Prolog

0 0 0
                                    

"Kak El, bisa jemput aku sekarang? aku masih di halte terus sekarang lagi hujan deras kak." ucap seorang gadis yang sedang berbicara dengan pacarnya melalui ponsel.

"Ga bisa! gue lagi ada eskul band sama temen-temen."

"Terus aku gimana kak? disini dingin banget udahan." Ucap gadis itu lagi sembari menggigit bibir bawahnya merasa kedinginan.

"Ya gimana, Lo usaha kek telfon supir Lo. lagian gue ini pacar Lo bukan supir Lo. stop suruh gue jemput-jemput Lo lagi."

"..."

"Udah dulu deh, gue masih belum selesai, ga enak sama temen-temen kalo gue main handphone mulu."

TUT!

Arsena Ivana, gadis yang berdiri di halte bus itu menatap nanar ponselnya yang menampilkan panggilan telepon yang telah berakhir. Ia menatap langit yang semakin gelap dengan hujan yang semakin deras. Bajunya telah basah saat ia mencari tempat berteduh tadi. Ia mulai kedinginan.

Tak ada niat untuk menelpon supir pribadi ibunya, ia malah duduk di halte sambil memeluk dirinya sendiri. jalan pun mulai sepi. Tak lama, ia melihat sorot lampu mobil yang mengarah padanya.

"Non Sena!" Panggil seorang yang keluar dari mobil dengan keras karena suara hujan yang semakin deras. Orang tersebut keluar dengan payung dan menghampiri Sena.

Sena tak menjawab panggilan tersebut, ia menelungkup kan wajah nya pada lipatan kakinya. kepala nya semakin pusing dan bibirnya pun semakin pucat.

"Ya Allah non, ayo non kita pulang. Non Sena bajunya basah kuyup gini. Nanti sakit non. Mari saya bantu."

"Pak Arto? kenapa bapak kesini? bukanya tadi aku udah bilang kalo mau pulang bereng kak El?" Sena mengernyit kan dahinya heran. Seingat nya ia tadi bilang mau pulang sama El.

"Saya disuruh den Gama kalo non Sena belum juga pulang satu jam waktu jam pulang saya yang mencari non Sena.  Den Gama sekarang sedang jenguk temennya di rumah sakit." Jawab Pak Arto.

"Mari non kita pulang, hujanya semakin deras" Lanjut pak Arto sembari membantu Sena bangun dari duduk nya dan mamapah Sena menuju mobil.

sampai di mobil Sena membuka ponselnya dan mengetik pesan untuk mengabari sesorang.

Arsena

kak El, aku pulang duluan yaaa
ini aku dijemput sama pak Arto. maaf aku ga bisa nungguin kamu sampai selesai nge band.
love u 🤍

Dilihatnya sudah ceklist dua, tapi masih abu-abu.  Sena terus mengecek ponsel hingga 10 menit tetapi tetap tidak mendapatkan balasan pesan dari sang pacar. Ia pun menutup ponsel seraya memejamkan mata.

"Aku nggak akan nyerah gitu aja, kak El!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lose You To Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang