2. Apartment

23 2 0
                                    

⚠️warning part ini semi konten 18+⚠️

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00, Eunha di apartemennya sedang menggabut dan memutuskan untuk bermain games karena pacarnya yang bernama Dowoon tengah ada acara dengan hyungnya di radio dan menikmati quality time dengan member lainnya. Eunha merasa agak frustasi karena sedari sore dia tidak bisa bertukar kabar dengan pacarnya itu.

"Ting... Tonggg"

Eunha pun terkejut karena tiba-tiba bel apartemen dia berbunyi. Karena tidak biasanya ada tamu tengah malam begini. Dia pun perlahan menuju pintu depan dan berusaha melihat dari monitor pengintip yang sudah terpasang di apartemen itu

"Bunga? Siapa sih yang tiba-tiba bawa bunga" Eunha bergerutu sendiri karena yang dilihatnya hanya segerombolan bunga yang menghalangi monitor.

Eunha memberanikan diri untuk mengobrol dengan orang tidak jelas itu.

"Siapa ya diluar?"

"Orang yang katanya pacarnya Jung Eunbi"

Mendengar itu, suara yang tengah dirindukan dan tidak asing di telinganya. Eunha pun bergegas untuk membuka pintu.

"Surpriseee" seru Dowoon sambil menurunkan sebuket bunga mawar yang dibawa bersamanya agar menampilkan mukanya.

"Aaaaa sayangg." tanpa babibu Eunha segera memeluk pacar yang sangat dirindukan itu.

Dowoon juga tidak kalah membalas pelukan erat dari kekasihnya itu. Mereka pun berpelukan cukup lama sambil melepaskan kerinduan yang cukup mendalam.

Setelahnya mereka pun melepaskan pelukan satu sama lain. Eunha mempersilahkan Dowoon untuk masuk segera.

"Sayang ayo cepat masuk ntar ada yang tau." ucap Eunha sambil menarik tangan Dowoon.

"Iya sayang."

Setelah berada di dalam apartemen milik Eunha, Dowoon menyerahkan buket bunga itu.

"Ini loh sayang bunga buat kamu. Suka gak?"

"Suka dong sayangku, tapi bunga ini bonus doang. Bahagiaku saat ngelihat kamu udah balik."

"Hehehe iya maaf ya gak ngabarin dari tadi."

"Yaudah bentar ya aku buatin teh hangat dan naruh bunga ini di pot."

Eunha pun menuju dapur untuk melakukan kegiatan selanjutnya itu. Saat akan membuatkan Dowoon teh, tiba-tiba ada tangan yang kekar melingkar di pinggang Eunha dan membuat Eunha agak terkejut.

"Sayang aku capek" ucap Dowoon sambil menenggelamkan wajahnya ke badan Eunha yang lebih mungil dari dia itu. Sepertinya Dowoon sudah rindu dengan bau alami dari seorang Jung Eunha.

"Utututu capek ya. Kamu mau nginep disini aja?" ucap Eunha yang tadi tangannya sibuk dengan kotak teh di dapur beralih untuk mengusap lembut wajah pacarnya itu.

Dowoon pun membalikkan badan Eunha untuk berhadapan dengannya.

"Aku rindu sekali dengan wajah imut cantik dan lucu ini" ucap Dowoon sambil mengusap rambut dan pipi Eunha perlahan.

"Aku juga rindu mas. Rindu sekali. Walaupun kita beberapa kali ketemuan. Gak tau aja rindu banget." Eunha melingkarkan tangannya ke pinggang Dowoon.

Dowoon perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Eunha dan mengecup lembut dahi Eunha. Eunha pun merasakan kehangatan dari kecupan itu dan menutup matanya.
Dowoon beralih ke mata indah Eunha untuk dikecup. Mata yang membuatnya jatuh cinta pada saat pertama bertemu.

Setelah itu, Dowoon memandangi bibir mungil, merah muda polos di depannya dan perlahan dia pun mengangkat dagu Eunha dan sedikit menunduk untuk menyesuaikan tinggi mereka. Beberapa detik kemudian, dua bibir itu akhirnya menyatu. Mereka berdua merasakan nafas satu sama lain dan menikmati ciuman lembut yang tidak menuntut itu sambil melepaskan hasrat yang lama tidak tersampaikan.

Beberapa menit setelah berciuman akhirnya mereka sama-sama melapaskan tautan bibir itu. Dan lagi memandangi wajah satu sama lain.

"Kamu tau gak sayang kenapa aku sayang banget sama kamu?" ucap Dowoon memulai pembicaraan diantara mereka.

"Gak tau. Kenapa emang?" Eunha pun kembali bertanya kerena memang dia tidak tahu dan penasaran.

"Karena wibu sama kayak aku heheheh."

"Ishhh kok gitu sihhh. Nyebelin banget. Gak ada romantis-romantisnya." Eunha memukul pelan bahu Dowoon.

Dowoon pun terlewat gemas dengan sikap pacar imutnya itu dan mencuri kesempatan untuk mengecup bibirnya cepat.

"Ihhh masss kokkk." Eunha agak bete karena sikap Dowoon yang membuatnya salting.

"Aku gapapa nginep sini kah sayang?"

"Gapapa sayang. Yaudah kamu pasti capek banget. Tidur gih."

"Iya ayok kita tidur sudah malam."

Dowoon pun bebersih diri sebelum tidur di kamar Eunha.

Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk membersikan diri, Dowoon pun melihat Eunha yang sudah tidur duluan. Perlahan Dowoon pun menyusul naik ke ranjang big size itu tepat di samping Eunha untuk tidur dan beristirahat. Dia pun berinisiatif untuk mengecup kepala Eunha lembut dan memeluknya hangat. Kedua sejoli itu akhirnya berpetualang ke negeri kapuk masing-masing.

AFTER LONG DISTANCE (EUNHA-DOWOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang