Orang jahat terlahir dari orang baik yang tak di hargai.
Cukup lama Singto memendam rasa benci dan akhirnya ia di beri kesempatan untuk membalas semuanya, Singto pastikan Krist akan hidup layaknya di dalam neraka.
Bxb, boylove, mature content, kris...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ughh.. krist.. arrghh"
"Mmpphh... Sshhh"
"Arrghh.. ssshhh"
Singto terus mendesah dan mendesah apa lagi saat penis krist menusuk bagian nikmatnya, tangan keduanya masih saling bertautan sejak tadi, saling menggenggam dengan penuh cinta.
Krist terus menggenjot lubang singto sembari mencium bibirnya hingga membuat desahan singto hampir tak terdengar sempurna.
Krist tersenyum menatap wajah cantik singto yang sangat merah di bawahnya, bibir singto membengkak di hiasi dengan saliva miliknya sedangkan kening singto terus mengeluarkan keringat sedari tadi.
Krist menyetubuhi singto dengan lembut dan penuh perasaan, dia terus menggumamkan kata cinta sejak tadi, membuat singto bahagia mendengarnya.
Ranjang berdecit saat hentakan krist mulai cepat, singto melingkarkan kakinya di pinggang krist agar tusukan krist semakin dalam.
"Aku mencintai mu, singto prachaya" bisik krist di telinga singto, ia semakin bergerak kasar.
*Plok... Plokk... Plokkk... Suara kulit yang beradu menjadi satu semakin nyaring, tubuh singto menggelinjang saat dia mengeluarkan seluruh muatannya di perutnya sendiri.
Hentakan krist semakin cepat dan kasar, beberapa menit kemudian krist juga mengeluarkan cairannya memenuhi lubang singto.
Keduanya saling menatap sambil tersenyum manis.
Krist mengusap lembut kening singto membuang keringat yang mengalir di sana, kemudian mengecup kening tersebut dengan lembut.
"Haruskah aku mengatakannya lagi?" Tanya krist.
"Ya... Aku ingin mendengar itu sekali lagi" ucap singto.
"Aku sangat mencintai mu, singto prachaya" ucap krist.
"Aku juga sangat mencintai mu, krist perawat" ucap singto.
Krist beranjak dari atas tubuh singto dan melepas penyatuan mereka hingga membuat lubang singto terasa kosong.
Krist mengambil tisu, ia mengelap sperma singto di perutnya kemudian membersihkan lubang singto.
Setelah itu krist ikut merebahkan tubuhnya di samping singto dan membawa singto masuk ke dalam pelukannya.
"Aku lelah" gumam singto.
"Tidurlah" ucap krist sembari mengecup kening singto.
Singto dan krist memejamkan mata mereka dan sama-sama terbang ke alam mimpi. . . . . . Hari ini hari pertama krist masuk bekerja di kantor, pagi-pagi sekali dia sudah bangun dan bersiap, krist menatap penampilannya sekali lagi kemudian keluar dari kamar.