Putri adalah seorang eksekutif muda yang sukses di sebuah perusahaan teknologi start-up di Jakarta. Dia terkenal karena dedikasi dan kreativitasnya dalam bekerja, dan sering kali mengorbankan waktu pribadinya demi pekerjaan. Cintanya pada karirnya m...
Dalam kesunyian Jakarta yang berdenyut, berdiri Putri, perempuan yang luar biasa dalam dunia start-up teknologi. Dedikasi dan kreativitasnya adalah ungkapan tulus dari jiwa yang tak kenal lelah, membuat waktu berlalu seperti air yang mengalir perlahan. Putri adalah perempuan yang mencintai karirnya lebih dari apapun, tetapi satu hal yang hilang dari kehidupan pribadinya adalah cinta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 1
Jakarta malam hari adalah lukisan abstrak dengan lampu-lampu berkelip. Gedung-gedung tinggi berdiri dengan gagahnya, mencerminkan visi masa depan yang berani dan cerah. Di tengah kehidupan kota yang sibuk ini, ada satu tempat yang selalu menyala terang, tidak peduli seberapa larut waktu berjalan. Itu adalah kantor perusahaan teknologi start-up tempat Putri bekerja.
Putri duduk di balik meja kerjanya yang berantakan dengan laptop, kertas-kertas berisi catatan, dan secangkir kopi hitam yang sudah dingin. Dia tampak lelah, tetapi matanya tetap berbinar dengan semangat dan dedikasi. Putri menatap layar laptopnya dengan tekun, pikirannya sibuk dengan kode-kode dan strategi bisnis. Dia lupa waktu, lupa dunia di luar pekerjaannya.
Setelah berjam-jam berjuang dengan pekerjaan, Putri akhirnya menutup laptopnya. Dia melihat jam dinding dan tersenyum lelah. Sudah larut malam, tetapi ini adalah rutinitasnya, rutinitas yang dia cintai. Dia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju jendela, menatap kehidupan kota yang tidak pernah tidur. Dia merasa puas, dia merasa hidup.
Namun, di balik keriuhan dan kesibukan kota, ada sesuatu yang hilang. Putri merasa ada bagian dari dirinya yang kosong. Dia merasa perlu sesuatu yang lebih dari sekedar pekerjaan dan karir. Dia membutuhkan cinta. Tetapi di mana dia bisa menemukan cinta di dunia yang begitu sibuk ini? Itulah pertanyaan yang terus menghantui pikirannya.
Namun, malam itu, sesuatu yang berbeda akan terjadi. Sebuah email masuk ke inboxnya. Itu adalah pengumuman tentang kemitraan dengan perusahaan desain grafis kecil. Dia membaca nama pemiliknya, Bima. Nama yang asing baginya, namun entah mengapa, dia merasa ada sesuatu yang menarik tentangnya.
Dalam keheningan malam, Putri duduk di kursinya, membayangkan apa yang akan datang. Dia tidak tahu bahwa pertemuannya dengan Bima akan membawanya ke dalam petualangan cinta yang dia belum pernah bayangkan sebelumnya.
Maka, dengan hati yang penuh harap dan sedikit keraguan, Putri memulai babak baru dalam hidupnya.
Putri membuka email tersebut, membaca detail kemitraan dan proyek kolaborasi yang akan mereka kerjakan bersama. Perusahaan desain Bima, Studio Senja, adalah nama yang baru dalam industri, tetapi menunjukkan potensi yang menjanjikan. Sambil menyeruput kopi hitamnya yang sudah dingin, Putri merasa ada sesuatu yang menarik dari proyek ini.
Dengan napas dalam-dalam, Putri mengirim email balasan, menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dalam proyek ini. Tidak lama kemudian, suara ping dari laptopnya memberi tahu bahwa ada email masuk baru. Dari Bima.
