Lucu ya, saat kita baru menyadari, bahwa kita adalah tokoh antagonis dalam kisah series hidup kita sendiri. Berulang kali dipikir-pikir, Andai saja kita bisa memutar kembali waktu agar bisa kembali ke masa lalu. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan agar tidak ada lagi penyesalan-penyesalan. Walau sebenarnya, dari pada memikirkan tentang peng-andai-an mungkin akan lebih baik jika kita berpikir tentang per-baik-an. Tapi ya, begitulah. Kita sering terjebak dalam dunia imajinasi yang penuh dengan harapan peng-andai-an. Dan sayangannya, hal itu kadang tentang yang tidak mungkin di wujudkan. Atau, hanya ada 1% dari 100 kemungkinan.
Lalu, bagaimana?
Saat, sedangkan hal yang paling sulit untuk dilakukan adalah berdamai dengan diri sendiri.