangan ngeluh mulu, ayo cari barang-barang yang kurang!"ujar Chala, Denayu pun mengiyakan. mereka berdua beranjak untuk mencari barang yang kurang milik Denayu.

Mereka melakukan perjalanan, untuk mencari barang-barang kebutuhan Ospek milik Denayu. hampir 1 jam, mereka mengitari toko yang ada didaerah ini. hampir semuanya sudah habis.

Denayu sudah mulai frustasi, dia takut di hukum. apalagi dia baru pertama kali, menjadi mahasiswa baru. yakali, sudah dihukum saja? akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk beristirahat sebentar.

"Chala, ini gimana? aku takut loh, nanti di hukum."ujar Diajeng, Chala ya sebenernya tidak tahu juga. "Aku yo gatau, Jeng. tapi nanti, aku coba tanyain ke Mama aku deh."

"Beneran ya? kalo bisa sekarang Chal, aku benar-benar frustasi sumpah. ga ngerti, mau nyari dimana lagi. belum lagi, nanti harus foto di depan Univ-nya." Chala mengiyakan ucapan Diajeng. dia mengeluarkan ponselnya, lalu menelpon Mamanya.

Sambungan telepon sudah terputus, Chala mengajak Diajeng ke toko langganan Mamanya itu. "Semoga disana masih ada ya, Jeng. aku juga ga tau lagi, kalau disana habis."

"Iya Chal." Denayu berdoa semoga masih ada, toko ini harapan terakhir Denayu. Mereka berdua berangkat menuju ke toko itu, jaraknya ya sekitar 20-30 menit dari tempat mereka beristirahat.

•••

Keduanya sudah sampai di depan pintu gerbang Universitas Prama Nusantara, saat keduanya hendak masuk di tahan sebentar oleh satpam. "Mau kemana ya, mbak?"

Chala menjawab, "Mau foto buat twibbon ospek pak, katanya diharuskan foto di dalam, apa boleh?" Satpam itu, pun, mempersilahkan keduanya masuk.

"Terimakasih ya, pak." ujar Denayu dengan memperlihatkan deretan giginya itu. dibalas anggukan oleh satpam-nya.

Kedua gadis itu setelah masuk ke dalam, benar-benar dibuat takjub. sebab, Universitas Prama Nusantara ini benar-benar definisi universitas yang banyak menjadi incaran. selain gedungnya yang menjulang tinggi, keadaan sekitar pun banyak pepohonan yang menambah kesan sejuk.

Saking luasnya universitas ini, mereka bingung mencari dimana spot yang harus mereka datangi. setelah berkeliling lumayan lama, mereka menemukan juga.

Satu per satu dari mereka mengambil gambar secara bergantian, untuk di post fotonya di Twibbon yang sudah ditetapkan oleh Panitia Ospek. hari itu juga, mereka memposting di sosial media masing-masing.

"Nay kok poto twibbon kamu pake masker sih? kayaknya tuh, gak boleh. ada kok di Sk-nya."tanya Chala.

"Masa sih? lagian masker doang, gapapa kali."jawab Denayu, sepertinya Denayu masih menerapkan apa yang orang-orang lakukan, apalagi pasca pandemi. buka masker, seperti buka aib wajah sendiri.

"Aku udah bilangin kamu loh, ya. padahal kan ada foto gak pake masker tadi, walaupun ya dipaksa aku. Awas aja, nanti kalau kena tegur panitia Ospek-nya. aku gak ikut-ikutan."jelas Chala, Denayu pun memberikan kedua jempolnya. yang berati, dia tidak apa-apa kalau semisal kena tegur.

Keduanya beranjak dari tempat ini, untuk pergi pulang ke rumah. tak lama berselang, saat mereka mampir untuk makan mengisi perutnya yang lapar, ponsel Denayu bergetar. akhirnya, dia membuka ponselnya itu.

Setelah melihat komentar itu, Denayu membelalakkan kedua matanya. dan memberikan isyarat ke Chala, untuk membuka juga. "Tuh, kan, dibilangin ngeyel. udah sana ganti, mumpung di komen begitu doang."

"Iyaa Chala, ampun deh. besok-besok aku dengerin kamu." Denayu akhirnya memilih untuk mengarsipkan postingannya, dan membuat postingan baru.

"Panitia Ospek Prama Nusantara, tuh, selektif banget Nay. yang sebelumnya juga selalu begitu, jadi jangan sampe kamu ditandain sama mereka. pas hari H, kamu malah dihukum. kan, ga lucu, seorang Denayu dihukum dihari pertama Ospek." jelas Chala, yang diberi penjelasan mengangguk paham.

Padahal dalam hati Denayu, dia menggerutu kesal. "Perkara pake masker doang, disuruh ganti. sabar Nay, jangan sampe juga kamu nanti dihukum."


















•••Bagaskara•••

Haloo! Gimana part kali ini?

Semoga suka ya...

Ditunggu part selanjutnya, okee?

Tbc.


Bagaskara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang